Fernando terdiam mendengar pertanyaan dari Novi, sampai sekarang dia belum bisa merelakan Merry untuk berpisah, tetapi jika dia memaksakan diri untuk bersama dengan Merry, hanya akan membuat Merry semakin terluka.
Fernando kemudian tersenyum, dan berkata, "Selama ini aku selalu berjuang untuk menyatukan cintaku dan Merry, setiap hari aku selalu berharap agar aku bisa hidup bersama dengannya, tetapi semua harapan itu hancur karena perbuatan bodoh kakek buyutku dan keserakahan nenek buyutku. Seandainya mereka tidak bertengkar, mungkin aku bisa hidup bahagia bersama dengan Merry."
Kali ini Novi yang terdiam, dia tahu betapa Fernando sangat mencintai Merry, bahkan Fernando rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan Merry, tetapi Merry yang juga mencintai Fernando tidak ingin kehilangan kekasihnya karena itu Merry masuk dalam ledakan sihir yang dibuat oleh pasangan suami istri tersebut.
Fernando kemudian melanjutkan ucapannya, "Nov, tolong jagalah Merry mulai saat ini, jangan biarkan dia berhubungan dengan dunia siluman, dan pastikan dia mendapatkan pria yang benar-benar menyanyanginya."
Novi sangat terkejut dengan ucapan Fernando, "Apa kamu yakin dengan ucapanmu?"
Seketika itu langit berubah menjadi gelap, dan mulai gerimis, kemudian Fernando berkata, "Hanya ini cara terbaik untuk menjaganya tetap hidup."
Setelah mengatakan kalimat tersebut, Fernando segera meninggalkan Novi.
Novi hanya menghela nafas dan ia kembali ke teman-temannya.
"Apa kamu sakit perut?" tanya Fanda.
"Iya, hahaha pasti kalian menunggu terlalu lama, ayo kita pulang." Ucap Novi.
Ketika mereka sudah diluar, ternyata hujan sudah turun dengan cukup derasnya.
"Kenapa tiba-tiba hujan? Padahal tadi langit begitu cerah." Ucap Fanda.
'Pasti ini ulahmu Ndo, hatimu pasti sangat sakit saat ini.' Ucap Novi dalam hati.
Merry mulai menatap langit, meskipun dia tidak ingat apa yang terjadi, tetapi hatinya berkata lain.
"Ada apa Mer?" tanya Fanda heran karena melihat Merry menatap langit dengan sedih.
"Entahlah, aku merasa hujan ini karena seseorang yang sedang bersedih." Ucap Merry, dan tiba-tiba saja hatinya merasa sangat sedih.
***
Sepanjang hari hujan turun dengan sangat derasnya, sementara itu Merry yang berada di dalam kamar hanya menatap keluar jendela. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, ia sama sekali tidak bisa tidur.
Sambil menatap cermin, Merry melihat kalung yang terpasang di lehernya yang sampai sekarang tidak bisa dilepaskan, baik oleh Fanda ataupun Novi.
"Mengapa hatiku terasa sakit? Sebenarnya apa yang terjadi denganku di masa lalu? Aku sama sekali tidak mengingat apapun, apakah aku bisa menemukan jawabannya jika mengetahui siapa yang memberi ku kalung ini?" ucap Merry sambil memegang kalungnya.
Setelah menatap kalung tersebut dengan cukup lama, Merry kemudian tertidur, dan ia bermimpi, seorang pria yang tidak jelas wajahnya memberikan kalung tersebut kepadanya kemudian pria tersebut berkata, "Ini adalah kalung air mata bulan, di mana pasangan yang memakai ini akan tetap terhubung di manapun dan kapanpun mereka berada, kalung dengan satu mutiara putih yang disambungkan dengan tali emas putih, akan berubah menjadi merah ketika pasangan kita mengalami bahaya, dan kalung ini tidak akan bisa lepas kecuali orang yang sudah memasangnya."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, pria yang tidak jelas wajahnya memasangkan kalung tersebut, kemudian Merry berkata, "Baiklah sekarang giliranku memasang kalung ini padamu, dengan begini kita akan tetap terhubung. Aku tidak menyangka anak kecil yang dulu menggemaskan sekarang sudah berdiri di hadapanku hahaha.."
"Apa maksudmu anak kecil menggemaskan?" ucap pria tersebut.
