Chereads / LOVE NEVER ENDING / Chapter 13 - JEMBATAN HARAPAN

Chapter 13 - JEMBATAN HARAPAN

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Kedua sahabat Merry sudah tertidur pulas, meskipun ada dua sahabatnya, tetapi Merry tidak bisa menceritakan keadaan yang sebenarnya, sesuatu yang diluar akal sehat bahwa Fernando yang mereka kenal adalah siluman naga bukan manusia biasa, mungkin sahabatnya akan menganggapnya gila jika ia mengatakan sebenarnya, atau mungkin justru keberadaan Fernando dan ibunya bisa berada dalam bahaya jika ia mengatakan yang sejujurnya.

Pelan-pelan Merry membuka jendela kamarnya dan melihat langit malam, ia teringat kejadian saat berada di puncak gunung.

'Bintang-bintang ini begitu indah, sayang kamu tidak ada disini, apakah benar jika aku mempertahankan cintaku semua akan baik-baik saja? Apakah aku terlalu egois untuk bisa bersama dengannya? Sejak kecil aku selalu mengalah, kepada keadaan. Ketika orang tuaku bercerai dan meninggalkanku aku menerima itu semua dan saat ini ketika aku merasakan cinta yang sesungguhnya, orang yang aku cintai berada dalam bahaya karena diriku. Mengapa kehidupan ini begitu kejam?' gumam Merry dalam hati, matanya terus menatap langit-langit malam.

Ketika melihat ke bawah, Merry terkejut mengetahui Nando ada di depan rumahnya dan sedang bersandar pada tembok rumahnya, pelan-pelan ia turun menemui Nando.

"Mengapa kamu disini?" Merry keluar dengan pakaian tidurnya yang bewarna merah muda polos.

"Kamu belum tidur?" tanya Nando yang mengenakan jaket abu-abu dan celana panjang bewarna coklat.

"Aku tidak bisa tidur, kalau kamu?" jawab Merry dengan senyum bahagia di wajahnya.

Fernando tersenyum dan berkata, "Mau jalan-jalan?"

Merry mengangguk setuju dan mereka berdua berjalan ke sekeliling kompleks yang sangat sepi.

"Ndo apakah di duniamu saat ini juga malam?" tanya Merry.

"Iya, waktu di duniaku sama dengan di duniamu, hanya para siluman aktif saat malam hari." Fernando mengandeng tangan Merry.

"Aku penasaran seperti apa duniamu."

"Tidak ada yang menarik di sana, kamu hanya akan menemui siluman saja, aku lebih suka tinggal di dunia ini, bertemu dengan sesama manusia, dan merasakan hidup sebagai manusia, seandainya aku bisa memilih aku akan hidup sebagai manusia biasa." Jawab Nando.

"Kalau aku dilahirkan kembali, aku hanya ingin memiliki keluarga yang utuh dan menyanyangi ku, memiliki sahabat yang baik seperti Fanda dan Novi serta bisa menikah dan hidup bahagia bersama dengan orang yang aku cintai." Merry menoleh melihat wajah Fernando.

"Mer apakah kamu bisa melihat bulan saat ini?" Fernando mengarahkan pandangannya ke langit, dimana bulan mulai bewarna merah.

"Bulannya mengapa bewarna agak kemerahan?" Tanya Merry heran.

"Hari ini adalah festival bulan merah dan selama seminggu dunia siluman mengadakan pesta, puncak bulan merah adalah besok lusa. Ketika bulan merah mencapai puncaknya semua siluman akan sama seperti manusia." Ucap Fernando.

"Maksudmu? Jika manusia berkunjung ke dunia siluman maka dia tidak akan ketahuan?" Merry melihat Fernando dengan tatapan serius.

"Iya, kamu benar. Apa kamu mau pergi bersamaku di pesta bulan merah? Pada saat bulan merah, seluruh siluman harus berkumpul di dunia siluman dan merayakannya."

Kali ini Merry benar-benar terkejut, "Hah, bagaimana mungkin aku dapat ke dunia siluman? Bagaimana jika kita bertemu dengan Elsha dan dia melapor kepada raja siluman?"

Fernando tersenyum dan berkata, "Tenang saja, kita tidak akan ketahuan."

