Pilihan yang paling sulit sepanjang hidupku adalah ketika aku harus memilih hendak bersamamu atau meninggalkanmu. Ketika kita memilih, apapun itu pilihannya akan ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Seandainya ada sebuah pilihan dimana kita dapat hidup bahagia bersama selamanya, maka aku akan memilih pilihan itu – Pilihan Hati
Perlahan-lahan Fernando dan Merry melangkah menyeberangi jembatan, meskipun takut, namun Merry percaya bahwa Fernando akan menjaga dan melindunginya. Akhirnya setelah berjalan cukup lama melewati jembatan yang panjang mereka sampai di sebuah dataran yang penuh dengan pasir, angin berhembus dengan tenang, ada sebuah alunan musik yang merdu menenangkan perasaan mereka berdua.
Tiba-tiba sebuah sinar kecil bewarna merah muncul di hadapan mereka, dan berkata, "Keajaiban cinta akan terulang kembali, cinta yang tulus akan memberikan jalan. Keputusan ada di tangan kalian berdua, jika kalian memilih bersama akan ada harga yang harus di bayar. Ambillah kalung air mata bulan jika kalian memilih bersama dan buanglah kalung ini jika kalian ingin berpisah. Jalan yang sudah di ambil tidak bisa di putar kembali."
Fernando semakin erat menggenggam tangan Merry, demikian juga Merry, mereka saling menatap dengan serius kemudian sama-sama mengangguk setuju. Dengan cepat Fernando dan Merry berlari mengambil kalung air mata bulan, angin badai berhembus kencang, dalam sekejap mereka berdua kembali di rumah Merry.
"Kenapa kita berdua ada di sini?" tanya Merry heran.
"Ternyata begini ketika seseorang berhasil melewati jembatan bulan merah," tatapan Fernando mulai serius dan ia melanjutkan ucapannya, "Mer, bulan merah mengatakan akan ada harga yang harus di bayar jika kita bersama, ini berarti.."
Merry menghentikan ucapan Nando, dan ia berkata, "Ndo aku tahu bersama denganmu tidak mudah, tetapi aku tidak menyesal dengan apa yang kupilih, dan terima kasih kamu juga mau mendukung pilihanku. Bulan merah juga mengatakan bahwa cinta yang tulus akan menemukan jalannya, aku percaya meskipun rintangan semakin sulit, kita pasti bisa melaluinya. Oh iya kamu tau kalung apa ini?"
Fernando tersenyum, ia memasangkan kalung itu ke leher Merry. "Ini adalah kalung air mata bulan, di mana pasangan yang memakai ini akan tetap terhubung di manapun dan kapanpun mereka berada, kalung dengan satu mutiara putih yang disambungkan dengan tali emas putih, akan berubah menjadi merah ketika pasangannya mengalami bahaya, dan kalung ini tidak akan bisa lepas kecuali orang yang sudah memasangnya."
"Baiklah sekarang giliran ku memasang kalung ini padamu, dengan begini kita akan tetap terhubung. Aku tidak menyangka anak kecil yang dulu menggemaskan sekarang sudah berdiri di hadapanku hahaha.." ucap Merry.
Nando heran dengan ucapan Merry dan langsung bertanya, "Apa maksudmu anak kecil yang menggemaskan?"
"Oh iya aku lupa bilang padamu, aku sempat melihat fotomu, Novi dan Elsha saat kalian masih kecil dengan kostum monster, saat itu kamu menggenakan tanduk naga, Novi dengan sisik ular perak dan taring, serta Elsha yang menggenakan sisik hijau dan taring yang cukup panjang. Aku tidak menyangka ternyata waktu kecil kamu satu sekolah dengan Novi." jawab Merry santai.
"Tunggu… kamu melihat fotoku waktu kecil di rumah Novi? apa kamu yakin Mer?"
Merry mulai heran dengan reaksi Nando, "Iya aku yakin, ada apa?"
