"Kamu nggak mau makan lagi?" Rinai menatap Langit dengan tawa yang hampir saja menyembur keluar, jika tidak ia tahan.
"Lo suka banget deh ngeledek gue." Langit memutar bola matanya.
"Kamu lucu sih, masa makan aja malu-malu."
"Gue masih punya malu, daripada malu-maluin." Langit menyentil dahi Rinai.
"Iya juga ya." Rinai tertawa.
"Besok lo sibuk?" Langit menatap gadis yang duduk disebelahnya.
"Besok Minggu ya, biasanya kalau ada kak Aldo aku bakal ngabisin waktu sama kak Aldo. Tapi kak Aldo masih flight." Rinai menatap langit malam didepannya dengan tatapan merindukan seseorang.
Langit yang mengerti situasi tersenyum getir, begitu berharga nya Aldo dalam hidup Rinai, apakah dirinya juga memiliki posisi yang sama? Posisi berharga dalam hidup Rinai.
"Kamu mau ngajak aku kemana?" Rinai menatap Langit yang juga menatapnya.
"Geer Lo, emang gue mau ngajak lo apa." Langit tertawa pelan.
"Oh, yaudah." Rinai memanyunkan bibirnya.
