"Gimana caranya, ya?" pikir Aleena sembari terus memandang ke arah pintu kamar Mikael. Gadis itu terus berdoa agar seseorang masuk dan bisa membantunya menyelesaikan hal darurat yang saat ini tengah melanda.
Pandangan Aleena kini mengedar mencari barang apa pun yang mungkin bisa ia gunakan sebagai tumpuan badan. Entah keadaannya sedang tidak dalam keberuntungan atau kamar Mikael yang memang tidak memenuhi standar, Aleena tidak bisa menemukan apa pun sebagai alat untuk memapah ia berjalan. Tak ada satu pun barang berguna yang Mikael simpan di dalam kamar. Semuanya hanya pernak-pernik mainan yang membuang ruang serta uang yang berharga.
"Aduh, udah nggak tahan lagi!" ucap Aleena dibuat semakin kelabakan. Gadis itu tak bisa lagi menahannya lebih lama. Ia harus segera ke kamar mandi bagaimana pun caranya. Dengan cara apapun, Aleena harus segera pergi ke sana. Atau semua yang ada di bawahnya akan basah pada akhirnya.