***
Tiba-tiba perasaan Nando berubah menjadi tidak enak, dan ia segera menyuruh Merry untuk bersembunyi, tepat sekali dugaannya sebuah sinar putih muncul di hadapannya dan keluarlah dua orang prajurit dari istana siluman yang adalah siluman macan, dan Elsha.
"Wow, aku tidak menyangka kamu berada di sini, tidak salah aku menggunakan kolam ajaib yang dapat membawaku ketempat mu. Apa ini rumah dari selingkuhan manusia mu?" Elsha yang menggenakan gaun biru gelap maju mendekati Nando.
"Pangeran Fernando mohon ikut hamba ke istana siluman saat ini juga, yang mulia raja menunggu anda." Ucap salah satu pengawal dan mereka maju memegang Nando.
Karena mereka tidak bisa menuju ke dunia siluman dengan kekuatannya maka Elsha yang sudah mengambil air di kolam ajaib menumpahkannya ke lantai dan mereka semua masuk ke dalam air tersebut, maka dalam sekejap mereka sampai ke istana raja, air yang telah digunakan secara otomatis menghilang.
Kolam ajaib terletak di taman belakang istana, dan kolam tersebut dapat membawa siluman kemana saja hanya dengan memikirkan dan menyebutkan nama orang tersebut.
Dalam waktu sekejap Fernando, Elsha, dan dua pengawal sampai di aula istana, mereka sudah di sambut oleh raja dan ratu siluman yang duduk di singgasana, dan tentu saja Pak Denish juga pak Bernard berdiri di dekat pilar istana.
"Wah.. wah.. wah.. lihat anak yang berpakaian vampire, padahal dia adalah naga, mengajak kekasih manusia dan berkencan di dunia siluman, ternyata manusia itu tidak bisa mendidik dengan benar!" ucap Raja Alexander dengan pedas.
Fernando yang tidak terima dengan ucapan raja, langsung mendorong dua prajurit yang mengawalnya hingga pegangan mereka terlepas, "Disini hamba yang bersalah, bukan ibu hamba! Jika ingin menghukum hamba silahkan saja, tetapi jangan pernah menghina ibu hamba!" ucap Fernando dengan tatapan dingin dan tajam.
Raja yang sejak awal tidak menyukai cucunya sendiri segera memerintahkan menghukum Fernando, "Dasar anak kurang ajar! Denish apa ini yang sudah diajarkan oleh istrimu yang tidak berguna itu! lihat anak seperti apa yang saat ini berdiri di hadapanku! Pengawal cambuk Fernando dan ibunya sebanyak 100 kali!"
"Tunggu ayahanda, jangan libatkan Fira, di sini hamba yang bersalah, biar hamba yang menggantikan Fira dan Fernando saat ini berada dalam tubuh manusia, dia tidak akan kuat jika menanggung hukuman sebanyak itu, biar saya saja yang mulia menggantikan hukuman istri dan anak hamba." Teriak Pak Denish sambil bersujud di hadapan raja.
"Hentikan papa! Dia memang monster yang kejam!" ucap Fernando.
"Diam Nando! Jaga mulutmu!" Pak Denish menoleh ke arah Nando dengan tatapan tajam.
"Yang Mulia mohon ampuni anak hamba, biar hamba yang menggantikan hukuman ini!"
Raja Alexander dengan tatapan sinis tertawa, "Ha.. ha.. ha.. jika itu memang mau kalian baiklah, aku akan turuti, pengawal beri Denish cambukan 100 kali dan Fernando 200 kali biar dia bisa menjaga sopan santunnya di hadapan raja!"
Semua orang terkejut, kecuali Nando, dengan tubuh siluman hukuman cambuk 100 kali sanggup di tahan meskipun sangat sakit, tetapi dengan tubuh manusia, hal tersebut bisa menghilangkan nyawa seseorang.
"Jangan cambuk ayah saya yang mulia, biarkan saya saja yang menanggung hukuman 200 cambukan itu, dan sebagai gantinya jika saya sanggup bertahan saya ingin memberikan taruhan kepada yang mulia raja." Ucap Fernando yang tidak ragu menatap raja.
