Leyna bergegas menuju ruangan khusus tempat dimana Ayahnya menciptakan sebuah game khusus untuknya. Walaupun Ayahnya melarangnya untuk menuju tempat itu, karna sistem game tersebut masih dalam proses penyempurnaan. Sebenarnya bukan penyempurnaan tapi memang game itu sistem gagal yang akan di daur ulang.
Karna ketidak tahuannya akan hal itu, Leyna mengira game yang belum sempurna dan tidak akan membahayakannya jika ia menggunakannya. Itulah yang ada di benaknya. Karna kecintaanya terhadap game membuatnya penasaran akan game yang di ciptakan oleh Ayahnya selama satu bulan ini, pastinya tidak kalah menarik dari game-game yang ada.
Kunci ruangan itu telah ada di genggamannya, setelah ia berhasil mengambilnya dari kamar Sang Ayah tanpa di ketahui siapapun. Leyna bergegas membuka pintu ruangan khusus itu. Matanya memperhatikan sekelingnya, ia takjub dengan apa yang di lihatnya. Seperti berada di dunia virtual yang di penuhi oleh layar sistem.
Leyna melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu. Seketika langkahnya terhenti saat ia berada di sebuah layar sistem utama, di hadapannya ada sebuah layar keybord yang berukuran 6 inc atau setara dengan layar ponsel. Di sebelah kanannya terdapat sebuah tabung khusus berfungsi untuk membuat permainan tanpak nyata.
Leyna semakin tidak sabaran akan game yang ia mainkan ini. Ia menekan tombol untuk menyalakan sistem, seketika semua sistem yang ada menyala, benar-benar seperti di dunia virtual. Ia mengetik layar di keybord itu untuk log in, setelah ia berhasil log in muncul sebuah kalimat di layar sistem utama "Welcome To The World Of Magic Online".
Tiba-tiba muncul tulisan EROR di layar sistem utama, layar keybord pun berubah seperti ponsel biasa yang memiliki beberapa aplikasi. Leyna panik ketika ia melihat layar keybord itu bergerak-gerak dengan sendirinya.
"Oh tidak.."
Sistem utamapun menjadi down, tiba-tiba muncul cahaya berwarna putih terang dari layar sistem utama.
"Leyna..." seketika terdengar suara teriakan Ayahnya
Leyna menengok ke sumber suara, ternyata benar suara itu adalah suara Ayah tercintanya. Namun naasnya ia malah terbawa masuk oleh cahaya dari sistem hingga ke dunia virtual.
🐾🐾🐾
Saat dirinya menapakan kakinya di dunia virtual, penyesalan ikut terbawa bersama dirinya.
"Leyna... Apa kau mendengar Ayah Nak?!!"
"Ayah tolong Leyna, Leyna ingin keluar dari tempat ini!!" ujar Leyna yang mencari sumber suara
"Ayah akan berusaha mengeluarkanmu dari dunia virtual itu. Selama Ayah berusaha, Kau harus bertahan hidup di dunia itu. Kau tidak sendiri, akan ada anak yang lain yang ikut terjebak di dunia itu karna sistem yang kau gunakan telah menyebar luas."
"Apa itu semua ulahku Ayah?!!"
"Tidak sayang, semua itu ulah Ayah yang membuat sistem gagal"
"Tidak Ayah, aku yang salah. Aku tidak mendengarkan Ayah dan bersikap gegabah"
"Buang rasa bersalahmu itu, kau harus menyelamatkan mereka sebagai penebus semua ke salahan Ayah ini"
"Aku akan melakukannya Ayah"
"Ayah akan berusaha mengeluarkanmu dari dunia itu"
Leyna melangkahkan kakinya di dunia yang asing baginya, ia mencari semua anak yang bernasib sama dengannya yang terjebak di dunia yang tidak nyata ini. Tiba-tiba Ayahnya muncul di hadapannya.
"Leyna, maafkan Ayah... Ayah tak bisa membawamu keluar dari dunia virtual ini. Lihatlah Ayah juga ikut masuk bersamamu ke tempat ini"
Leyna terdiam sejenak, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
"Ayah, apa tidak ada cara lain agar terbebas dari dunia ini?!!"
