Seketika gadis itu membuka matanya, ia terkejut melihat Reyhan dan Leyna di hadapannya, dan mengambil posisi duduk.
"Siapa kalian... apa yang kalian lakukan padaku?!!" ujar gadis itu dengan ketakutan
"Hey... harusnya kau berterimakasih kepada kami, jika kami tidak membantumu, mungkin kau sudah mati ketakutan" ujar Reyhan yang sedikit membentak
Leyna kembali berdiri
"Ayo kita pergi, tidak ada gunanya berdebat dengannya" ujar Leyna yang mengajak Reyhan pergi
Mereka pergi meninggalkan gadis itu. Gadis itu melihat sekelilingnya, yang terlihat aneh baginya.
"Tunggu.. biarkan aku ikut dengan kalian. Maafkan aku, maafkan aku yang telah menganggap kalian berbuat jahat padaku!!"
Seketika Reyhan membalikkan badannya ke arah gadis itu, namun tidak dengan Leyna.
"Ley kita ajak saja, kasian dia jika seorang diri di tempat ini!!" pinta Reyhan
"Kau ajaklah dia, tapi aku tidak yakin dia akan bertahan hidup lebih lama"
"Apa maksudmu" seketika Reyhan melirik ke arah Leyna
"Kau akan tahu nanti"
Lagi-lagi perkataan Leyna mengandung teka-teki tersembunyi yang tidak Reyhan ketahui. Sebenarnya ia merasa ada yang aneh dengan gadis yang bernama Leyna itu. Dia serba tahu tentang semua hal di dunia yang tidak nyata ini. Namun rasa penasarannya itu ia pendam didalam lubuk hati terdalamnya, ia yakin bahwa Leyna tidak akan mencelakai siapapun termasuk dirinya.
Reyhan kembali mendekati gadis itu, ia mengulurkan tangannya seraya berkata "Kau bisa ikut dengan kami!!"
Gadis malang yang sedang duduk itu menggenggam erat tangan Reyhan, memutuskan berdiri mengikuti langkah mereka. Gadis itu terlihat agak takut dengan Leyna, terlihat dari kakinya yang mulai gemetar. Leyna memimpin jalan, sedangkan di belakangnya Reyhan dan Gadis malang itu.
"Siapa namamu?" tanya Reyhan
"Aku Amel" jawabnya malu-malu
Seketika muncul Monster besar, yang entah dari mana datangnya menghadang mereka bertiga. Tingginya tiga puluh kali lipat dari mereka.
"Mundur.." perintah Leyna
Mereka berdua mundur serentak, Leyna menyerang Monster itu seorang diri. Tubuh Leyna yang begitu mungil di hadapan Sang Monster, terhempas oleh tangan Monster yang begitu besar. Ia mulai merasa ada yang aneh pada Monster itu, bagaimana mungkin Monster di dunia ilusi itu bisa mencelakai dirinya.
"S**l ternyata ada Monster sungguhan di dunia ilusi ini, aku terlalu gegabah menganggapnya remeh" gumam Leyna
Reyhan menyerang Monster Raksasa itu, Ia tidak mungkin membiarkan Leyna menyerang dan mati seorang diri. Sedangkan Amel terdiam karena rasa takut.
Leyna kembali bangkit, tangannya yang kosong seketika menggenggam erat sebuah cambuk. Ia menyerang Monster itu bersama dengan Reyhan. Serangan yang brutal membuat mereka berdua terhempas oleh Sang Monster dengan mudahnya.
"Kita serang monster itu bersama" ujar Leyna
Reyhan dan Leyna kembali bangkit, Leyna mengikat cambuknya dileher Sang Monster. Sedangkan Reyhan menusukkan pedang pada mata kanan Monster itu, membuat Monster menjadi semakin brutal. Leyna terpontang-panting karena cambuknya yang mengikat leher Sang Monster. dan seketika ia terjatuh karena tangannya tak sanggup untuk menahan. Sedangkan Reyhan terpental cukup jauh karna ke brutalan Monster itu.
Melihat kedua temannya terluka parah, Amel melayangkan dirinya ke udara. Menyerbu Monster itu, dengan kekuatan bor rambut miliknya. Setelah cukup lama mendapatkan posisi tepat di wajah Sang Monster dan mengebor mata kiri Sang Monster. Monster itu menjadi kehilangan arah.
Leyna yang tak menyia-nyiakan waktu langsung bangkit mengikat Sang Monster dengan cambuknya, dengan bantuan Amel akhirnya Sang Monster dapat di rubuhkan. Reyhan dengan penuh amarah melayangkan dirinya ke udara dan langsung menusukkan pedangnya tepat di jantung Sang Monster.