"Hahaha.. Baiklah hukuman akan aku tambah menjadi 300 cambukan agar kamu tidak bisa berkata lagi dengan mulut sombong mu! Apa taruhan mu!" tantang raja Alexander.
"Pertama jika hamba bisa melewati hukuman ini tolong biarkan papa dan mama bisa hidup bersama tanpa harus menunggu malam hallowen dan jangan ganggu kehidupan mereka lagi. Kedua tolong ijinkan hamba membatalkan pertunangan hamba dengan Elsha dan bebas memilih dengan siapa hamba akan menikah." Fernando sudah membulatkan tekadnya, iya tahu ini sebuah kemustahilan raja akan mengabulkan keinginannya, tetapi hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan ke dua orang tuanya dan cintanya.
Raja Alex yang duduk di singgasananya kembali tersenyum sinis, "Baiklah jika itu maumu, jika kamu sanggup melewati 300 cambukan duri besi maka aku akan mengabulkan keinginanmu itu!"
"Hentikan Raja! Dia itu cucu kita satu-satunya apa kamu ingin membunuh cucu kita!" bentak ratu Elena yang ada di sebelah raja.
"Cucu? Aku tidak pernah punya cucu dari seorang manusia!" sindir raja Alex.
Semua siluman sangat tahu cambukan yang biasa di gunakan adalah cambukan dengan tali tajam yang dapat melukai kulit, tetapi jika cambukan berduri besi, itu akan merobek hingga ke daging, dan hampir tidak ada siluman yang selamat ketika terkena cambukan duri besi. Cambukan tersebut biasa digunakan untuk menghukum mati siluman yang melakukan kejahatan besar.
Tubuh ratu Elena mengeluarkan api, yang membuat raja Alex serta orang yang ada di sekitarnya terkejut, raja langsung menghindar tetapi ratu Elena dengan tubuh penuh api berjalan mendekati raja.
"Jika kamu tidak mengakui dia, aku adalah neneknya! Jika kamu sampai berani menyiksa bahkan membunuh cucu ku satu-satunya akan ku buat hidupmu menyesal Alexander!!! Apa kamu lupa jika kamu adalah…." Ucapan ratu Elena terhenti.
Raja Alex yang sangat ketakutan tanpa berpikir panjang berusaha meredakan kemarahan istrinya dengan cara apapun, "Baiklah aku akan menuruti kemauan mu! Beri Fernando hukuman cambuk sebanyak 200 kali dengan cambuk biasa, dan jangan libatkan Denish serta istrinya! Aku berjanji akan menuruti semua permintaan cucumu jika ia berhasil melewati 200 kali cambukan dengan tubuh manusianya. Ini perintah raja cepat lakukan!"
Seketika itu juga api di tubuh ratu Elena padam dan ia menatap tajam wajah suaminya yang ketakutan, "Apa kamu mau membunuh Nando! Beri hukuman seratus kali!"
"Baiklah beri pangeran Fernando hukuman seratus kali cambukan dan aku berjanji akan menuruti semua keinginannya jika ia berhasil melewati hukuman ini!" ucap raja Alex dan seketika itu juga Fernando di seret keluar oleh pengawal.
***
Merry keluar dari persembunyiannya, Ia tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya. Dua siluman macan dan wanita berkulit pucat yang tidak lain adalah Elsha telah membawa Fernando pergi. Saat ini bagaimana keadaan Fernando? Apakah Fernando akan di hukum dengan kejam atau langsung di bunuh oleh raja siluman karena Fernando telah melanggar perintah raja, lalu bagaimanakah dengan orang tua Fernando? semua hal itu bercampur dalam pikiran Merry.
'Ndo apa yang terjadi kepadamu? Aku khawatir, benarkah ini adalah pilihan yang tepat jika kita bersama? Atau apakah kita harus berpisah demi kebaikan kita semua? Mengapa cinta ini begitu kejam?' ucap Merry dalam hati.
Dalam kesendirian Merry menangis, ia tidak tahu harus bagaimana, dan di tengah kesedihannya, tiba-tiba Merry teringat sesuatu.
