Kakek Ludiman dan nenek Lastri sangat menyayangi Aydan, mereka merawat Aydan seperti anaknya sendiri. Mereka tidak pernah meninggalkan Aydan sendirian lantaran mengingat janji mereka kepada ayah Aydan, dan kakek Ludiman sangat berhati-hati dalam melakukan aktivitas nya agar Aydan tidak melihat apa yang sedang kakek Ludiman lakukan.
Sampai di suatu ketika Aydan terbangun karena suara berisik dari sebelah kamarnya. Karena terlalu berisik hingga mengganggu akan tetapi kakek Ludiman dan nenek Lastri tidak terganggu dengan suara itu yang membuat Aydan penasaran dan pergi mencari asal suara itu. Aydan berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak membangunkan mereka dan segara keluar untuk mencari tahu sumber suara berisik itu. Aydan mencari dimana sumber suara itu sampai suatu ketika Aydan menuju ke arah kamar belakang karena suaranya sangat keras di sana. Kakek Ludiman dan nenek Lasti pernah bilang bahwa tidak ada yang boleh masuk ke kamar itu dengan alasan berdebu dan juga kotor. Aydan membuka pintu itu perlahan, "Kreeek…" suara pintu terbuka dan Aydan terdiam kaget. Ia melihat dua keris sedang beradu seperti orang bertengkar, mata Aydan melotot tanpa berkedip dan kaki Aydan bergetar melihat kedua keris yang sedang beradu diatas guci besar.
Setelah beberapa menit terdiam melihat dua keris itu beradu, Aydan berteriak dan lari sambil menangis menuju kamar nya untuk membangunkan kakek Ludiman dan nenek Lastri yang sedang tertidur pulas. Aydan membangunkan mereka dengan berteriak hingga akhirnya kakek Ludiman dan nenek Lastri kaget terbangun dari tidur nya dan melihat Aydan menangis ketakutan. Nenek Lastri memeluk dan mencoba menenangkan Aydan sedangkan kakek Ludiman pergi menuju dapur mengambil segelas air untuk Aydan. Saat kakek Ludiman menuju dapur, kakek Ludiman kaget karena pintu kamar khusus barang-barang miliknya terbuka sangat lebar. Ternyata malam itu adalah malam 1 suro dan kakek Ludiman lupa mengunci pintu itu.
Rumah kakek Ludiman terbilang besar, mempunyai 4 kamar tidur, halaman depan dan halaman belakang yang luas. Kamar kakek Ludiman dan juga nenek Lastri berada di depan dan Aydan berada di kamar tengah, namun malam itu Aydan meminta kakek Ludiman dan juga nenek Lastri tidur dengan nya di kamar tengah karena malam itu Aydan merasa ketakutan dan ingin tidur ditemani mereka. Sedangkan kamar rahasia itu berada di bagian belakang rumah, dekat dengan dapur dan dekat halaman belakang yang terdapat sumur yang masih sering digunakan.
Kakek Ludiman yang merasa bersalah berlari menghampiri Aydan dan memeluk erat dan mengatakan bahwa apa yang ia lihat hanyalah mimpi dan juga tidak nyata. Setelah Aydan merasa tenang dan kembali tidur, nenek Lastri menghampiri kakek Ludiman dan bertanya alasan yang membuat Aydan menangis ketakutan seperti itu. Kakek Ludiman menceritakan bahwa Aydan masuk ke kamar rahasia itu dan melihat kedua keris nya yang sedang beradu. Kakek Ludiman pun meminta maaf kepada nenek Lastri lantaran lupa mengunci pintu dan tidak mengajak Aydan tidur di kamar depan yang jauh dari kamar rahasia itu. Kakek Ludiman tidak berani memberi tahu orang tua Aydan karena kakek Ludiman takut jika mereka akan marah karena mengatahui hal itu.