"Ayo, Kak, naik ke atas!" seru Livia sembari melambaikan tangannya ke arah Feli yang masih ada di bawah.
Saat ini, Livia telah sukses menapaki rumah pohonnya. Ia tinggal menunggu Feli untuk menghampirinya. Sementara Feli, ia tampak menggaruk tengkuknya. Jujur saja, Feli tidak terbiasa untuk menaiki rumah pohon seperti ini.
"Memangnya kita harus naik ke atas ya, Liv? Gak bisa di bawah aja ngomongnya?" tanya Feli.
"Di rumah pohon lebih menenangkan, Kak. Lagian, di bawah, gak ada tempat duduk. Nanti, celana Kak Feli kotor lagi kalau duduk di bawah," cetus Livia.
Feli tampak menghela napasnya. Ia pun dengan pasrah, mulai menaiki tangga menuju rumah pohon tersebut.
"Feli, lo bisa, Fel. Lo titisan Tarzan!" gumam Feli.
Feli berusaha menguatkan dirinya. Menguatkan mentalnya. Walaupun sejujurnya, ia sedikit takut ketika proses menaiki rumah pohon itu. Feli takut tergelincir. Dan ini juga pertama kalinya bagi Feli, memanjat pohon seperti ini.
