Melihat handphone yang ada di hadapannya, Fernando berharap jika handphone ini bisa sampai ke dunia manusia.
Dengan cepat Fernando menelepon Novi, dan tersambung. Tidak beberapa lama terdengarlah suara Novi.
"Nando bagaimana kamu bisa meneleponku?" ucap Novi dengan nada terkejut.
Seharusnya seluruh akses antara dunia siluman dan manusia terputus.
"Aku tidak tahu, mungkin ini keajaiban. Apa kamu sudah bertemu Merry?" tanya Fernando.
Novi terdiam, dia tidak tahu harus memberikan jawab apa kepada Fernando. sementara itu Fernando mulai curiga jika ada sesuatu yang terjadi.
"Nov, katakan yang sejujurnya, bagaimana keadaan Merry?" ucap Fernando dengan tegas.
Novi hanya menghela nafas dan berkata, "Nando, apapun yang terjadi dengan Merry, aku harap kamu mulai melupakannya. Bagaimanapun kalian selamanya tidak akan pernah bertemu."
"Maksudmu?" tanya Fernando yang sedikit syok dengan ucapan Novi.
"Pintu dunia siluman tertutup selamanya jadi bagaimana mungkin kamu bertemu kembali dengan Merry." Ucap Novi.
"Tiga bulan lagi aku, ayahku dan kedua orang tuamu diijinkan untuk kedunia manusia, hanya kami saja, sedangkan yang lainnya tidak boleh." Jawab Fernando.
"Apa? Bagaimana bisa?" tanya Novi yang tidak percaya.
"Karena kami memiliki keluarga yang berada di dunia manusia, karena itu kami boleh ke dunia manusia." ucap Fernando dengan nada serius.
Novi tidak menyangka bahwa raja mau membuka kembali pintu dunia siluman, sebenarnya mengapa hal ini bisa terjadi? Dan hanya beberapa orang saja yang diijinkan untuk ke dunia manusia? Jelas sekali jika saat ini Novi tidak bisa menyembunyikan apapun dari Fernando.
"Katakan Nov, apa yang terjadi?" Fernando bertanya kembali.
"Merry menghilang." Jawab Novi.
Fernando tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya, "Apa kamu yakin?" tanya Fernando memastikan.
Novi kemudian menceritakan apa yang terjadi, bagaimana dia bertemu Adelia, dan Adelia yang menceritakan semuanya.
"Aku tetap akan mencari Merry, dan akan memberikan kabar kepadamu." Ucap Novi.
***
Fernando tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Dia sengaja menutup pintu siluan demi keamanan Merry, tapi jika saat ini Merry justru menghilang dan tidak diketahui kabarnya, percuma saja perjuangan yang dia lakukan.
Saat ini dia hanya berharap agar Merry diketemukan, dan kondisi Merry baik-baik saja.
"Mengapa Mer… mengapa kamu seperti ini…." Ucap Fernando dengan kesedihan.
Hatinya benar-benar tidak terima harus mengalami ini semua.
Sementara itu Novi tidak tahu harus bagaimana dan melakukan apa, dengan kekuatannya yang terbatas, ia tidak bisa mencari Merry dengan maksimal. "Aku harus bagaimana saat ini? Apakah aku harus meminta bantuan seseorang?"
Tidak mudah bagi Novi untuk mencari seseorang ditengah dunia yang begitu luas ini.
Ditengah keputus asaannya, tiba-tiba handphonenya berbunyi, dan setelah melihat siapa yang menelepon, maka Novi langsung mengangkatnya.
"Ada apa Fan?" tanya Novi.
"Nov, apa kamu tahu nomor baru Merry? Aku meneleponnya tetapi tidak aktif." Ucap Fanda dari seberang telepon.
"Benarkah? Aku juga tidak tahu. Mungkin dia sedang tidak ada sinyal." Jawab Novi yang sengaja berbohong, dia tidak mungkin memberitahukan yang sebenarnya kepada Fanda yang adalah manusia biasa.
"Aneh sekali, Merry tidak bisa dihubungi sejak tadi siang." Ucap Fanda yang sudah mulai curiga.
"Iya, bukan kebiasaan Merry yang menghilang tanpa jejak." Ucap Novi.
"Jika besok Merry tetap tidak bisa dihubungi, aku akan menghubungi Fernando. Sampai jumpa Nov." ucap Fanda.
"Ah iya, sampai jumpa Fan." Balas Novi dan ia langsung menutup teleponnya.
"Bisa gawat kalau Fanda menghubungi Fernando, tapi ya sudahlah, semoga Fernando tidak mengatakan yang aneh-aneh." Ucap Novi.