Monster itu tewas, beberapa saat kemudian tubuh monster itu hancur berkeping-keping menjadi butiran abu yang berhamburan. Seketika abu-abu itu menyatu dan membentuk sebuah kristal berwarna putih terang yang melayang di udara.
"Kau ambil kristal itu!!" ujar Leyna
"Kenapa harus aku?!!" tanya Reyhan
Leyna terdiam, ia tak menjawab pertanyaan Reyhan.
Akhirnya Reyhan melayangkan tubuhnya menuju ke arah kristal itu, Ia yakin bahwa Leyna tidak akan mencelakainya. Saat tangannya menyentuh kristal itu, seketika kristal itu memancarkan sebuah aura yang masuk ke dalam tubuhnya.
Tubuhnya menjadi lebih bertenaga di banding sebelumnya, tentu saja level yang ia miliki meningkat hingga dua tingkatan. Reyhan kembali menepakkan kakinya ke tanah, ia mengulurkan kedua tangannya untuk membantu kedua gadis yang terbaring lemah. Amel menggenggam tangan kanannya dan Leyna menggenggam tangan kirinya.
"Aku yakin kita akan menyelesaikan semua misi bersama" ujar Reyhan
Seketika di hadapan mereka muncul sebuah cahaya membentuk oval yang cukup besar. Amel dan Reyhan menatap cahaya itu, tiba-tiba Leyna menarik mereka berdua masuk kedalam cahaya itu. Seketika mereka tiba di tempat yang berbeda dengan tempat sebelumnya dan cahaya itu hilang dengan sendirinya.
"Selamat datang di dunia Virtual World Of Magic Online" Suara sebuah sistem yang menggema
"Dunia Virtual?!!" ujar Reyhan dengan mata yang menatap sekelilingnya
"Iya, kita telah sampai di dunia Virtual, di sini lah semuanya di mulai" ujar Leyna dengan tatapan penuh arti tersembunyi.
Amel terdiam, Ia merasa sedikit gugup. Mereka melangkahkan kaki di dunia virtual level awal, langkah demi langkah mereka lalui. Namun mereka tidak menemukan apapun, seketika mereka memutuskan untuk beristirahat.
Amel dan Reyhan mengambil posisi duduk, sedangkan Leyna masih berdiri memperhatikan sekitar. Rasa penasaran Reyhan akan Leyna yang serba tahu akan semua tempat yang mereka singgahi ini semakin memuncak. Ia mendekati Leyna, berniat untuk menanyakan semua hal yang ada di benaknya.
Tangannya menyentuh pundak kiri Leyna, leyna tak menghiraukannya. Reyhan berpindah posisi, yang awalnya di belakang Leyna, kini ia ada di sampingnya.
"Ada apa?!!" tanya Leyna
Reyhan terdiam seketika, ia takut kalau Leyna akan marah jika ia menakan semua hal tentangnya.
"Aku tahu kau pasti penasaran kenapa aku tahu tentang semua ini!!" ujar Leyna yang tahu akan apa yang Reyhan pikirkan.
Reyhan mengangguk.
Leyna mengambil posisi duduk di sebelah Amel, ia juga memerintahkan Reyhan untuk duduk bersama.
"Game ini adalan ciptaan Ayahku" ujar Leyna dengan tatapan rasa bersalah
Amel dan Reyhan terkejut mendengarnya, namun mereka memutuskan untuk diam dan mendengarkan Leyna.
"Aku minta maaf.. ini semua salahku, maafkan aku" ujar Leyna yang penuh dengan penyesalan.
Mereka mencoba untuk menenangkan Leyna, tampak matanya yang seketika berkaca-kaca. Ini pertama kalinya mereka berdua melihat Leyna yang begitu lemah. Dari awal mereka mengganggap Leyna gadis yang kuat dan tegar, namun siapa yang menyangka bahwa di balik ketegarannya itu menyimpan begitu banyak beban yang ia pikul. Rasa bersalah akan semua yang terjadi, walaupun bukan dia sumber penyebabnya.
🐾🐾🐾
Nama : Reyhan Andika Putra
Tanggal Lahir : 16 Januari
Zodiak : Capricorn
Usia : 16 tahun
Kekuatan : Bara api
Senjata : Pedang
Level : 2
🐾🐾
Nama : Leyna Dwi Cahyani
Tanggal Lahir : 30 Agustus
Zodiak : Virgo
Usia : 16 tahun
Kekuatan : Telepati
Senjata : Cambuk
Level : 1
🐾🐾
Nama : Amelia Putri Lestari
Tanggal Lahir : 20 juli
Zodiak : Cancer
Usia : 15 tahun
Kekuatan : Rambut Bor
Senjata : ~
Level : 1