Chereads / MyLovely Wife / Chapter 4 - Attaya Aurora

Chapter 4 - Attaya Aurora

Bab 4 Attaya Aurora

Attaya aurora adalah gadis periang supel dan banyak digandrungi kaum lelaki karena kecantikan parasnya serta kemolekan tubuhnya. Aya begitu ia disapa oleh orang di sekelilingnya. Ia kini sedang menjalani kuliah di semester akhir di sebuah universitas ternama. Ia adalah seorang putri konglomerat di negeri ini yang mendapat hukuman dari sang ayah karena kebiasaannya yang hobbi berpesta dan menghambur hamburkan uang. Sang ayah menghukumnya dengan mencabut semua fasilitas yang ia miliki termasuk mobil, kartu kredit dan fasilitas lainnya.

Karena usianya saat itu masih remaja dan belum bisa mengontrol emosi Aya marah dengan sang ayah. Aya kabur dari rumah dan memilih tinggal mandiri di pinggiran kota bermodalkan menjual barang berharga miliknya yaitu sebuah tas branded, jam tangan mahal serta perhiasan yang ia kenakan dengan harga selangit yang saat ini ia bawa. Dengan uang itu Aya bisa menyewa sebuah apartemen dan membeli sebuah mobil bekas sederhana untuk menunjang aktifitasnya.

Aya menjalani tahun pertama dengan berat karena ia harus berjuang untuk bisa membagi waktu anatara bekerja dan kuliah. Ia bersikekeh untuk bisa menunjukkan kepada keluarganya bahwa dirinya bisa hidup tanpa uang dan fasilitas kedua orangtuanya. Meski terkadang ia menyadari bahwa apa yang ia lakukan dulu salah namun dirinya bertekad menunjukkan kepandaian dan kesuksesannya tanpa bantuan sang ayah. 

Di fase pertama Aya melaluinya dengan berat karena dirinya harus menyesuaikan diri yang biasanya menghambur hamburkan uang kini harus bekerja keras agar tetap bisa makan enak dan tidur nyenyak dalam apartemennya.

Kini tak berasa hampir empat tahun ia pergi meninggalkan rumah. Dan selama itu lah ia berjuang sendiri. Sebenarnya ia sangat rindu dengan sang ayah, namun gengsinya mengalahkan segalanya.

***

"Gue antar sampai sini aja ya Ay" ucap Kinan sembari menepikan mobil. "Nanti pas pulang kabari aja. Gue jemput lu" pesan Kinan.

"Oke Nan, kalau gitu gue berangkat duluan ya" pamit Aya sembari memeluk tubuh Kinan. 

"Jaga diri baik baik di sana ya, inget pulang harus bawa pangeran tampan" ucap Kinan yang dihadiahi sebuah pukulan di lengan.

"Aww sssh" ringis Kinan kesakitan.

"Lu kira gue cinderella bisa dapat pangeran tampan impian dalam semalam" desis Aya mencabikkan bibirnya.

"Ya kali aja Ay... temen si Adrian kan pasti ada yang tampan dan sesuai kriteria lu siapa tahu aja gitu ada yang bikin lu jatuh cinta haha" ucap Kinan sembari terkekeh.

"Aminin aja deh biar cepat selesai..." pungkas Aya. "Gue duluan Nan bye bye" pamit Aya berjalan menuju dermaga sembari melambaikan tangan ke arah Kinan.

"Bye.... have fun ya" seru Kinan agar dapat didengar Aya.

***

Aya terlihat cantik dengan gaun simple yang terlihat pas membungkus tubuh rampingnya. Ia berjalan menuju kesebuah ruangan tempat pesta ulang tahun diselenggarakan. Ia mempercepat langkah kakinya mencari keberadaan sang pemlik pesta.

"Aya... akhirnya lu dateng juga" ucap Adrian senang.

"Ya elah gak usah lebay deh yan... kalau gue gak dateng lu pasti ngambek diemin gue" ucap Aya blak blakan.

"By the way selamat ultah ya... cepet dapat jodoh inget usia... jangan maen maen lagi" ucap Aya kepada Adrian.

"Thanks Ay join sini... tar gue kenalin cowok ganteng sapa tau ada yang nyangkut" ucap Adrian meledek.

"Ihhh ogah gak minat mending gue tidur..." ucap Aya asal.

"Tidur dibawah sono... kamar paling ujung gue siapin khusus buat lu..." ucap Adrian mengintrupsi.

"Nah ini baru sobat gue thanks ya yan... gue tidur dulu.... daaah" pamit Aya yang hendak langsung ngeloyor pergi.

"Eits.... tunggu dulu, lo boleh pergi dengan satu syarat minum dulu... kita bersulang oke" ucap Adrian mengangsurkan segelas wine untuk Aya.

"Yan.. gue gak bisa minum, lu tahu itu kan?" tolak Aya halus.

"Ayo lah Ay... sekali aja" bujuk Adrian.

