Chereads / My Crazy Boss ! / Chapter 31 - Ketahuan basah

Chapter 31 - Ketahuan basah

Ketika Andra dan Marlyna tengah asik berhadapan satu sama lain dengan posisi yang sangat intim, suara pintu terbuka mengejutkan mereka. Dina masuk sembari membawa beberapa dokumen ditangannya.

"Tuan Andra, ada beberapa berkaa---s, astaga maafkan aku!" ucap wanita itu sembari menutup matanya.

"Heh apa kau tidak mengetuk pintu?!" bentak Andra sembari menutupi dada Marlyna dengan tangannya.

"Aku tadi mengetuk Boss, apa kau tidak dengar? ah maafkan aku sudah mengganggu kegiatan kalian. Jika begitu aku permisi, ini dokumennya!"

Dina keluar dengan mode terburu-buru, merasa malu sendiri dengan apa yang dilihatnya barusan. Sementara Marlyna terus terdiam dengan wajah syoknya. Apa yang harus dia lakukan sekarang ketika sudah ketahuan seperti ini? orang-orang kantor pasti akan langsung menyangka jika dia adalah gadis peliharaan Andra.

"Mati aku, Boss sudah aku katakan jangan macam-macam disini...." ucap Marlyna dengan wajah yang masih syok.

"Tidak apa-apa, abaikan saja si Dina itu. Dia tidak akan mengganggumu!" ucap Andra dengan santainya.

"Dia pasti akan menggangguku, menggoda diriku yang polos ini dengan candaan fulgar nya. Astaga! kenapa semua ini terjadi padaku?!"

Marlyna merengek-rengek seperti anak kecil yang kehilangan permen, dia juga menjambak rambutnya sendiri karena kesal. Perasaan malu, marah, canggung bercampur menjadi satu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah kejadian ini. Namun berbeda dengan Andra, dia terlihat begitu biasa walau ketahuan basah oleh pegawainya. Dia memang sudah tidak memiliki urat malu, mungkin sudah patah karena kegilaannya terhadap seks.

"Minggir!"

Marlyna membenahi pakaian yang hampir terlepas dari tubuhnya itu, mengancingkan satu persatu kemeja yang dibuka Andra. Wajahnya terlihat begitu kusut sekarang, apalagi dengan noda lipstik yang berteteran disekitar bibirnya. Entah setan apa yang sudah merasukinya tadi, benar-benar sangat meresahkan!

"Kau mau kemana? urusan kita belum selesai Mar!" tanya Andra panik.

Marlyna menatap tajam pada lelaki yang ada dihadapannya itu. "Sudah cukup aku keluar! ahh aku malu sekali, ini semua gara-gara kau Boss! bagaimana bisa aku melakukan hal tidak senonoh seperti tadi oh my!"

Gadis itu berlari dengan terburu-buru, meninggalkan Andra sendiran dengan wajah yang penuh dengan kebingungan. Benda miliknya sudah terbangun sempurna sekarang ini, dan dia tidak bisa meneruskan kegiatannya karena kedatangan Dina beberapa menit yang lalu. Marlyna pun sudah pergi sekarang, dia tidak mungkin mengejarnya.

"Astaga ini tanggung sekali, arhhh sial." gumam lelaki itu kesal.

***

Marlyna menyalakan air keran yang ada dikamar mandi, menatap wajahnya sendiri di depan cermin besar. Lipstik merah itu keluar dari jalur semestinya, memenuhi hampir ke dagu gadis cantik ini. Dia buru-buru mengambil air untuk membasuh noda yang belepotan yang mengganggu penampilannya, lalu mengeringkan dengan tisu. Jantung Marlyna berdegup begitu kencang saat ini, dia tidak menyangka akan melakukan hal mesum seperti tadi dikantor bersama dengan Boss kampret nya.

Ini bukanlah pertama kali dia mendapatkan pelecehan yang sangat menyenangkan tubuhnya, tapi mungkin sudah beberapa kali. Tapi bodohnya kenapa Marlyna tidak bisa menolak itu?! dia malah asik menikmati setiap alur yang diberikan Andra.

"Dorrrrr!"

Marlyna terkejut sampai memukul orang yang mengagetkannya dari belakang, rupanya itu adalah Dina, dia datang dengan wajah penuh penasaran. Karena merasa dalam situasi yang akward Marlyna berusaha untuk kabur, namun wanita itu menahannya disana.

"Dina aku harus pergi sekarang, aku mohon minggirlah!" rengek Marlyna.

