"Buat aku menjadi wanita simpanan mu Andra!"
Kata-kata Sarah membuat lelaki tampan ini terdiam, dia menatap wajah wanita yang ada dihadapannya itu dengan detail dan sangat teliti. Sarah memang sangatlah cantik, tubuhnya indah bagai gitar spanyol yang melengkung sempurna. Ditambah dengan aroma khas yang keluar setiap kali Andra bersamanya. Tapi jujur saja, lelaki ini tidak tertarik sama sekali. Bagi Andra, semua wanita terlihat sama dimatanya. Tidak ada perbedaan kecuali tentang perasaannya, selama ini dia belum pernah menemukan seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdebar kencang.
"Sarah, hentikan perlakuan burukmu itu!" ucap Andra lirih.
Sarah tidak mendengarkan ucapan Andra, dia buru-buru mendorong tubuh lelaki itu ke belakang. Menindihnya dengan sempurna. Tangan lentik itu melingkar dileher Andra, mengusap tubuh kekarnya dari atas sampai ke bawah, Sarah tahu betul bagaimana menggoda seorang lelaki.
"Jalang, berani sekali kau menggangguku!" ucap Andra lirih.
Sarah hanya tersenyum manis dengan wajah mabuk, beberapa teguk alkohol itu membuat kepalanya cukup pusing. Dan sekarang gairahnya meningkat pesat, dia ingin sekali tidur dengan Andra walau hanya untuk malam ini saja.
Satu kecupan manis mendarat dibibir Andra, Sarah memainkan lidahnya agar masuk ke dalam sana. Mengabsen satu persatu gigi itu dengan sama rata, namun Andra masih menahan bibirnya. Wanita ini kesal, dia menampar pipi Andra cukup keras lalu kembali melumat bibir seksi itu dengan gaya amatir. Lumatan demi lumatan membuat gairah lelaki ini mencuat, tangan kekar itu tanpa sadar ikut bermain dan meremas bokong bulat milik Sarah.
Hembusan nafas yang memburu menambah suasana kian memanas, Andra mukai jatuh ke dalam jebakan Sarah. Kini dia mulai menunjukan sifat aslinya sebagai seorang player yang handal.
"Arhhh! Andra kau kasar sekali. Mghhh..."
Sarah terlihat begitu kesakitan ketika tangan kekar itu meremas dua gundukan besar miliknya, rasanya sangat menyiksa dan sesak. Karena Andra tidak memberi cela sedikit pun untuk Sarah bernafas. Bibir itu terus menghajarnya habis-habisan, bahkan sampai membuat sedikit luka kecil karena gigitannya.
Satu persatu pakaian yang menempel ditubuh keduanya berjatuhan ke lantai, Sarah sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan Andra yang membuat birahinya terus melonjak. Dia mengambil alih permainan dan langsung mencoba memasukan batang besar itu ke dalam miliknya. Namun Andra menolak, dia menggendong Sarah dalam keadaan full naked. Memindahkan kegiatan ini ke tempat yang lebih layak.
Brakkk !
Andra melempar Sarah ke ranjang berukuran king size itu dengan sangat kasar, dia langsung membuka paha mulus nan indah itu lebar-lebar. Sebuah benda asing akan segera masuk dan menggoncang kan tubuh wanita cantik dibawahnya. Jantung Sarah cukup berdebar kencang! karena ini adalah malam pertama dia disetubuhi oleh lelaki yang sangat dicintainya.
"Kenapa kau diam? takut?" tanya Andra dengan smirk iblisnya.
Sarah tersenyum penuh keraguan. "Tidak, aku hanya sedikit tegang. Bisakah kau melakukan itu dengan pelan?!" tanya wanita itu ketakutan.
"Diam dan rasakan lah. Karena kau sendiri yang sudah membuat masalah dengan menggoda lelaki sepertimu!" tegas Andra.
Satu hentakan kasar berhasil merobek mahkota berharga yang Sarah jaga selama ini, dia menjerit kesakitan karena benda keras itu terus mendesak agar masuk lebih dalam. Sementara Andra dia tersenyum dengan bangganya, karena kapan lagi dia bisa merasakan seorang virgin dengan cuma-cuma seperti ini, benar-benar hari keberuntungannya.
Air mata jatuh membasahi pipi Sarah, permainan lelaki ini sangatlah kasar sampai tubuhnya terasa seperti terbelah menjadi dua. Suara desahan bercampur jeritan dan rintihan wanita ini pun memenuhi seisi ruangan, malam yang penuh dengan kenangan bagi keduanya. Ketika Sarah dengan segala obsesinya rela memberikan mahkota itu demi untuk mendapatkan hati dari seorang Andra syaputra.
