Hari ini malam yang sangat indah dan mengesankan bagi Jesicca. Malam pesta yang ia impikan dan ia idamkan sejak dulu. Sejak menunggu Arya bertahun-tahun lamanya. Akhirnya terlaksana juga dengan mengadakan pesta pertunangan di halaman belakang rumahnya yang cukup luas.
Dengan gaun brokat berwarna kuning kunyit yang hanya di gunakan sebagai aksen di bagian dada saja selebihnya menggunakan kain satin hingga ujung lengan kakinya. Memberikan efek ramping, tinggi dan anggun bagi Jesicca si pemakainya dengan sepatu heels hitam tingginya.
Lampu hias Tumblr berbentuk anggur di sudut-sudut pintu dan di lilitkan juga di batang pohon yang cukup rindang di sudut kiri pintu masuk halaman. Di sudut kanan bartender mini dengan pelayan Pria berbaju kemeja putih dan dasi kupu-kupu lalu di sebelahnya, seorang DJ (disk jockey) Pria dengan pakaian kaos hitam polos ketat dan celana jins hitamnya yang penuh tato di bagian lengan atas kanan mengalunkan musik bergema, memainkan tangannya memutar piringan hitam dan menikmati bermacam variasi minuman, dari yang beralkohol dan dengan minuman berwarna biasa lainnya.
"Selamat ya Jes," ucap Diandra teman satu seperjuangan sesama pembisnis. Dengan mengenakan gaun hitam panjang terbelah sebelah terlihat belahan jenjang kaki Diandra yang tinggi. Mereka cipika cipiki menempelkan pipi mereka ke kanan dan ke kiri.
"Makasih ya Diandra!" ucap Jesicca tersenyum.
"Dimana Arya?"
"Masih di jalan kayanya deh," jawab Jesicca mengedipkan sebelah matanya.
"Oh ok, Gue kesana dulu ya," ucap Diandra berlalu berjalan menuju kerumunan wanita yang lain. Jesicca tersenyum dan mengangguk lalu berkata, "Nikmati pestanya ya!"
Beberapa menit kemudian Arya dan Marni datang memarkirkan mobilnya menuju tempat pesta. Arya berjalan berdampingan dengan Marni. Arya menampakan wajah yang datar tak tersenyum bahkan tak berkomentar apapun.
Marni menyunggingkan senyum kepada tamu yang datang. Merasa bahagia karna telah mencapai keinginan yang ia harapkan.
Arya menghela nafas ketika sampai di pintu kaca halaman belakang rumah Jesicca.
Sengaja Jesicca memilih halaman belakangnya untuk di jadikan tempat acara pesta pertunangannya Karna halaman belakangnya cukup luas mampu menampung para tamu yang hanya sebatas rekan kerja dan kerabat dekatnya. Terdapat kolam minimalis di tengah-tengah halaman di hiasi balon-balon dan hiasan lilin mengapung di atas air kolam di padukan dengan langit-langit malam yang memantulkan cahaya lewat bulan dan bintang Menambah kesan yang mewah dan indah.
"Hai Tante," sapa Jesicca menempelkan pipi mereka masing-masing ke kanan dan ke kiri.
"Ini pesta yang sangat luar biasa loh Jesicca, Tante terkesan." Marni melirik sudut ke sudut dan memandang ke depan halaman yang ramai penuh dengan tamu dan pernak-pernik hiasan pesta.
"Makasih Tante. Mari Tante bergabung dengan teman-teman saya di sana," sahut Jesicca menunjuk kerumunan teman-temannya di depan. Marni berjalan di kerumunan teman-teman Jesicca dan mengobrol.
"Hallo Mas, apa kabar mari Mas silahkan. Ini aku loh yang ngerancang semuanya. Bagus kan?" Tanya Jesicca.
"Bagus kok," jawab Arya sekenanya. Ekspresi wajahnya datar tak terlalu perduli akan hal apapun di raut wajahnya tersenyum pun tidak.
"Ayok Mas, saya perkenalkan Mas sama teman-teman saya di sana." Jesicca melingkarkan lengan tangan atas Arya, di tepisnya pelan.
Arya menunjuk sebuah meja berisikan minuman di ujung sudut kiri dekat dengan pohon dan berkata, "Aku kesana dulu, mau minum haus!"
Di balas anggukan Jesicca dengan rasa kesal.