"Wah lihatlah, kenapa kau menghindari ku? atau karena aku melihat sesuatu yang cukup hot diruangan tuan Andra tadi? hebat sekali, belum seminggu bekerja disini kau sudah menggoda atasan kami." ucap Dina dengan senyum iblisnya.

"Apa maksudmu? aku tidak menggoda Andra! jangan salah paham, itu tidak seperti yang kau pikirkan!" tegas Marlyna.

Dina tertawa kecil, dia tidak perduli jika gadis ini berhubungan dengan Andra atau tidak. Yang dia khawatirkan adalah Jino, lelaki yang dia incar sejak dulu. Beberapa saat yang lalu wanita ini sempat melihat Marlyna dan Jino pergi ke dapur perusahaan secara bersamaan, dan dia tidak ingin jika sampai gadis dihadapannya ini menggoda Jino juga.

Bukkk

Dina mendorong tubuh gadis ini ke dinding, dia mengusap wajah cantik itu dengan tangannya yang penuh dengan luka goresan. "Dapatkan saja Andra sesuka yang kau mau, tapi ingat jangan ganggu Jino. Atau bahkan menyentuhnya sedikit pun, karena itu terjadi kau akan dapat masalah denganmu Nona penggoda!" ancam Dina.

Marlyna hanya bisa terdiam dengan wajah kesalnya, dia tidak mungkin melawan karena Dina ini adalah seniornya di kantor. Sebagai pegawai baru yang penurut Marlyna cukup sadar diri, dia sudah menciptakan keributan yang mungkin tidak bisa ditoleransi lagi. Dan jika sampai pegawai lain tahu mungkin dia juga pasti akan disebut sebagai wanita murahan karena sudah berani bersentuhan dengan atasannya. Situasi yang cukup sulit, ketika dia sendiri tidak bisa mengatasi kekacauan yang terjadi begitu saja.

"Aku tidak pernah mengganggu Jino, jadi tenanglah. Kami hanya sebatas panther biasa." jawab Marlyna.

"Bagus! sebaiknya kau lebih berhati-hati, karena jika sudah mengganggu tuan Andra mungkin Sarah akan datang dan membunuhmu dengan tangannya sendiri !"

Wanita bernama Dina itu pergi begitu saja, meninggalkan Marlyna dikamar mandi. Dia sangat kesal karena tidak bisa berkutik ketika di ancam begitu saja oleh teman sekantornya itu. tapi tidak ada pilihan lain, sebagai seorang yang yang normal Marlyna harus sedikit mengalah.

Gadis cantik ini berjalan keluar dari tempatnya sekarang, menatap pegawai lain yang cukup sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Dia masuk keruangan Jino lalu duduk di kursi kebanggaannya, melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena kegiatan panas tadi. Lelaki itu sempat menatap Marlyna sekali, dia hanya berpikir apa yang sudah kakaknya lakukan pada gadis itu? sampai wajahnya terlihat begitu kusut dan khawatir.

"Kau baik-baik saja Marlyna? apa Andra berbuat sesuatu yang aneh lagi padamu? katakan?!" tanya Jino.

Marlyna hanya tersenyum dengan pikiran yang traveling kemana-mana, dia tidak mungkin mengatakan jika dirinya sudah tertangkap basah karena berbuat mesum di ruangan Bossnya tadi. Begitu pun dengan masalah Sarah, dia juga tidak bisa mengatakannya.

"Kau baik-baik saja! sebenarnya badanku sedikit sakit, tapi sudahlah!" jawab gadis itu cepat.

"Kau ingin aku memijat tubuhmu?" tanya Jino.

Pijat? yang benar saja! aku tidak tahan dengan sentuhan lelaki, itu pasti akan menggelikan sekali. Batin gadis ini resah.

Marlyna jelaskan secara rinci Jika dia baik-baik saja, tapi Jino tetap memaksa disini untuk menerima tawarannya. Karena merasa tidak enak Marlyna pun pasrah saja merasakan pijatan yang menggelikan seluruh tubuh dan jiwanya. Tangan kekar itu terus memberikan sensasi aneh yang membuat gadis ini mengeluarkan suara desahan kecil.

Ini adalah pekerjaan yang sulit, ketika dia terus bertahan dengan Boss gila yang mesum serta para pegawai sinis yang mungkin akan terus menggangunya. Namun berkat Jino, Marlyna mungkin akan baik-baik saja disini.