Reyhan mendapatkan sebuah ponsel baru dari Kakak laki-lakinya setelah ia mendapatkan juara satu dalam perlombaan Olimpiade Matematika. Ia bergegas menyalakan ponsel barunya, setelah ada di tangannya. Aplikasi dan lain-lain telah di isi saat ponsel itu di beli, tentunya ia tinggal langsung memakainya tanpa harus login akun email.
Reyhan menghempaskan tubuhnya di ranjang ketika ia berada di kamarnya, kemudian ia mengecek semua aplikasi yang ada di ponsel barunya. Seketika matanya tertuju pada sebuah aplikasi game yang ada di ponsel baru itu, ia mencoba untuk uninstall namun aplikasi game tersebut tetap ada.
"Ngga mungkin kalau ponselnya rusak" gumam Reyhan
Seketika rasa penasarannya akan game itu muncul. Ia memutuskan tuk membuka aplikasi itu, walaupun sebenarnya ia tidak suka akan yang namanya game.
Saat ia membuka aplikasi game tersebut, muncul sebuah kalimat bertulis "Welcome To The World of Magic Online" di layar ponsel. Entah kenapa, matanya seketika menatap fokus tulisan di layar ponsel, sepertinya ia terhipnotis akan kalimat itu.
Seketika muncul kata virtual di antara kalimat-kalimat yang telah tersusun, membuatnya merasa akan kejanggalan.
"Welcome To The Virtual World Of Magic Online" yang memiliki arti "Selamat datang di dunia virtual sihir online"
Matanya terpacu pada kalimat virtual yang tiba-tiba muncul, seketika layar ponsel itu retak dan memunculkan sebuah aura yang membawanya masuk ke dalam dunia virtual game World Of Magic Online.
🐾🐾🐾
Reyhan menatap sekeliling yang nampak asing baginya, tentu saja pakaian yang ia kenakan berubah menjadi pakaian khusus hero pada game itu. Ia mencubit tangannya sendiri untuk memastikan bahwa ini adalah sebuah mimpi ataupun ilusinya.
"Aw.. kenapa aku bisa merasakan sakit?!!" gumam Reyhan
"Selamat datang... Selamat datang untukmu...di dunia virtual World Of Magic Online" Suara sistem yang menggema
"Kembalikan aku ke dunia nyata" teriak Reyhan
"Kau tidak akan bisa kembali!! kecuali jika kau berhasil menjalankan semua misi yang ada. Namun jika kau gagal.. Kau akan menjadi hero di game ini untuk selamanya...!!"
"S**l kenapa aku bisa terjebak di game ini!!" gerutu Reyhan
Ia melangkahkan kakinya menelusuri tempat itu, dan segera menyelesaikan semua misi yang ia sendiri tidak ketahui.
"Sistem b*d*h, menyuruh pemain menyelesaikan misi, tanpa ia beritahu apa misinya itu!!"
Karena kesal ia menendang sebuah kaleng minuman. Seketika muncul retakan di tanah, yang memunculkan Monster dari bawah tanah. Monster itu terbangun karna kebisingan yang di buat oleh Reyhan.
Matanya terbelalak saat ia melihat Monster yang tingginya sepuluh kali lipat darinya. Takut, tentu saja ia merasakan takut. Melangkah mundur yang ia pilih sebagai solusi, dan bersembunyi di balik gedung-gedung yang menjulang tinggi.
Seketika air liur Monster itu menetes di tubuh Reyhan yang bersembunyi. Air liur yang bercampur darah, membuat perutnya merasa mual, karna bau amis darah yang khas. Seketika ia memutuskan keluar dari persembunyiannya secara diam-diam agar tidak di ketahui monster itu. Namun naasnya Monster itu mengetahui keberadaannya, ia mencoba berlari menjauhi Monster itu.
"Berhenti berlari dan serang Monster itu" suara yang samar-samar terdengar
"Aku takut jika aku harus mati di sini!!" teriaknya
"B*d*h Monster itu adalah ilusi yang buat sistem untuk mengelabuimu, kau akan mati dalam rasa takutmu sendiri jika kau terus berlari..Bangkit dan serang dia!! Kau adalah hero di game ini"
"Bagaimana bisa aku mengalahkannya?!!" teriaknya
Seketika ia bersembunyi kembali di balik gedung-gedung yang ada, ia yakin suara itu akan membantunya keluar dari dunia virtual ini.