"Ayah tidak tahu, maafkan Ayah sayang semua ini salah Ayah"
"Lalu bagaimana dengan mereka yang ikut terjebak di dunia ini Ayah?!!"
"Hanya ada satu cara untuk menghentikan bencana ini"
"Katakan Ayah"
"Hanya dengan nyawamu, tapi Ayah tak mau kehilanganmu Leyna" ujar Sang Ayah penuh dengan perasaan sedih
"Aku akan melakukannya"
Seketika Ayahnya memberikan sebuah pisau padanya, Leyna mengambil pisau itu.
"Ayah, boleh aku memelukmu untuk yang terakhir kali"
Ayahnya memeluknya, namun Leyna malah menusuknya dengan pisau yang kini ada di genggamannya.
"Kau sungguh cerdik putriku" ujar Sang Ayah lalu tubuhnya hancur berkeping-keping.
Ia tahu persis mengenai game yang Ayahnya ciptakan, semua yang ada sesuai keinginya. Dunia ilusi yang menjadi tahap awal, dan dunia virtual yang menjadi petualangan yang sangat menegangkan. Ia hanya ingin merasakan game yang seolah-olah nyata, namun siapa sangka ia malah merasakan sebagai pemain utama di sebuah game yang benar-benar nyata baginya.
Langkah demi langkah ia telah lalui, tiba-tiba ia di serang oleh sebuah tongkat kayu dari belakang yang membuatnya terjatuh. Seketika nampak seorang pria tua tepat di hadapannya.
"Aku tak bermaksud untuk menyakitimu" ujar pria tua itu
"Apa yang kau inginkan, aku yakin kau manusia sistem?!!" ujar Leyna yang kemudian bangkit.
"Tenang aku tak akan menyakitimu, aku hanya ingin memberi tahumu satu hal"
"Kau fikir aku akan percaya padamu?!!" ujar Leyna
"Perhatikan tanda aura yang ada di bahu kirimu"
Leyna langsung memperhatikan bahu kirinya, ternyata benar ada sebuah tanda bertanda sayap angel namun hanya sebelah saja.
"Apa maksudnya ini?!" tanya Leyna penasaran
"Setiap hero yang berada di dunia ini memiliki kekuatan inti. Namun milikmu tidaklah sempurna, kau hanyalah bagian dari inti itu"
"Katakan dengan jelas!!"
"Kau perhatikan kelereng ini"
Seketika pria tua itu mengenggam sebuah kelereng yang berukuran cukup besar. Ia melambungkan kelereng itu ke udara dan di sulapnya menjadi tujuh pecahan.
"Kau perhatikan kelereng itu, kelereng yang utuh tadi adalah kekuatan inti. Seketika menjadi beberapa pecahan dan salah satu pecahan inti itu ada pada dirimu"
Leyna memperhatikan kembali tanda yang ada di bahu kirinya.
"Apa fungsi dari aura yang aku miliki?!" tanya Leyna yang seketika menengok ke arah pria tua itu, namun pria tua itu sudah tidak ada di tempat.
"Kau memiliki kemampuan khusus telepati, selamat bertahan hidup di dunia virtual ini" suara pria tua itu yang menggema di udara.
"Hey... kau belum memberi tahuku cara menggunakan kekuatanku"
"keyakinan itulah kuncinya"
Leyna melanjutkan langkah kakinya, seketika ia melihat seorang pria remaja yang lari ketakutan.
"Apa yang harus aku lakukan untuk menolongnya!!" gumamnya
Ia berfikir sejenak
"Apa benar aku bisa melakukan telepati" batinnya
Seketika ia teringat akan perkataan pria tua tadi, bahwa keyakinan adalah kuncinya. Leyna mencoba memusatkan pemikirannya pada pria itu, ternyata apa yang di katakan pria tua itu adalah benar.
Pria yang ia tolong itu tidak lain adalah Reyhan yang saat ini menjadi rekannya, saat Leyna dan Reyhan melangkah mencari jalan keluar mereka bertemu dengan gadis malang bernama Amel. Dan ahirnya mereka bertiga berhasil masuk ke dunia virtual. Semua itu adalah takdir yang telah di tentukan.