***

Festival bulan merah merupakan festival yang sangat dinantikan oleh para siluman, karena pada hari itu, jika mereka beruntung maka salah satu keinginan mereka akan dikabulkan, jika para siluman berhasil melewati jembatan invisible yang menuju ke bulan. Tidak semua siluman dapat melihat jembatan tersebut, karena jembatan tersebut hanya dapat terlihat oleh siluman yang memiliki hati tulus dan tidak pernah mendapat kebahagiaan dalam hidupnya. Hanya beberapa siluman yang beruntung yang dapat melihat jembatan dan melewatinya. Bahkan raja siluman juga belum pernah melihat jembatan tersebut.

Dunia siluman dipenuhi dengan lampion-lampion kecil bewarna merah, beberapa stand makanan, pakaian, dan aksesoris bulan merah memenuhi jalan utama dunia siluman. Selama seminggu siluman bersenang-senang, dan salah satu hal yang dinantikan adalah saat puncak bulan merah, maka semua siluman akan memiliki aroma dan kekuatan yang sama dengan manusia, sehingga hal-hal yang menjadi kemampuan mereka akan hilang pada satu hari itu juga. Karena itu jika ada manusia yang masuk ke dunia siluman tidak akan terdeteksi, namun untuk tahun ini berbeda, raja siluman memberikan peraturan yang lebih ketat dengan memeriksa setiap siluman apakah ada seorang manusia diantara mereka.

Menggenakan gaun panjang bewarna hijau tua, dan sepatu hak tinggi dengan warna yang sama, Elsha masuk ke ruangan raja siluman.

"Salam hormat yang mulia raja Alexander, segala keagungan dan hormat hanya untuk yang mulia." Elsha memberi hormat dengan menundukkan badannya.

Raja siluman yang adalah siluman naga, duduk di takhta emas dengan diapit oleh patung singa. Tanduk naga yang dimiliki raja adalah tanduk yang sangat kokoh dan terlihat kuat, beberapa bulu naga yang putih menutupi leher dan telapak tangannya.

"Ada apa Elsha?" Meskipun Elsha adalah anak dari sahabat anaknya, dan bukan cucu kandung yang sebenarnya, tetapi raja Alexander sangat menyukai Elsha, melebihi rasa sukanya terhadap Nando, sehingga ia lebih sering menuruti keinginan Elsha dan menyiksa Fernando yang adalah cucunya sendiri.

"Yang mulia, lima bulan lagi hamba baru berumur tujuh belas tahun dan baru memiliki ijin untuk keluar masuk dunia siluman. Jika yang mulia berkenan dapatkah yang mulia memberikan hamba ijin khusus untuk saat ini pergi ke dunia manusia? Sebentar lagi adalah pertunangan hamba dan Fernando, karena itu ada beberapa hal yang ingin hamba diskusikan dengan Fernando."

Tatapan raja yang semula dingin berubah menjadi tatapan heran, "Benar sebentar lagi anak itu akan bertunangan denganmu, kamu tidak perlu mendiskusikan beberapa hal dengannya, biarkan acara pertunangan berjalan sesuai dengan keinginanmu."

"Sebenarnya aku ingin memastikan apakah Fernando memiliki kekasih atau tidak?  karena itu aku ingin datang ke dunia manusia dan memastikannya sendiri." Elsha memandang raja dengan tatapan memohon yang sering kali membuat raja mengabulkan keinginan Elsha.

"Hahaha… kekhawatiranmu itu tidak akan pernah terjadi, jika ia berani memiliki kekasih manusia biasa, akan aku bunuh dia dan ibunya yang manusia biasa itu! Jika kamu ingin ke dunia manusia akan aku kabulkan, kamu hanya punya waktu 12 jam untuk di dunia manusia dan harus segera pulang." Ucap raja Alexander.

Elsha tersenyum dan mengembangkan senyuman manis, "Terima kasih yang mulia raja, segala hormat dan keagungan hanya untuk raja, saya mohon pamit."

***

Jam menunjukkan pukul empat pagi, Fernando yang merasa cukup aman untuk meninggalkan rumah Merry, segera pulang dengan jalan kaki menuju rumahnya, saat membuka pintu tiba-tiba Julio kucing kesayangannya datang.

"Tuan Nando, anda habis dari mana?"

Fernando tersenyum dan membelai kepala kucingnya, "Julio apa aku bisa minta tolong?"

"Apapun itu saya siap melaksanakannya." Julio melompat ke pangkuan Nando.