"Rasakan, rasakan aliran kekuatan yang ada di jiwamu. Serang dia, seolah-olah kau memiliki kekuatan magic"
Reyhan memejamkan matanya, ia mulai merasakan aliran darah di dalam dirinya. Seperti ada sesuatu yang ikut mengalir, tubuhnya seketika melayang ke udara, memancarkan api yang membara, ia membalikkan arah dan menyerang Monster di belakangnya, menggunakan sebuah pedang yang ia ciptakan dengan api imajinasinya.
Hanya dengan satu tusukan pedang dapat melumpuhkan sang Monster, dan membuatnya hancur berkeping-keping. yang tersisa hanya sebuah pedang yang tergeletak di tempat Monster itu hancur.
Seketika seorang gadis seusianya melayang di udara tepat di hadapannya. Rambutnya yang panjang terurai membuat ia seperti layaknya seorang dewi, matanya yang berwarna biru terang membuatnya terlihat anggun mempesona.
Gadis itu menepakkan kakinya, tanpa ragu ia mengambil pedang yang tergeletak di tanah.
"Ambil lah, ini senjata yang akan kau gunakan di dunia virtual nanti" ujar gadis itu sembari melemparkan pedang di hadapan Reyhan
"Apa yang barusan kau bilang tadi?! bukankah ini sudah berada di dunia virtual?" tanya Reyhan
"Kau sungguh naif" ujar gadis itu
Reyhan terdiam, ia tak tahu apa yang harus dia katakan.
"Lihatlah, dunia ini hanyalah sebuah ilusi. Monster yang kau lihat tadi adalah ilusi yang kau ciptakan sendiri tanpa kau menyadarinya"
"Apa kau suara yang membantuku tadi?!!"
"Tentu saja"
"Bagaimana kau bisa melakukannya?!!"
"Setiap hero mempunyai kemampuan tersendiri, secara perlahan kau akan tahu nanti"
Gadis itu melangkahkan kakinya menjauh.
"Tunggu, bisakah aku ikut denganmu?!" tanya Reyhan dengan malu-malu
"Apa kau takut?!!"
"Tentu saja tidak, hanya saja aku masih pemula di sini"
"Apa kau berfikir aku adalah senior di sini" ujar gadis itu sembari melirik kearahnya.
"Mungkin"
"Baiklah, aku izinkan kau ikut denganku"
Mereka memutuskan mencari jalan keluar bersama.
"Siapa namamu?" tanya Reyhan
"Kau bisa memanggilku Leyna"
"Aku Reyhan, apa kau berasal dari dunia yang sama denganku?!"
"Tentu"
"Bagaimana kau bisa ada dunia ini?!!" tanya Reyhan
"Tolong... tolong.." Seketika terdengar suara gadis meminta tolong.
Leyna menarik Reyhan dan bersembunyi di antara gedung-gedung yang ada.
"Kenapa kau menarikku kemari, kita harus menolongnya?!!"
Leyna seketika memejamkan matanya, ia memusatkan pikirannya dengan gadis itu.
"Berbalik dan serang Monster itu, jangan takut.. dia tak bisa membunuhmu. kau memiliki kekuatan magic, ciptakan kekuatanmu sendiri!! Serang..dan hancurkan dia!!" ujar Leyna dengan suara yang berbisik nyaris tidak terdengar oleh Reyhan.
Seketika gadis itu melayang, rambut yang awalnya sebahu, seketika memanjang dan bergelombang seperti layaknya bor. ia mengebor mata Monster itu dengan rambut miliknya, seketika Monster itu hancur dan tubuh gadis itu jatuh tergeletak ke tanah.
Reyhan yang melihatnya langsung bergegas lari ke arah gadis itu, dan di susul oleh Leyna.
"Apa dia masih hidup?" tanya Reyhan
Leyna berjongkok dan mengecek pernafasan gadis itu, gadis itu masih bernafas namun detak jantungnya terasa lemah.
"Dia masih hidup"
"Apa dia terluka karna Monster tadi?!!"
"Monster yang ada di sini tidak dapat melukai sang pemilik ilusi. Kemungkinan besar, tubuh gadis ini memang lemah"
Nama : Reyhan Andika Putra
Tanggal Lahir : 16 Januari
Zodiak : Capricorn
Usia : 16 tahun
Kekuatan : Bara api
Senjata : Pedang
Level : Pemula
🐾🐾
Nama : Leyna Dwi Cahyani
Tanggal Lahir : 30 Agustus
Zodiak : Virgo
Usia : 16 tahun
Kekuatan : Telepati
Senjata : Cambuk
Level : Pemula