"Ah, kalau tidak salah kalung ini dapat menjadi penghubung…." Merry terdiam ia melihat mutiara miliknya ada setitik noda merah, dan Merry ingat ucapan Nando.
"….kalung dengan satu mutiara putih yang disambungkan dengan tali emas putih, akan berubah menjadi merah ketika pasangan kita mengalami bahaya…"
"Tunggu… apa jangan-jangan Nando…" tidak berlambat-lambat, Merry bergegas menuju rumah Nando.
Rumah Nando terlihat sepi, dengan cepat Merry membunyikan bel, tetapi tidak ada yang membuka pintu, tidak menyerah, Merry kembali membunyikan bel setelah menunggu cukup lama, tiba-tiba keluarlah Julio, ia membuka pintu.
"Masuklah nona Merry," ucap Julio.
Merry duduk di ruang tamu, di sana ada ibu Fira yang terlihat sedih.
"Tante, ada apa? apakah terjadi sesuatu dengan Nando?" tanya Merry heran.
"Julio bisa tolong buatkan minuman untuk Merry?" ucap ibu Fira dan Julio mengangguk.
"Mer, bisa kita berbicara sebentar? Kita berbicara di taman belakang saja." Ucap ibu Fira.
Merry hanya menurut dan mendorong kursi roda ibu Fira menuju taman belakang yang dipenuhi bunga tulip.
"Hari ini langit terlihat indah," ibu Fira menatap langit malam yang bertaburan bintang, dan ia melanjutkan kembali ucapannya, "Mer, apa kamu sudah selesai membaca novel yang bibi buat?"
Merry melihat wajah ibu Fira yang berusaha tenang, meskipun ia tahu bahwa ibu Fira juga sedang khawatir. "Belum bibi, aku baru membaca sampai bab 10,"
Ibu Fira tersenyum dengan manis, "Mer apa kamu tahu apa arti cinta?"
"Cinta adalah berbagi, berbagi kebahagiaan, berbagi kesedihan, bahkan saling memahami satu sama lain untuk bersama-sama menjadi kuat dalam melewati ujian cinta." Jawab Merry.
"Banyak orang bisa menafsirkan apa itu cinta, cinta pada dasarnya adalah egois, keegoisan dari dua orang yang selalu ingin bersama, meskipun halangan merintangi di depan, tetapi apa kamu tahu Mer, ketika bibi bertemu dengan papanya Nando dan memutuskan untuk mencintainya, bibi tahu jika cinta sebenarnya bukan sebuah keegoisan tetapi lebih menuntut ke sebuah pengorbanan, pengorbanan yang harus di bayar dengan mahal, tetapi di balik pengorbanan, akan ada hal indah."
"Apa menurut bibi, aku salah jika memilih untuk bersama dengan Fernando?" tanya Merry dengan sedih.
"Bibi tidak bisa melarangmu, tetapi semua keputusan ada pada kalian, justru bibi senang ketika melihat ada seorang anak perempuan yang mau menerima Fernando apa adanya. Sejak kecil Fernando tidak pernah memiliki kebahagiaan dalam hidupnya, ia memiliki banyak luka hati, tetapi sejak bertemu denganmu, Fernando berubah menjadi lebih ceria dan bibi bisa melihat beberapa luka di hatinya dapat sembuh berkat dirimu meskipun tidak semua."
Merry tersenyum lega mendengar ucapan ibu Fira, dan ia mulai memberanikan bertanya sesuatu, "Bi, apakah bibi tidak marah jika saya dan Fernando memutuskan untuk bersama?"
Ibu Fira tertawa, "Mungkin kamu belum tahu, tetapi apa kamu siap menanggung semua resiko yang ada? Bersama Fernando bukan sebuah pilihan yang mudah, kamu tidak hanya di tolak di dunia sana, bahkan kamu juga akan selalu dimusuhi oleh raja siluman, dan pasti raja akan mengeluarkan peraturan yang membuatmu tidak bisa tinggal bersama dengan Fernando, belum lagi ketika kamu mengandung bayi naga, kamu harus siap merasakan semburan api dari dalam tubuhmu hahaha.."