"Julio saat festival bulan merah aku akan mengajak Merry ke dunia siluman, apa aku bisa meminta beberapa bulumu? Agar tidak ada yang tahu bahwa Merry adalah manusia"

Julio menatap serius wajah tuannya, "Apa mungkin anda akan membawa nona Merry ke jembatan itu?"

Fernando kembali tersenyum, "Kamu memang pintar, hanya itu satu-satunya cara agar aku dan Merry bisa bersama, meskipun kemungkinannya sangat kecil."

"Apa tuan pernah melihat jembatan itu? Tidak semua siluman dapat melihat jembatan, hanya siluman yang.." ucapan Julio terhenti dan ia paham sesuatu.

Sambil membelai kepala Julio, Fernando berkata, "Sepuluh tahun yang lalu saat aku berada di dunia siluman tanpa sengaja aku melihat jembatan itu, saat itu hidupku sangat menderita dan tidak ada kebahagiaan, semoga kali ini keberuntungan ada di pihakku."

"Bagaimana jika tuan tidak bisa menemukannya? Apa anda akan menyerah dengan nona Merry?"

"Aku mungkin tidak bisa bersama dengan Merry tetapi aku akan tetap menjaganya. Julio apa kamu sudah menemukan keberadaan Viona?" tanya Nando.

Julio segera membalikkan badannya dan duduk di sebelah Nando. "Ada yang aneh, setelah tuan pergi ke dunia manusia, tiga bulan kemudian Viona seakan hilang, tidak ada yang tahu dimana keberadaannya, karena keberadaannya sangat misterius, maka nona Elsha meminta bantuan raja untuk menemukan keberadaan saudaranya. Viona berada di dunia manusia dan orang tuanya membawa dia ke dunia manusia untuk kesehatannya karena keadaan tubuhnya yang lemah."

"Apa?  Tidak mungkin selama ini dia berada di dunia manusia." Ucap Fernando dengan terkejut.

"Hal itu yang juga mengganjal di pikiran saya, karena jika memang dia berada di dunia manusia, pasti tuan bisa merasakan keberadaannya meskipun berada di jarak jauh. Siluman hanya bisa menutupi aura keberadaannya hanya beberapa jam saja, setelah itu dia tidak akan bisa menutupi aura keberadaannya dari siluman lain, karena itu hanya ada satu kemungkinan." Ucap Julio.

"Apa itu?" Tanya Fernando dengan nada serius.

"Viona benar-benar menjadi manusia biasa dengan sebuah alat dari dunia siluman."

Fernando mengernyitkan dahinya, "Di dunia siluman apa ada alat seperti itu? Aku tidak pernah tahu."

"Alat itu adalah alat terlarang dan selama ini selalu disembunyikan oleh raja-raja terdahulu, sebuah mutiara yang dapat memberikan siluman berbadan lemah tubuh sebagai manusia biasa sehingga keberadaannya tidak ketahuan, tetapi itu tidak berlaku selama malam hallowen, dia akan kembali ke wujudnya selama satu hari saja, dan besoknya ia akan kembali kepada keadaannya yang adalah manusia biasa, karena itu tuan sulit untuk mendeteksinya."

Fernando mulai berpikir. "Saat malam hallowen aku memang merasakan beberapa aroma siluman di dekatku karena aku kira malam hallowen memang banyak siluman muncul, dan juga Elsha mengikuti ku, dugaan ku tepat Elsha muncul dan mengacaukan malam hallowen ku dengan Merry!"

"Apa tidak ada cara untuk aku menemukannya?" Fernando melanjutkan ucapannya.

"Hanya ada satu cara, mutiara itu sudah dikunci oleh kekuatan raja-raja terdahulu, jadi ketika keturunan raja memegang tangan siluman itu dan menyebutkan nama aslinya tiga kali dengan menatap matanya, maka secara otomatis ia akan kembali kepada keadaannya yang adalah siluman." Jawab Julio.

"Hei kalian berdua sedang apa? Nando apa kamu tidak siap-siap ke sekolah?" ucap ibu Fira yang tiba-tiba muncul.

"Ma.. mama sudah bangun? Baik aku akan siap-siap." Ucap Fernando.

"Selamat pagi nyonya Fira, saya akan membantu menyiapkan sarapan." Jawab Julio yang melompat turun dari kursi.