Malam semakin larut. Jesicca tampak kesal dengan tingkah Arya. Padahal hari ini adalah hari pertunangannya.
Seorang MC wanita yang cukup gaul dan centil dalam bahasanya. memecahkan lamunan Jesicca akibat kesal.
Lalu Ia berkata dengan Mix nya, "Halo selamat malam. Makin malam makin terasa dingin dan romantis bukan? Perkenalkan nama saya Vivian. Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan anugerahnya, sehingga pada hari yang berbahagia ini kami dapat berkumpul di sini untuk menggelar acara tukar cincin atau tunangan yah. Ok, untuk mempersingkat waktu mari kita sambut kedua pasangan kekasih kita Jesicca Amora Veronica dengan Arya Wisya Sandoso."
Semua orang bertepuk tangan, suasana pesta semakin semarak.
"Ok,,kita sambut saja ya pasangan kekasih kita Jesicca dan Aryaaaa!" lanjutnya lagi celingak-celinguk.
Saat itu Arya rasanya malas untuk bangkit dari kursi yang ia duduki. Tapi ia tak ingin memalukan dirinya sendiri. Meletakan minuman di meja, Lalu bangkit dari kursi dan menghampiri Jesicca di depan pintu masuk halaman.
Jesicca tersenyum sumringah karna hari ini, malam ini akan menjadi moment paling yang ia tunggu-tunggu.
"Mari kita sambut pasangan yang serasi ini untuk menukarkan cincin mereka. Semoga dapat di segerakan ke pelaminan ya!" lanjut Vivian.
Seorang wanita memakai gaun dress pesta berwarna merah maroon itu memberikan dua buah kotak perhiasan kecil berisikan sepasang cincin berlian putih kepada Jesicca.
Menyematkan cincin itu pada jari manis Arya. Selanjutnya Arya pun menyematkan cincin ke jari manis Jesicca dengan gemetaran dan tak yakin.
Semua tamu ikut berbahagia atas pertunangan Jesicca dan Arya. Mereka bertepuk tangan.
Arya menempelkan bibirnya ke telinga Jesicca lalu berbisik, "Kamu menang dan selamat ya."
"Apapun itu akan ku lakukan demi dirimu," ucap Jesicca bibirnya tersenyum miring.
Arya menggelengkan kepala keheranan. Entah apa yang di pikirkannya saat itu. Hanya saja. Semua telah hilang harapan.
"Ok kalau gitu acara selanjutnya, mari kita berdansa, musik!" ucap Vivian singkat. Alunan musik DJ pun mulai di putarkan dengan sedikit melow. Semua tamu berpasangan berdansa dengan kemampuan mereka. Menikmatinya dan merasakan getaran alunan ringan musing DJ. Tapi tak seindah di rasakan Arya. Ia menepi ke sudut bartender mini lalu memesan minuman beralkohol dan mulai meneguknya perlahan-lahan.
Arya tak ikut berdansa karna ia rasa Hanya menjalankan suatu rencana mereka saja.
Marni menghampiri Arya dan menyingkirkan minuman di gelas kecil itu ke ujung.
"Jangan terlalu banyak minum, nanti kamu mabuk, sayang!"
Arya tersenyum, mengernyitkan kedua alisnya dan setengah mabuk ia berkata, "Lakukan apa yang Ibu mau. Saya pun juga akan melakukan apapun yang saya inginkan. Apa itu tak boleh?" Tangan kanannya ia seret lurus ke meja bartender mini itu. Hingga Arya menurunkan jidatnya ke lengannya lalu pingsan.
"Arya bangun, kamu sudah terlalu banyak minum!" Marni mengguncangkan lengan tangan kanan Arya.
Jesicca menghampiri Marni dan Arya. Lalu berkata, "Mas Arya kenapa Tante?"
"Mabuk."
"Mas tolong antar Mas ini ke Kamar saya di lantai atas paling ujung ya?" perintah Jesicca pada pelayan bartender itu.
"Tante pulang saja, kasian Bunga di rumah tidak ada temannya. Biar Mas Arya di sini saya yang urus. Biar besok Mas Arya saya yang antar kerumah," Ucap Jesicca meyakinkan Marni.
"Baiklah nanti Tante langsung pulang, kabari. Tante ya segera kalau Arya terjadi apa-apa Jes."
"Iya Tante!" Jesicca tersenyum seraya mengelus pundak Marni.