Drrrrtt drrrtt drrrrtt
Ponsel wanita itu terus bergetar, beberapa panggilan masuk dari Jino memenuhi notifikasinya. Tapi orang ini sedang asik bercinta dengan lelaki yang tidak ada hubungan apa pun dengannya. Melupakan sang kekasih yang mungkin saat ini sedang merasa gelisah akan sesuatu.
***
Pukul 09.00
Andra pulang ke rumah dengan wajah kusutnya, namun yang membuat Jino merasa heran adalah kenapa sang kekasih juga ikut bersama kakaknya?! seketika dia terdiam dan mencoba berfikir positif dengan situasi yang dilihatnya saat ini.
"Kakak kau pulang? ibu dan ayah sangat khawatir padamu. Tapi mereka sudah pergi tapi pagi-pagi sekali." ucap Jino mencoba menjelaskan.
"Terserah, aku tidak perduli. Heh Sarah kau pergi dari rumah ini !" bentak Andra sembari pergi menaiki satu persatu anak tangga.
Jino menatap ke arah Sarah, dia tersenyum seolah hatinya baik-baik saja. "Kalian pergi bersama?!" tanya Jino penasaran.
"Ah iya sayang, aku tidak sengaja bertemu kakakmu dijalan. Jadi aku kemari saja sekaligus untuk menemui kekasihku!"ucap Sarah dengan nada manjanya.
"Manis sekali, bibirmu kenapa?" tanya Jino ketika melihat bibir kekasihnya itu berdarah.
Sarah hampir tidak bisa menjawab, dia lupa jika semalam ciuman dari Andra telah berhasil membuat bibirnya sedikit terluka. Dia buru-buru mengusapnya dengan tangan. "Ah ini, aku tidak sengaja menggigitnya sendiri. Apa darahnya terlihat? padahal aku sudah mengobatinya tadi !" ucap Sarah.
Jino mengusap bibir cantik itu dengan jarinya. "Hanya sedikit terluka, tapi sepertinya akan sembuh dengan cepat. Kau ingin sarapan? kita bisa pergi ke suatu tempat? pagi ini aku tidak terlalu sibuk di kantor." ucap Jino.
Sarah hanya mengangguk, mereka pun pergi meninggalkan rumah mewah itu. Namun ternyata sang kakak rupanya diam-diam mendengarkan obrolan singkat pasangan menyedihkan ini, dia cukup terkejut jika wanita yang sudah dia tiduri semalam adalah kekasih dari adiknya sendiri. Bodoh! Andra memang selalu ceroboh jika sudah jatuh dalam rayuan seorang wanita. Kini dia tanpa sengaja sudah mengkhianati Jino lewat jalur Sarah, dan entah mengapa Andra merasa jika situasi akan bertambah buruk ke depannya.
"Kau ingin makan apa sayang?" tanya Jino sembari menatap manis kekasihnya.
"Terserah kau saja, aku selalu suka apa pun yang kau pilih sayang," jawab Sarah.
Jino memesan paket breakfast untuk mereka berdua, sementara menunggu makanan itu datang dia sempat berbincang beberapa topik tentang kesibukan wanita yang sangat dicintainya itu. Namun satu pemandangan membuat hatinya terasa sakit, ketika Sarah mencoba mengikat rambut yang menghalangi wajahnya. Beberapa tanda merah dileher jenjang itu terlihat begitu jelas, bahkan bekasnya terlihat sangat baru. Walau pun Jino tidak pernah bersentuhan dengan wanita seumur hidupnya, dia tetap tahu tentang informasi seputar hal berbau seks.
"Selamat menikmati makanannya!"
Seorang pelayan datang dan mengantarkan pesanan mereka, Sarah tersenyum tanpa dosa sembari mulai melahap irisan kecil daging dengan beberapa makanan lain dihadapannya. Sementara Jino masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.
"Sayang tidak makan? apa kau ingin aku menyuapimu? baiklah akan aku lakukan!"
Sarah mengambil sesuap makanan untuk kekasihnya itu. "Ayo buka mulutmu sayang! aaaaaa...."
Satu suapan berhasil masuk ke dalam mulut lelaki tampan ini, hatinya benar-benar sakit sekarang. Sarah terlihat tidak memiliki beban atau apa pun di wajahnya. Apa dia begitu senang mempermainkan hati Jino sekarang?! lihatlah lelaki ini tidak bisa menahan rasa kecewanya. Dia terus mencengkram kursi yang sedang dia duduki sekarang, sampai sebuah pertanyaan pun melintas dipikiran Jino.
"Sarah, apa kau mencintaiku?"