***

Hari menjelang siang, Julio bersiap-siap menuju sekolah Nando untuk menghentikan Andrew dari perbuatannya yang menganggu Merry. Dengan keempat kakinya yang berbulu oranye, bercampur kuning keemasan Julio berjalan menyusuri jalan menuju sekolah Nando, meskipun beberapa kali ada orang yang melihatnya dan ingin membelai bulunya, Julio berhasil menghindarinya.

Ketika hampir sampai Julio menghentikan langkahnya, ia terkejut melihat Elsha yang sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolah.

'Gawat aku harus memberitahu tuan Fernando.' ucap Julio dalam hati. Tetapi belum sempat memberitahu tiba-tiba Merry muncul di depan bersama dengan Fanda.

"Hai apa kalian berdua tahu dimana Fernando?" ucap Elsha yang sengaja menyapa Merry dan Fanda.

Merry dan Fanda berhenti mereka berdua cukup terkejut ada seorang wanita berambut hitam panjang lurus sepinggang dan memiliki bola mata yang bewarna agak berbeda mendekati mereka, bola mata hijau tua, serta menggenakan jaket coklat dan celana panjang jeans.

"Fernando sebentar lagi akan keluar, anda siapa?" jawab Fanda.

"Aku adalah.." belum selesai Elsha berkata, Fernando langsung muncul dan menarik tangan Elsha.

"Elsha apa yang kamu lakukan!" ucap Fernando yang terkejut dengan kedatangan Elsha, beruntung Julio cepat menyampaikan pesan lewat telepati sehingga ia langsung berlari menuju tempat Elsha.

Elsha tersenyum dan ia langsung mencium pipi Nando dengan disaksikan beberapa siswa dan siswi termasuk Merry dan Fanda yang tidak percaya.

"Ayo sayang kita pulang, aku hanya ingin menjemput tunangan ku." Ucap Elsha sambil matanya melihat wajah Merry yang sedikit syok.

Dengan cepat Fernando menarik Elsha pergi dari sekolah. Saat mereka berdua berada di jalan yang agak sepi, Elsha melepaskan tangannya dari pegangan Fernando.

"Kasar sekali kamu terhadap calon istrimu! Sekarang kamu harus ikut aku ke dunia siluman dan membantuku mempersiapkan pertunangan kita yang kurang dua bulan lagi, nanti malam ada festival bulan merah, aku mau pergi bersamamu!" perintah Elsha.

"Kamu pasti meminta bantuan raja untuk ke dunia manusia karena kamu belum berumur tujuh belas tahun. Lagipula raja pasti memberikan ijin kepadamu untuk mengadakan acara sesuai dengan keinginanmu, jadi buat apa aku membantumu!" ucap Fernando dengan nada tinggi.

Elsha tersenyum sinis. "Bagaimana reaksi wanita mu melihat ada wanita lain yang mencium orang yang dicintainya? Seharusnya dia tahu bahwa manusia biasa tidak akan bisa mencintai siluman. Hebat juga dia sudah tahu bahwa kamu adalah siluman dan masih mau bersamamu, bagaimana kalau raja mengetahui hal ini? Apa mungkin kekasihmu itu akan dibunuh?"

Fernando berusaha menahan emosinya. "Jadi ini rencana mu, sejak awal kamu hanya ingin mengancam ku. Ayo kita ke dunia siluman dan menyelesaikan semua ini!"

Elsha dan Fernando telah sampai di dunia siluman, karena hari sudah mulai menjelang sore maka beberapa siluman sudah memulai aktifitasnya. Elsha sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian kerajaan seperti pakaian putri-putri di negeri dongeng, demikian juga Fernando mengganti pakaiannya dengan pakaian kerajaan yaitu, kemeja putih lengan panjang dan setelan jas berwana abu-abu.

"Nando akhirnya kamu datang." Ucap Pak Denish saat mereka bertemu di aula istana, "Kamu akan menemui raja dan ratu?"

"Iya pa aku akan menemui yang mulia raja dan ratu, setelah itu aku akan mengurus beberapa keperluanku untuk pertunangan. Pa aku pamit dulu." Fernando memeluk papanya demikian juga pak Denish.

Pintu utama istana dibuka, Fernando dan Elsha masuk memberi hormat. "Segala hormat dan keagungan untuk yang mulia raja dan ratu, hamba Fernando dan Elsha memberi salam kepada yang mulia raja dan ratu."

