Fanda dan Novi sangat terkejut mendengar ucapan Merry, dokter yang juga mendengarnya, langsung bertanya kepada Merry, "Apa yang anda ingat terakhir kali?"
Merry berusaha mengingat, namun karena dia terlalu memaksa, kepalanya menjadi pusing dan mulai terasa sakit.
"Tolong jangan dipaksa, mereka berdua adalah sahabat baikmu, saat ini kamu berada di rumah sakit karena kamu ditemukan dalam keadaan pingsan." Ucap dokter, dan dokter langsung melihat kearah Fanda juga Novi, kemudian dokter berkata, "Apakah salah satu dari kalian bisa ikut dengan saya?"
"Biar aku saja." Ucap Fanda dan ia langsung berjalan keluar mengikuti dokter.
"Apa yang terjadi dok?" tanya Fanda.
"Sepertinya pasien mengalami benturan yang cukup keras di kepalanya sebelum dia pingsan, untuk itu saya akan melakukan CT-Scan untuk memeriksa apakah ada keretakan di bagian kepalanya." Ucap dokter.
"Baik dok, lakukanlah yang terbaik." Ucap Fanda.
Sementara itu Novi yang bersama dengan Merry, berusaha untuk tenang dan tidak terlihat sedih dihadapan Merry.
"Mer, apa kamu tidak ingat siapa aku?" tanya Novi dengan nada yang sedikit bergetar.
"Tidak, siapa kamu? dan siapa namaku? Mengapa aku bisa berada disini?" tanya Merry yang mulai bingung.
Mata Novi berkaca-kaca, dan dia berkata, "Namamu Merry, dan aku adalah Novi, kita berdua adalah sahabat baik, tadi yang keluar bernama Fanda."
Baru saja Novi berkata, Fanda masuk keruangan, dengan mata berkaca-kaca Fanda berkata, "Mer, ini aku Fanda.."
Merry yang tampak bingung dengan situasinya bertanya, "Apakah kalian sahabat baikku?"
Fanda dan Novi menganggukan kepalanya, mereka berdua memegang tangan Merry dengan hangat, Fanda berkata, "Mulai sekarang kamu jangan takut, aku akan menjagamu, dan kamu tidak sendirian di dunia ini."
Meskipun Merry tidak bisa mengingat apapun, tapi melihat kedua orang yang ada di hadapannya saat ini, membuat hatinya terasa damai, dan ia merasa bisa mempercayai mereka.
Merry tersenyum dan berkata, "Terima kasih sudah mau menjagaku."
***
Tanpa terasa tiga bulan telah berlalu sejak kejadian ditutupnya pintu dunia siluman, saat ini Fernando sudah diijinkan untuk kembali ke dunia manusia, dengan syarat dia tidak boleh membuat kekacauan kembali.
Fernando sangat senang sekali akhirnya dia bisa bertemu dengan ibunya dan orang yang sangat dicintainya. Kabar terakhir yang dia dengar, jika Merry masih menghilang, setelah itu tidak ada kabar kembali, saat ini Fernando sangat berharap agar Merry dapat ditemukan.
"Kau pasti senang bertemu dengan kekasih manusiamu?" sindir Elsha.
"Apa kamu tidak suka?" tanya Fernando balik dengan nada cuek.
Elsha tersenyum sinis, "Aku harap pertemuanmu dengan Merry tidak berjalan dengan baik. Aku juga titip salam untuk sepupuku dan bibi." Ucap Elsha dan ia langsung meninggalkan Fernando.
Fernando hanya menatap kepergian Elsha dengan tatapan dinginnya.
Keesokan harinya, setelah berpamitan dengan papanya, Fernando langsung pergi ke dunia manusia dengan pintu yang sudah dibuka.
Tentu saja tujuan pertama adalah rumahnya, ketika sampai di depan pintu, perlahan Fernando membunyikan bel pintu rumahnya. Hatinya sangat berdebar-debar, begitu pintu dibukakan, Fernando langsung memeluk ibunya.
"Ma aku rindu.." ucap Fernando dengan mata yang berkaca-kaca.
"Anakku, akhirnya kamu pulang, mama sangat merindukanmu, hiks…. hiks…" tangis ibu Fira pecah, setelah melihat anaknya berbulan-bulan tidak pulang kerumah.
Karena musim dingin, Fernando langsung mendorong kursi roda ibunya untuk masuk rumah.
"Apa mama sehat?" tanya Fernando.
"Iya mama sehat, kamu disana baik-baik sajakan? Bagaimana kabar papamu disana? Kapan dia bisa kembali kesini?" tanya ibu Fira, yang tidak berhenti menatap putra kesayangannya yang terlihat sedikit kurus.
Fernando tersenyum dan berkata, "Aku sehat, jika aku tidak membuat masalah selama tiga bulan disini, papa bisa kembali kedunia manusia."
