Hujan membawa pesan.
Pesan rindu yabg tiada obatnya.
Angin kencang datang menawarkan pelukan yang dingin.
Sebuah restoran di pinggir jalan tampak di dalam ada asa yang duduk menghadap ke jendela menantikan seseorang,
"kenapa kau ingin menemui ku? "ujar soo hyun yang baru saja tiba.
"kau pasti tahu tentang penyakit yang ku alami"ujar asa dengan wajah pucat
"aku memang tahu memangnya kenapa? Apa pak tua itu tidak tahu tentang sakitmu?perlu aku memberitahunya"
"dia tahu segalanya bahkan saat aku belum mengetahuinya"
"Apa maksudmu?"
"sehari sebelum ayahku datang ke sekolah aku menemui ibuku.dia bilang saat dokter memberitahu ayahku bahwa aku punya kelainan seketika ayahku berubah menjadi iblis dia tidak senang aku hidup "ujar asa sambil menahan air matanya agar tidak menangis di hadapan soo hyun.
"kapan ayahmu tahu kau memiliki penyakit itu"
"10 tahun yang lalu saat umurku 7 tahun"
Dengan rasa iba,soo hyun mendekati asa dan menggenggam tangannya erat-erat.
"aku tahu pasti berat,kau tahu 10 tahun yang lalu aku juga kehilangan ibuku.saat kau masuk ruang UGD entah kenapa aku merasa sangat cemas aku tak ingin nasib yang di alami ibuku kau pun mengalaminya, Meninggal dalam keadaan berlumuran darah"
Soo hyun tak menyadari ia menggenggam tangan asa hingga wajah asa berubah memerah karena tersipu malu.
"kenapa dengan wajahmu seperti tomat,(ia pun menyadarinya) maafkan aku.aku benar-benar tak sengaja"ujar soo hyun yang mulai salah tingkah
"baiklah kita pesan makanan dan pergi"
Mereka pun makan bersama,mereka hanya fokus menyantap makanan mereka tanpa berbicara basa basi, setelah selesai mereka pun hendak pergi namun hujan turun begitu deras. Mereka pun terpaksa basah kuyup pergi ke halte bus.
Sesampainya di halte bus,rambut soo hyun nampak acak-acakan dan menutupi wajah soo hyun.ia pun merapikannya menggunakan tangannya, tanpa sengaja asa tertawa kecil dan tersenyum melihat tingkah soo hyun
"kau tertawa? Baru kali ini aku melihat senyummu bahkan yang ku ingat saat aku menjagamu di rumah sakit kau hanya memasang wajah datar,kau benar-benar bisa tersenyum"ujar soo hyun dengan senyuman manis.
"aku juga manusia,aku bisa tertawa tapi semenjak ayahku memperlakukan ku buruk aku juga lupa kapan aku terakhir senyum"ujar asa tertunduk malu
"cantik"
"apa? Kau bilang apa? "
"aku bilang cantik. C. A. N. T. I. K,kau cantik dengan senyuman itu tersenyumlah terus. Lihat busnya datang".
Soo hyun pun menggengam tangan asa dan melangkah bersama menaiki bus,Asa yang masih kaget setelah di puji soo hyun wajahnya mendadak memerah.
"kenapa wajahmu memerah seperti tomat?apakah make up yang kau gunakan terlalu tebal? Atau efek lampu bus ini?"ujar soo hyun bingung, ia pun menyentuh pipi asa dengan jarinya memastikan bahwa make up yang di gunakan asa baik-baik saja.Tanpa sengaja sopir bus mengerem mendadak busnya hingga soo hyun mencium pipi asa.
"maafkan aku,asa.aku tak sengaja"ujar soo hyun menutup mulutnya
"pak tolong hati-hati membawa busnya"ujar salah satu penumpang
"maafkan saya tak sengaja,ada kucing lewat tadi makanya saya mengerem mendadak.sekali lagi maafkan saya" ujar sopir bus.
Bus pun melaju meninggalkan halte, tampak dari luar hujan sedang deras turunnya.
"asa bagaimana kau mengetahui nomor ponselku?"ujar soo hyun canggung
"kau lupa yah kau kan wali ku saat aku di rumah sakit. Jadi aku meminta data dirimu di perawat resepsionis"ujar asa.
Mereka pun mengobrol sampai akhirnya turun dari bus.
"aku akan mengantarmu pulang, tidak baik jika ka hanya seorang diri berjalan. Banyak bahayanya"ujar soo hyun sambil berjalan di samping asa.
Mereka pun berjalan bersama sambil bersenda gurau,mereka tanpa sadar di perhatikan dari dalam pekarangan rumah oleh adik asa,Tania asima. saat soo hyun pergi barulah tania menghampiri kakaknya itu,
"apakah dia cinta pertamamu,kakak?"ujar tania menggoda kakaknya.
"dia hanya teman sekolah ku.Tidak ada yang spesial antara kami berdua"ujar asa berlalu pergi meninggalkan tania
"tak mungkin dia memperlakukanmu spesial itu kakak jangan bohong, perempuan tak bisa berteman dengan laki-laki itu faktanya.kapan kalian pacaran?kapan kalian kencan? "
Asa hanya berlalu pergi naik ke lantai 3 kamarnya.Baru sampai di lantai 2 ia berpapasan dengan ayahnya.asa pun menghentikan langkahnya dan menundukkan namun ayahnya tetap terus berjalan menganggap asa tak ada di hadapanya.setelah ayahnya lewat barulah asa melangkah pergi ke lantai 3,semenjak kejadian itu ayahnya tak lagi memperlakukan asa dengan kejam namun sikapnya yang acuh pada asa tetap seperti yang dulu.
Saat di kamarnya, asa memikirkan perkataan tania.
Ia tak tahu apakah yang di ucap tania benar atau tidak,
Ting..
Pesan masuk
Kim soo hyun
Tidurlah besok kau akan masuk sekolah lagi.
Semangat....
Asa kembali tersenyum,melihat pesan
Yang di kirim soo hyun padanya. Ia pun bergegas ke kasurnya dan tertidur.
Keesokan harinya,saat hendak berangkat pergi ke sekolah.
"nona...ada pria menunggumu di luar sejak tadi. Ia berpesan kalo kau ingin berangkat ke sekolah berangkatlah bersamanya"ujar salah satu pelayan sambil berbisik ke asa.
Mendengar hal itu, asa pun langsung ke luar dengan tergesa-gesa. Sesampainya di luar ternyata soo hyun sudah menunggu di luar pagar,
"hei... Cepat nanti telat"ujar soo hyun melempar helm ke asa.
Tanpa pikir panjang asa pun menerima tawaran soo hyun dan berangkat ke sekolah bersama.
Saat di perjalanan asa memikirkan perkataan tania,ia berpikir 'apakah dia jatuh cinta dengan soo hyun?apakah soo hyun yang jatuh cinta padanya?'.Tak sengaja soo hyun mengerem motornya mendadak karena tak melihat bahwa lampu merah sudah menyala dengan kaget asa memeluk soo hyun.Seketika jantung soo hyun berdebar dengan kencang,ia memandangi tangan asa yang lembut di pinggangnya.Dengan cepat ia tersadar dan kembali melanjutkan perjalanan mereka ke sekolah.