"Aku melihat fotomu di rumah Novi." jawab Merry.
Tiba-tiba Merry langsung bangun dari mimpinya, ketika melihat jam di handphonenya, ternyata sudah pagi.
"Apa maksud mimpi tadi?" tanya Merry penasaran, meskipun wajah pria tersebut tidak jelas, tapi dia sangat yakin bahwa itu adalah petunjuk tentang masa lalunya. Setelah mandi dan bersiap, dia langsung menemui Fanda yang sedang sarapan.
"Ada apa Mer?" tanya Fanda yang sedikit terkejut karena ekspresi Merry yang tidak biasa.
"Apa kamu ada waktu?" tanya Merry dengan nada serius.
Fanda mulai merasakan perasaan tidak enak, dan ia langsung ingat ucapan Novi yang mengatakan, bahwa Merry tidak boleh mengetahui apapun tentang Fernando, karena Fernando sudah mencampakannya.
"Iya, kelasku dua jam lagi, ada apa?" tanya Fanda heran.
"Semalam, aku bermimpi, dan mimpinya sangat aneh, aku harap kamu bisa mengatakan dengan jujur." Ucap Merry dengan nada serius.
Fanda sangat heran dengan perubahan sahabatnya, apa yang terjadi dengan sahabatnya dalam waktu satu malam? Setelah amnesia, Merry lebih suka menyendiri dan kadang menangis ketika hujan, bahkan bisa dikatakan bahwa dia adalah wanita yang sangat rapuh, dan dengan mudah dibohongi, namun kali ini, Merry berubah menjadi wanita yang sangat penasaran dengan masa lalunya, bahkan seakan-akan Merry bisa tahu jika dia berbohong.
"Apa mimpimu?" tanya Fanda yang berusaha tenang.
Merry langsung menyeritakan mimpinya dengan rinci, dan setelah mengatakannya, Merry langsung bertanya, "Apakah kamu tahu, itu kejadian apa?"
Fanda semakin bingung dengan ucapan Merry, "Kalung air mata bulan? Aneh sekali namanya? Hahaha… dulu kamu suka membaca novel fantasi, apalagi yang berhubungan dengan dunia siluman, bisa jadi, mimpimu barusan adalah khayalan di masa lalu, hahaha…"
Tiba-tiba saja sebuah memori muncul, dimana Fanda suka meledeknya, "Akh.."
"Ada apa Mer?" tanya Fanda yang langsung menghentikan tawanya, karena Merry memegang kepalanya sambil kesakitan.
"Aku ingat, dulu kamu suka mengejekku bukan?!" ucap Merry sambil menahan rasa sakitnya.
Fanda langsung terkejut dengan ucapan sahabatnya, dan berkata, "Tidak mungkin… selama ini kamu tidak bisa mengingat apapun, meskipun aku dan Novi menunjukkan barang-barang lamamu, dan kenangan kita bertiga, tapi mengapa sekarang kamu tiba-tiba ingat?"
***
"Aku tidak tahu, seperti ada sebuah kekuatan masuk, Fan, tolong katakan kepadaku yang sebenarnya! Apakah aku memiliki pacar? Aku mohon, katakan padaku, dan jangan bohong!" ucap Merry dengan serius sambil memohon dengan sangat.
Fanda yang melihat tatapan Merry, tidak bisa menahan diri lagi, sebenarnya apa alasan Novi sengaja menyembunyikan keberadaan Fernando dalam hidup Merry? Dan jika Fernando yang mencampakkan Merry, bukankah Fernando harus bertanggung jawab, dan tidak bisa meninggalkan Merry seperti ini?
Setelah menghela nafas cukup panjang, akhirnya Fanda menunjukkan sebuah foto di handphonenya.
"Ini adalah fotomu bersama Fernando, Fernando adalah kekasihmu, kamu sangat mencintainya, begitu juga dia, bahkan ini postingan terakhirmu bersama dengan dia, ketika berada di luar negeri, setelah itu kamu dan dia tidak ada kabar, karena itu aku dan Novi mencarimu, dan akhirnya kami menemukanmu berada dalam keadaan koma di rumah sakit dan mengalami amnesia." Ucap Fanda.
Merry langsung mengambil handphone sahabatnya, dan mulai melihat postingan instagram miliknya, dan di salah satu postingan, dia melihat, jika Fernando mengenakan kalung yang sama dengan miliknya.