"Aduh senangnya bisa bertemu dengan cucu kesayanganku, ternyata kamu sudah dewasa ya? Kamu benar-benar tampan Nando," ucap ratu Elena yang duduk di sebelah raja.

"Ternyata kamu tumbuh dengan baik meskipun dirawat oleh manusia biasa, bagaimana Elsha apakah kamu sudah memastikan bahwa anak ini tidak punya kekasih manusia? Hal bodoh jika ia mengulangi kesalahan papanya!" sindir raja Alexander.

"Tenang yang mulia, Fernando adalah calon suami yang baik, dan ia tidak memiliki kekasih di dunia manusia." Jawab Elsha.

"Hari ini hamba akan mempersiapkan pertunangan dan setelah itu hamba dengan Elsha akan menghadiri festival bulan merah, terima kasih karena yang mulia raja merestui pertunangan hamba dan Elsha, hamba dan Elsha mohon pamit terlebih dahulu." Ucap Fernando.

"Hahaha… tentu saja aku tidak akan keberatan jika kamu menikah dengan sesama siluman, meskipun kamu sendiri memiliki darah campuran manusia biasa." Ucap raja Alexander dengan kasar.

"Hamba mohon pamit, segala hormat dan keagungan untuk yang mulia raja dan ratu." Fernando memberi hormat dengan membungkukkan badannya dan pergi bersama Elsha meninggalkan ruangan raja.

***

"Nov beruntung tadi kamu tiba-tiba ke kamar mandi dan tidak bertemu dengan perempuan aneh." Ucap Fanda saat mereka sampai di rumah Merry.

"Hah perempuan aneh memang dia siapa?" tanya Novi heran.

"Tidak tahu dia menggenakan soflen hijau tua, meskipun dia cukup cantik tetapi dia kelihatan aneh tidak seperti manusia pada umumnya, kulitnya juga agak pucat. Dan kamu tahu Nov dia dengan beraninya mencium Nando di depan banyak siswa." Jawab Fanda.

"Kelihatannya dia menyukai Nando tetapi bertepuk sebelah tangan," jawab Novi.

"Karena cinta Nando hanya untuk Merry hahaha.." sahut Fanda.

"Kalian ini!!!" tegur Merry.

"Akhirnya nona kita yang satu ini mau bicara juga, sejak tadi kamu diam saja," goda Fanda.

"Sudah Mer kamu tidak perlu memusingkan hal itu, perempuan yang berani mencium Nando di depan umum pasti sudah putus asa akhirnya dia menggunakan cara seperti itu." Ucap Novi.

"Benar Nov, kalau Nando mencintainya, dia tidak akan berbuat seperti itu, mungkin dia tahu kalau Nando mencintaimu karena itu dia sengaja menanyakan Nando dimana padamu dan sengaja mencium Nando di depanmu." Ucap Fanda.

Mendengar nasihat kedua sahabatnya, Merry sedikit terhibur,tetapi ia tahu bahwa lawannya kali ini bukanlah manusia biasa tetapi siluman ular, yang bisa melakukan apa saja, bahkan membunuh orang-orang yang berada di sekitarnya.

"Terima kasih teman-teman, sekarang ayo kita masak sebelum kalian pulang." Ajak Merry dan mereka bertiga menuju dapur.

Sementara itu Julio mendapat tugas dari Fernando untuk menjaga rumah Merry dari gangguan siapapun, sehingga saat ini Julio berdiri di sekitar rumah Merry.

'Tuan Nando sangat mencintai nona Merry, hal itu terlihat jelas di wajahnya. Semoga besok malam tuan bisa menemukan keberadaan jembatan bulan merah, sehingga ada jalan untuk mereka berdua.' Ucap Julio dalam hati.

Sambil menjaga Julio mencoba menaburkan beberapa serbuk untuk mendeteksi keberadaan siluman, meskipun sangat lemah tetapi Julio berharap bisa menemukan keberadaan Viona.

Serbuk sihir adalah alat untuk mendeteksi aroma siluman meskipun siluman tersebut menyembunyikan auranya, serbuk yang awalnya bewarna putih akan berubah menjadi kuning jika ada siluman dalam rumah itu.

'Aku sudah menaburkan ke beberapa rumah tetapi tidak ada hasilnya, lebih baik aku taburkan disini mungkin saja selama ini Viona berada di dekat tuan Nando dan nona Merry.'