***
Fernando menjalani hukuman cambuk, dia berada di penjara bawah tanah, tempat yang gelap dan sangat dingin. Fernando berusaha bertahan, masih ada lima puluh cambukan lagi yang akan ia terima. Dengan badan siluman ia sanggup bertahan tetapi dengan tubuh manusia ini ia sangat rapuh dan hampir tidak sanggup.
Nando pun terjatuh, kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri. "Lanjut.. lanjutkan lagi… aku masih kuat.."
"Ctas.. Ctas…" suara cambukan terdengar begitu kuat. Elsha yang sudah tidak sanggup lagi berlari masuk ke dalam dan menghampiri Nando.
"Hentikan… hentikan Nando… mengapa kamu harus seperti ini? Hiks.. hiks.." Elsha menangis dan memeluk Nando.
"Pergilah Els.. aku masih… kuat…" ucapan Nando mulai terbata-bata.
"Tidak Nando aku akan bilang ke yang mulia raja, agar ia menghentikan ini semua! Nando berhentilah mencintai manusia itu! kenapa.. kenapa kamu keras kepala sekali!" Elsha berdiri tetapi tangannya di pegang oleh Nando.
"Els.. aku mo..hon.. keluarlah… se..bagai… te..man.. du..kunglah.. aku.. dan.. ja..ngan.. bilang.. apa-apa ke.. raja.. lanjut..kan…" Nando berusaha bangkit, dan memerintahkan pengawal untuk melanjutkan cambukan itu.
Elsha yang kesal dengan Nando, langsung berdiri dan meninggalkan Nando dengan berlinang air mata.
Cambukan demi cambukan diterima Nando hingga akhirnya cambukan ke seratus dilayangkan pada badan Fernando. Seketika itu juga Nando pingsan dan jatuh ke lantai, darah memenuhi badan dan wajah Nando, cambukan yang keras dan tiada ampun.
Pengawal yang selesai bertugas melapor ke yang mulia raja dan dengan cepat pak Denish serta ratu Elena berlari menghampiri Nando, kemudian membawanya ke kamar milik Nando waktu ia kecil. Melihat keadaan Fernando dengan cepat ratu Elena memanggil dokter untuk mengobati cucu kesayangannya.
"Denish, panggilah Fira, dia perlu tahu keadaan putranya." Ucap ratu Elena.
"Tapi bagaimana dengan ayah? Lagipula aku tidak tahu apakah Fira sanggup melihat Nando seperti ini." Ucap pak Denish dengan sedih.
"Sebagai seorang ibu aku tahu bagaimana rasanya melihat anak terluka, tetapi lebih baik kita mengetahui keadaan anak kita daripada menunggu tanpa ada kepastian, aku tidak mau Fira berpikir yang tidak-tidak sehingga membuatnya depresi. Masalah ayahmu, aku yang akan mengurusnya. Dia benar-benar siluman kejam!" Ratu Elena geram melihat perbuatan suaminya.
***
Julio tiba-tiba datang ditengah percakapan ibu Fira dan Merry.
"Nyonya gawat, tuan Denish datang dan menunggu nyonya," ucap Julio yang terlihat cemas.
Ibu Fira sudah bisa menebak apa yang mungkin terjadi dengan putranya. Dengan di bantu Merry mereka berdua menuju ruang tengah dan di sana pak Denish muncul.
"Sayang ikut aku sekarang ke dunia siluman." Pak Denish yang baru pertama kali melihat Merry sudah bisa menebak bahwa dialah gadis yang dicintai oleh anaknya sehingga anaknya rela berkorban.
"Paman apakah terjadi sesuatu dengan Nando?" tanya Merry yang memberanikah dirinya.
Melihat suaminya yang mengabaikan Merry, maka ibu Fira berkata, "Mer pulanglah sekarang, Nando akan menemuimu jika ia sudah sembuh." Setelah itu mereka berdua dengan Julio dalam sekejap masuk ke portal cahaya dan menghilang.