"Cih... dasar pemaksa" cibir Aya sembari menegak segelas wine.

Tanpa banyak bicara Aya menegak segelas Wine hingga tandas lantas berjalan cepat menuju kamar yang telah disediakan untuknya. Semula ia merasakan baik baik saja begitu sampai di tangga dan hendak masuk ke dalam kamar ia mulai pusing matanya berkunang dan perutnya sedikit mual. Ia segera meraih gagang pintu kamar paling sekat dengannya masuk ke dalam kamar dan langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang. Setelah ia sudah kehilangan kesadaran dirinya ia terbaring diatas ranjang dengan mengenakan dress yang masih membalut tubuhnya.

Bebera saat kemudian ia merasakan sebuah pergerakan di sisi ranjangnya namun ia tak kuasa untuk membuka matanya. Detik selanjutnya ia merasakan sebuah usapan halus di pipinya lalu merasakan ada benda lembut dan basah menempel di dahinya entah mengapa rasanya membutat tubuhnya menegang. Aya tiba tiba tidak nyaman ia lantas menggerakkan tubuhnya. 

Aya mengumpulkan kesdarannya kala ia merasakan sebuah tangan mulai menggerayangi tubuhnya diiringi dengan kecupan kecupan di seluruh wajah dan lehernya.

Dengan sedikit kesadaran dan sisa tenaga Aya meminta pria yang saat ini mengukung untuk melepaskannya namun hasilnya nihil karena tenaga si pria tersebut jauh lebih besar darinya. Sebuah cairan bening mulai menetes dari ujung matanya. 

"To-tolong.... lepashh" ucap Aya sembari menahan desahan.

"Malam ini kau milikku... tenanglah" bisik pria tersebut lirih.

"Sayang berhentilah menangis..." ucapnya lagi sembari mengelus kedua pipi Aya.

Aya bisa merasakan sentuhan sentuhan pria tersebut begitu lembut dan memabukkan dirinya sehingga membuat dirinya pasrah menerina setiap perlakuan pria tersebut.

"Aawh.... sa kit" rintih Aya lirih kala sebuah benda tumpul dan keras berhasil menerobos masuk kedalam intinya dan merobek dinding pertahanannya.

Sungguh rasanya sangat sakit dan perih di bagian bawahnya namun ia berusaha sekuat tenaga untuk tak mengaduh karena kesakitan. Seolah mengerti apa yang Aya rasakan pria tersebut mendiamkan benda tumpul miliknya di dalam inti sejenak. Menghipnotis Aya dengan sentuhan lembut serta cumbuan yang membuat Aya terbuai dan meremang. Pria tersebut mulai bergerak perlahan memberikan goyangan goyangan kecil di setiap pergerakannnya yang membuat Aya tambah terbuai.

"Awhh sssh" rintih Aya kala pria itu mempercepat gerakannya.

"Maafkan aku... aku akan melakukannya dengan hati hati" ucap pria itu lembut sembari memperlambat gerakannya.

"Aku mencintaimu... kau adalah milikku" bisik laki laki yang berada di atasnya disela gerakannya.

Pernyataan cinta dari laki laki yang entah tak tahu siapa namanya itu nyatanya mampu membuat hati Aya menghangat dan merasakan suatu getaran di dalam hatinnya. Aya tersenyum dan tanpa sadar mengangguk pelan membuat seseorang yang berada di ataanya kembali beraksi kali ini pria tersebut bergerak semakin liar membuat Aya semakin menikmati permainannya.

"Arghhh" teriak pria itu kala ia berhasil menyemburkan benih cintanya ke dalam rahim Aya untuk pertama kalinya.

Pria teesebut kembali melakukannya untuk kedua kalinya. Namun kali ini rasanya beda lebih nikmat dari yang pertama. Mungkin karena Aya mulai memiliki hasrat sama seperti pria tersebut.

Pria yang semula bergerak liar di atas kali menuntun Aya untuk bepindah posisi. Ia mmembimbing Aya untuk menari liar di atas tubuhnya hingga ia mencapai puncak kenikmatan surgawi.

"Bergeraklah sayang... bergerak lah di atasku..." rancau pria tersebut.

"iya... begitu ini nikmat sekali" ucap pria di bawahnya yang membuat Aya bergerak semakin liar.

Seperti pasangan pengantin baru yang dimabuk cinta mereka berdua melakukannya berulang kali hingga tubuh keduanya lemas tak berdaya. Peluh pria itu menetes membasahi tubuh Aya yang saat ini juga terlihat berkeringat akibat aktifitas panas mereka.

"ummm.... kau nikmat sekali sayang" rancau pria tersebut setelah memperoleh kenikmatan surgawi.

"Aku lelah sekali" ucap Aya lirih namun masih dapat terdengar.

Pria itu menyudahi permainannya lantas berbaring tepat disamping Aya sembari mendekap tubuh Aya yang polos itu.