***
Sudah seminggu Merry menghilang dan tidak ada kabar. Fernando setiap hari memperhatikan kalung air mata bulan miliknya, karena bercak merah tersebut sudah hilang, maka Fernando sedikit tenang.
Dengan ini, ia yakin bahwa Merry baik-baik saja, dan sedang berada di suatu tempat. Alat komunikasi yaitu handphone Fernando juga tidak bisa menghubungi dunia manusia. Handphonenya hanya berfungsi sekali ketika ia menelepon Novi, dan setelah itu tidak bisa.
"Semoga Merry cepat ditemukan." Ucap Fernando sambil berjalan-jalan di taman istana.
Perasaan khawatir dan cemas bercampur aduk. Tidak ada yang bisa dilakukannya saat ini, meskipun kalung air mata bulan miliknya sudah tidak memiliki bercak darah lagi, tapi Fernando tidak bisa tanpa kejelasan seperti ini.
Rasa rindu bercampur khawatir menjadi satu dalam dirinya. Entah apa yang harus diperbuatnya saat ini.
"Kamu harus menunggu tiga bulan jika ingin kedunia manusia. Lagipula apa kamu masih mau menyiksa manusia itu dengan cinta konyol ini?" ucap Elsha.
"Cinta konyol? Hahaha.." ucap Fernando dengan nada sinis.
"Cinta memang buta, bahkan sampai saat ini kamu tidak tahu kesalahanmu apa." ucap Elsha.
"Kamu benar cinta memang buta, hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan orang yang dicintai." Sindir Fernando.
"Aku tahu, aku sudah salah dengan membawa ratu Leticia kedunia manusia dan menyebabkan semua ini, tapi tidak bisakah kamu memberiku kesempatan sekali lagi?" Elsha menatap mata Fernando dengan serius.
Fernando balas menatap Elsha dan berkata, "Kesempatan itu sudah hilang, sejak kamu berusaha membunuh Merry. Meskipun cinta ini adalah cinta yang konyol, aku tetap tidak suka dengan siluman yang tega membunuh manusia!"
Elsha tertawa, "Kita sudah berteman dari kecil, mengapa tidak ada sedikitpun cinta dihatimu untukku?"
"Apa kamu pernah memikirkan perasaanku ketika kecil? Saat kamu memfitnah dan membuatku dalam masalah?!" ucap Fernando dan dia langsung berlalu pergi.
"Sekarang kamu menuduhku seakan-akan semua ini adalah kesalahanku!" ucap Elsha dengan kesal dan dia langsung pergi dari taman tersebut.
***
Handphone Novi tiba-tiba berbunyi, ternyata Adelia yang meneleponnya.
"Ada apa kak Adel?" tanya Novi.
"Kamu sudah menemukan Merry?" tanya Adel yang sangat penasaran.
Novi hanya menundukkan kepalanya dan menghela nafas, "Masih belum ada kabar, bahkan beberapa rumah sakit di tempatku juga tidak ada daftar pasien atas nama Merry."
"Aku sudah mencari di daerah sini, rumah sakit, rumah penampungan, dan berbagai tempat, bahkan menyebarkan berita orang hilang, namun semuanya sia-sia." Ucap Adelia dengan sedih.
"Saat ini yang bisa menemukan keberadaan Merry hanya Fernando saja, namun kita tidak bisa meminta bantuannya. Kita hanya bisa mencari Merry dengan tenaga sebagai manusia, dan berharap ada keajaiban terjadi." Ucap Novi.
"Kamu benar, tolong kabari aku jika ada berita tentang Merry." Ucap Adelia dan dia langsung menutup teleponnya.
Novi mulai berpikir, bagaimana caranya bisa menemukan Merry.
"Tenaga manusia… mungkin sudah saatnya aku memberitahu Fanda." Gumam Novi.
Akhirnya Novi memutuskan untuk menelepon Fanda.
"Halo Nov," ucap Fanda.
"Fan… barusan aku mendapat kabar jika Merry menghilang." Ucap Novi dengan nada sedih.
"Apa?! Kamu jangan bercanda?" Fanda tidak percaya dengan apa yang didengarnya, namun selama seminggu ini Merry memang seakan-akan tidak ada kabar, dan seperti menghilang begitu saja.
"Iya Fan, hiks… hiks… barusan aku ditelepon teman Merry yang ada di Jerman dan dia juga menanyakan kabar Merry." Novi sudah tidak tahu lagi harus bercerita kepada siapa, dan meminta tolong kepada siapa.