Merry tahu sesuatu yang buruk terjadi pada Nando, ia melihat kalungnya dan bercak merah semakin membesar, tanpa sadar air mata Merry keluar mengalir, membasahi wajahnya.
'Ndo apa yang sebenarnya terjadi? Aku mohon jangan biarkan Nando terluka, aku rela melakukan apapun. Bahkan meskipun aku harus berpisah dengannya aku rela, asalkan dia selamat.' Gumam Merry dalam hati.
Hatinya benar-benar hancur, sejak kemarin perasaannya tidak enak, meskipun tahu ada sesuatu yang terjadi tetapi ia tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Di dalam rumah Nando, Merry terus berdoa memohon keajaiban, dan tanpa Merry sadari air matanya jatuh mengenai mutiaranya, yang terhubung di mutiara Nando, sehingga noda merah di mutiara menghilang.
Sementara itu di dunia siluman, Fernando yang masih tertidur masuk ke dunia mimpi, dimana untuk pertama kalinya ia berada di sebuah hutan yang sangat indah, penuh dengan pohon cemara, ia menyusuri jalan setapak dan ada seorang kakek-kakek berambut putih panjang dan kumis panjang sampai ke lehernya. Menggenakan baju kerajaan, kakek-kakek tersebut diam sambil memandang langit biru.
"Permisi anda siapa? Apa anda tahu ada dimana ini?" ucap Nando.
Kakek-kakek itu tersenyum, ia melihat Nando dengan tatapan bangga.
"Mungkin kamu tidak tahu siapa aku, tetapi aku tahu siapa kamu, namaku Georgius, meskipun kamu lahir dari campuran siluman naga dan manusia biasa, tetapi kamu adalah naga terkuat di dunia siluman, apa kamu tahu darimana kekuatan mu yang tidak terbatas itu?"
Fernando bingung, dan ia hanya terdiam, kemudian kakek itu kembali berkata, "Kekuatanmu berasal dari cinta yang tulus dimana dua orang rela mengorbankan kebahagiaan, dan masa depannya untuk bisa hidup bersama dan memberikan sebuah kehidupan baru, yaitu kelahiranmu. Ayah dan ibumu adalah bukti cinta yang kuat dan tulus, meskipun harus ada harga yang di bayar. Belum waktunya kamu berada di tempat ini, sekarang kembalilah karena ada seorang gadis yang menunggumu."
Fernando menoleh ke belakang dan ia melihat Merry menggenakan gaun kerajaan bewarna putih berdiri di sebelah pohon dan tersenyum kepadanya.
"Jagalah gadis itu, dan kembalilah." Seketika itu juga sinar putih yang sangat terang menyelimuti dirinya dan ia kembali ke dunia asalnya.
Fernando perlahan-lahan membuka matanya, di sana ada keluarganya yang sedang menunggu dirinya.
"Mama… papa.. nenek…" ucap Fernando dengan nada yang masih lemah.
"Fernando kamu sudah sadar?" ibu Fira menangis bahagia, ia mengusap kepala anaknya dan mencium tangan putra semata wayangnya.
"Akhirnya Nando setelah tiga hari kamu pingsan, kamu kembali," ucap Ratu Elena dengan berlinang air mata.
"Selamat datang tuanku Nando, hamba bahagia melihat tuan bisa sadar." Ucap Julio dengan bahagia.
Fernando ingat dengan mimpinya, "Ma, aku mau pulang ke dunia manusia."
"Tidak Nando! Kamu baru sadar dari pingsanmu dan kamu belum sembuh, beristirahatlah!" tegur pak Denish.
"Tapi papa aku harus pulang sekarang! Aku tidak mau ada di sini!" ucap Nando dengan kasar.
"Apa kamu mau menemui wanita yang membuatmu sakit?! Sudah cukup Nando! Kamu memang keras kepala!" bentak pak Denish.
"Sudahlah kalian berdua! Hentikan pertengkaran ini! Dan Nando kamu masih belum sembuh benar, beristirahatlah sampai dokter menyatakan kamu sembuh!" perintah ratu Elena.