Julio membuka kantong coklat yang ia bawa dan mengeluarkan serbuk sihir, setelah menaburkannya tiba-tiba warna serbuk berubah menjadi kuning emas. Melihat itu Julio tidak percaya.

"Apa ini? Tidak mungkin, berarti salah satu wanita yg bersama nona Merry adalah siluman. Aku harus memberitahukan tuan Nando."

***

Hari sudah menjelang malam dan festival bulan merah sudah ramai dengan para siluman, selesai memilih baju dan beberapa hal untuk persiapan pertunangan, Elsha menarik Nando menuju tempat festival.

"Ayo temani aku ke acara festival, bukankah kita harus berkencan dulu sebelum menikah." Sindir Elsha.

"Hebat juga kamu tidak capek seharian ini. Siluman ular memang hebat." Nando balas menyindir Elsha.

Mereka berdua berjalan-jalan menyusuri jalan yang sudah di pasangi lampion dan stand-stand yang berhiaskan pernak-pernik bulan merah. "Ayo kita ke sana," ucap Elsha sambil menuju ke sebuah aksesories bulan merah.

"Wow bagus sekali jepit-jepit ini, hey apa kamu tidak mau membelikan ku?" ucap Elsha.

"Jepit dengan warna permata biru ini lebih cocok jika kamu pakai." Fernando mengambil jepit tersebut dan memasangnya di rambut Elsha, "Lihatlah," Fernando mengambil sebuah kaca, dan memperlihatkan wajah Elsha dengan jepit tersebut.

Jantung Elsha berdebar ketika Nando tiba-tiba memasangkan jepit di rambutnya, baru kali ini Fernando bersikap baik kepadanya, dan tanpa sadar muka Elsha memerah.

"I.. iya cocok.." ucap Elsha sambil menahan debaran jantungnya.

"Wah kalian pasangan muda sangat serasi, nona sangat cocok mengenakan permata itu, ternyata tuan muda memiliki penglihatan yang tajam." Ucap penjual tersebut.

"Berapa harganya?" tanya Nando.

"Harganya Rp38.000 saja, apa kalian tidak mau membeli gelang coupel? Gelang mutiara ini sangat bagus dan bisa saling terhubung…."

Fernando segera memotong ucapan penjual tersebut, "Ini uangnya, terima kasih pak." Fernando menggandeng tangan Elsha dan mereka berdua kembali melanjutkan jalan-jalannya.

"Kenapa kamu langsung pergi? Apa kamu tidak mau membeli gelang pasangan denganku?" ucap Elsha.

"Aku tidak suka memakai gelang, seperti anak perempuan, apa kamu lupa?" jawab Nando.

Elsha tersenyum, "Iya aku lupa, sejak dulu kamu tidak pernah mau memakai gelang, kalung dan beberapa aksesoris wanita, kamu sangat tidak menyukainya. Ndo terima kasih jepitnya." Elsha memandang Nando dengan senyuman.

Nando balik tersenyum, "Ayo kita melihat yang lainnya."

Setelah berjalan-jalan dan puas mencicipi jajanan di festival, Nando mengantarkan Elsha pulang ke istana, di sana ia melihat papanya sedang bercakap-cakap dengan pak Bernard sahabatnya.

"Papa, Paman, lihat Fernando membelikan ku jepit ini, bagus tidak?" ucap Elsha yang kegirangan.

"Wah bagus sekali anakku, Fernando memang memiliki selera yang bagus." Ucap pak Bernard.

"Kamu terlihat sangat cantik Elsha, oh ya Nando apa kamu mau pulang sekarang?" tanya pak Denish.

"Iya, aku akan pulang, mama pasti belum tidur." Ucap Nando.

"Papa titip ini ke mamamu, pasti dia suka, dan katakan kepada mamamu jangan sering-sering tidur larut malam, mamamu suka sekali begadang hanya untuk mengerjakan novelnya." Pak Denish memberikan sehelai kain satin bewarna coklat kemerahan, warna kesukaan istrinya.

"Mama pasti suka dengan ini, baiklah akan aku sampaikan pesan papa, kalau begitu papa, paman dan Elsha aku balik pulang dulu, kapan-kapan aku akan berkunjung ke sini." Pamit Fernando dan ia segera berpindah tempat kerumahnya dengan teleport.