Kemudian Fernando melanjutkan ucapannya, "Ma,apa ada kabar tentang Merry?"
Ibu Fira terdiam sebentar, dan ia berkata, "Sayang, Merry sudah ditemukan, tetapi dia tidak seperti dulu."
"Maksud mama?" tanya Fernando dengan sedikit terkejut.
***
Fernando tidak percaya dengan apa yang didengarnya, jika orang lain yang mengatakan, dia bisa berpikir jika itu sebuah kebohongan, tetapi yang mengatakannya adalah ibunya sendiri, dan sudah pasti itu adalah sebuah kenyataan yang harus dia terima.
Fernando berada dalam kebimbangan, di satu sisi ia sangat ingin menemui Merry, tapi di sisi lain ia tidak tahu harus berkata apa jika bertemu dengan Merry yang saat ini tidak ingat apapun. Apakah dengan dia menemui Merry, akan membuat keadaan Merry semakin baik atau buruk?
'Ndo, saat ini Merry amnesia, ia bahkan tidak ingat siapa dirinya, kita hanya bisa membiarkan Merry ingat dengan sendirinya siapa dia, jika kita terlalu memaksakan, maka hal itu bisa berbahaya bagi kesehatannya.' Ucap Ibu Fira
Fernando terngiang kembali ucapan ibunya, hatinya sangat sedih, dia tidak tahu harus bagaimana saat ini. Akhirnya Fernando memutuskan untuk berjalan sendiri di sebuah mall.
Ketika sedang melihat buku tanpa sengaja ada seorang wanita yang memanggilnya.
"Permisi, aku mau mengambil buku itu." ucap wanita tersebut.
Sebuah suara yang tidak asing lagi, Fernando langsung menoleh ke sumber suara tersebut, dan betapa terkejutnya dia melihat Merry yang ada di sebelahnya.
Fernando terdiam beberapa menit, dia tidak menyangka saat ini dihadapannya berdiri wanita yang sangat dicintai, dan dirindukannya.
"Permisi, apakah kamu mengenalku?" tanya Merry sambil melambaikan tangannya.
'Novi berkata, jika kita membuat Merry mengingat dengan keras kenangan yang dia lupakan, hal itu akan sangat berbahaya bagi nyawanya, akibat dari ledakan sihir raja Alexander dan ratu Leticia yang sangat keras, memori Merry hancur, beruntung ada perisai darimu yang melindunginya.' Ucapan ibu Fira kembali muncul dalam ingatannya.
"Tidak, aku salah orang." Ucap Fernando singkat, kemudian dia segera pergi meninggalkan Merry.
Tidak beberapa lama datanglah Fanda dan Novi, "Ada apa Mer?" tanya mereka berdua bersamaan karena melihat Merry yang berdiri dengan ekspresi terkejut.
"Tadi ada seorang pria yang menatapku dengan cukup lama, ketika aku bertanya, dia bilang tidak mengenalku, namun perasaanku seperti merasa bahwa dia berbohong." Ucap Merry dengan sedikit ragu.
"Seperti apa ciri-cirinya?" tanya Novi.
"Dia seumuran dengan kita, rambutnya sedikit cepak, dan tangannya sedikit kekar." Ucap Merry.
Novi langsung mengetahui bahwa itu adalah Fernando, maka dengan cepat Novi langsung berkata, "Aku ke kamar mandi sebentar, kalian pergilah dulu."
***
"Fernando…" teriak Novi.
Fernando yang mengetahui itu adalah Novi langsung menoleh, "Ada apa?"
"Kapan kamu kembali? Bagaimana keadaan disana?" tanya Novi.
"Hari ini aku kembali, dan jika dalam tiga bulan aku tidak melakukan pelanggaran, maka Elsha, dan kedua orang tuamu bisa ke dunia manusia seperti dulu. Orang tuamu baik-baik saja dan mereka juga merindukanmu." Jawab Nando.
Novi sedikit bersyukur karena kedua orang tuanya baik-baik saja, namun dia sedikit khawatir jika sampai Elsha datang mengacau.
"Apa kamu tadi bertemu Merry?" tanya Novi.
"Iya, aku sudah mendengar dari mamaku, keadaan Merry akan semakin bahaya jika dia memaksa mengingat, karena semua memorinya sudah hancur akibat ledakan itu, bahkan untuk selamanya Merry tidak akan ingat apa-apa." ucap Fernando dengan nada sedih.
"Lalu, apa kamu akan meninggalkannya?" tanya Novi.
"Entahlah, sejujurnya aku masih ingin bersamanya, tapi keberadaanku hanya membuatnya tersiksa." Ucap Fernando.
Novi menghela nafas kemudian dia berkata, "Jadi apakah kamu akan meninggalkan Merry?"