*suara hentakan kaki menaiki tangga dengan rasa marah*
"Haru!"panggil ibu Haru yang sedang memandang punggung anak lelaki nya itu dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan sebagai seorang ibu.
Ibu hanya bisa mengkhawatirkan anaknya sembari memegang obat dari dokter untuk Haru.
"maafkan ibu, Haru" ucap ibunya Haru dengan mata berkaca-kaca menahan tangis yang tak terbendung
*suara gertakan dan pintu yang tertutup keras*
Lelaki itu langsung berjalan dengan kakinya menuju cermin di kamar mandinya di sudut kiri, pantulan wajah nya terlihat, lelaki itu bernama Isamu Haru.
Dengan tatapan tajamnya menatap pantulan dirinya sendiri dengan mata hitamnya dan rambut hitam mengkilapnya.
"menurutmu?aneh ya?" pertanyaan terucap dari kepribadian ganda Haru
Haru tertawa kecil dan sedikit berpalingkan pandangannya dari cermin
"ini tidak akan aneh jika kamu tidak ada Ryigel, hidupku tidak akan seberantakan sekarang. Kamu telah membuatku sengsara dengan kehadiran mu" jawab Haru dan langsung menghidupkan keran wastafelnya.
Iapun langsung membasuh wajahnya sehingga rambut nya basah terkena air.
"kamu berbicara apa? Kamu melupakan sesuatu, aku tercipta karena mu sendiri. Cepat atau lambat, aku yang akan mengambil semua milik mu dan tubuh mu sepenuhnya Haru." Ucap Ryigel berusaha membuat panas Haru
Haru yang perasaan tidak stabil dan terbawa emosi, memukul kaca kamar mandinya hingga retak dan tangan nya sedikit tergores karena pecahan cermin.
"bermimpi lah terus Ryigel, kau hanyalah kepribadian yang tercipta tak sengaja, kau bahkan hanyalah penyakit di tubuhku. Tubuhku tetaplah tubuhku, kau tidak pernah bisa mengambilnya dariku. Penyakit cepat atau lambat akan menghilang seperti debu" jawab Haru dan mengambil handuk kecil di samping cermin dan mengelap mukanya begitu juga rambutnya.
Ia keluar kamarnya dan melepaskan bajunya dan meletakkan nya di kasur, membuka perlahan lemari bajunya dan mengambil baju berwarna hitam.
"kau membuat mood ku hancur Ryigel" gumam Haru dan menghidupkan PS dan komputernya
Haru duduk di kursinya dan mengambil konsol di atas meja gaming nya dan mulai mencari permainan untuk mengatur emosinya yang sedang meledak.
Namun berapa ronde yang ia mainkan, ia selalu kalah dan membuat dirinya tidak sengaja membanting konsolnya ke dinding hingga terpantul dan jatuh kelantai dengan keras.
"f*ck!" perkataan kotor keluar dari mulut Haru
Haru dengan emosinya berdiri dari kursinya dan mendorong kursi itu dan pergi ke kasurnya.
Haru berfikir jika dengan tidur, ia mungkin bisa beredahkan amarah nya yang tidak stabil, namun kepribadian nya berkata lain. Ryigel membuat suara suara di kepalanya sehingga ia tidak bisa tertidur.
"apa maumu lagi Ryigel? Kamu kenapa selalu mengganggu ku!?" Tanya Haru dengan marah
"pecundang. Main game itu lagi!" perintah Ryigel kepada Haru
"sekarang apa mau mu Ryigel!aku tidak mengerti! Kamu tidak melihat jika aku kalah terus? Kamu ingin aku melempar computer ku itu?" Jawab Haru dengan jengkel nya
Namun Ryigel membuat Haru pusing dan memerintahkan Haru bermain game itu lagi dengan memaksa. karena ketidaknyamanan itu, Haru pergi kembali ke kursinya dan mengambil konsolnya.
Baru saja Haru ingin bermain, tiba-tiba monitor computer Haru meledak sampai membuat Haru terpental ke lantai dengan keras dan membuat tangannya Haru sedikit terluka bakar.
Dengan pandangan rabun dan pendengaran yang mulai hilang, ia mendengar banyak teriakan warga di sana yang panic dan ledakan di mana mana. Perlahan pandangan matanya menghitam dan telinganya berdenging.
"tolong!!" teriak warga yang membawa anak anaknya yang terluka
*suara sirine ambulance dan pemadam kebakaran*
"tolong ! ambulance! Tolong! Ada yang terluka di sana!!"
Darah berceceran dimana-mana, polisi turun tangan dan menyuruh warga di sana pergi ketempat yang aman. Beberapa gedung kebakar karena ledakan, keributan terjadi dan teriakan menghantui kota itu begitu juga tangis histeris oleh warga warga. Berita di siarkan dimana-mana saluran di sana.
*suara wawancara berita*
"Baiklah, Bagaimana pemerintah bisa mengatasi peristiwa yang terjadi sekarang ini? Karena hal ini tentu memakan korban dan terjadi secara mendadak"Tanya presenter
"untuk saat ini, saya hanya bisa mengatakan turut berduka untuk warga yang kehilangan nyawanya dan keluarga yang kehilangan. Kami pemerintah sedang berusaha untuk menangani insiden yang telah terjadi kepada kita, saya juga sudah memerintahkan beberapa ahli untuk menganalisis kronologi pada peristiwa ini dan bisa menyelidiki lebih optimal untuk kedepannya" jawab pemerintah
*teriakan dan tangisan di iringi suara berita yang di siarkan*
Dengan keadaan kepalanya yang sakit, Haru perlahan terbangun dan membuka matanya
"apa yang terjadi?" Tanya Haru sembari memegang kepalanya dan merasa sedikit perih di tangan kanan nya karena ledakan tadi
"HARU! Apa kamu baik-baik saja nak?ibu khawatir melihat mu sudah berbaring di lantai dengan luka-luka"ucap khawatir ibu Haru dan membantu Haru bangkit dari lantai.
Haru dengan sedikit heran perlahan melihat ke arah ibunya yang berada di sampingnya dan menggangguk untuk mengatakan "iya".
"ibu, apa yang terjadi di sini?" Tanya Haru keheranan dan sedikit merasa pusing di kepalanya karena benturan keras ke lantai
"ibu juga tidak mengerti Haru."
Di kala keheranan itu, suatu asap yang hitam muncul di dekat ledakan.
*suara batuk wanita terdengar*
"apa itu?" Tanya serentak mereka berdua
Keluarlah sesosok wanita cantik,berambut panjang berwarna cokelat dengan gaun merah indah dan rok pendeknya berwarna hitam. Mata orange berkilau memancarkan cahaya kuning yang indah di matanya, wanita itu tinggi 160 cm.
*raut wajah terkejut antara mereka*
"Siapa kamu!?"
Hei teman teman
Jika kalian suka novel ini
Tolong bantu saya yah!
-
-
-
-
Beri semangat untuk karya ini dengan cara: ikutin terus ceritanya, vote, ikutin penciptanya