Lian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru tempat ia berkuliah. Ia sangat menyadari, bahwa Feli telah tidak masuk kuliah selama berhari-hari.
Awalnya hal itu menjadi sesuatu yang wajar di pikiran Lian. Mungkin saja, Feli sakit atau apa. Namun, satu hal yang menjadi tidak wajar adalah menghilangnya Feli secara tiba-tiba. Bahkan, Lian merasa, jika orang-orang di sekitarnya, tampak tidak terlalu mempermasalahkannya. Ah tidak, lebih tepatnya, seperti tidak menyadari bahwa Feli telah bolos kuliah selama berhari-hari.
"Apa gue harus ke rumah Feli buat nengok dia?" pikir Lian.
Lian tampak mengembuskan napasnya. Ia kemudian berusaha membulatkan tekadnya untuk datang berkunjung ke rumah Feli.
Saat tengah asyik menapaki koridor universitas, tiba-tiba, seorang perempuan tampak merentangkan tangannya dari kejauhan. Bibirnya tampak tersenyum lebar. Semakin menambah pesona cantik di wajahnya.
"LIAN!"