Pengumuman:
Ada 2 nama tokoh yang akan ada perubahan di mulai dari chapter ini seperti:
Harushi: Hideaki Haru
Nekomayalunara: Tsukihana Miyara
Tapi disini Nekomayalunara atau Tsukihana Miyara panggilan nya tetap sama yaitu Ara
Maaf jarang up, author sedang sibuk berapa hari ini, semoga kalian suka dengan chapter ini terimakasih,selamat membaca
Warning: cerita ini hanya cerita fiksi bukan kenyataan hanya imajinasi dari author nya
Besok Hari nya
"Haru, bisa bantu ibu bentar?"tanya ibu nya haru sedang memotong motong 3 daun bawang di dapur
"Iya,kenapa Bu?"tanya Haru sedang berdiri didepan pintu dapur melihat kearah ibunya
"Tolong belikan ibu bahan bahan untuk sayur hari ini di toko yang biasanya ibu beli, catatan nya dan uangnya sudah ibu letak di atas meja makan"jawab ibunya Haru
Harupun mengambil catatan dan uangnya yang sudah di sediakan oleh ibunya
"Yasudah Haru pergi dulu"ujar Haru menuju kearah pintu keluar(melewati ruang tv/ruang keluarga)
"Eh Haru,mau kemana?"tanya Hiragasaki sedang berada di kursi sedang menonton TV(ruang tv/ruang keluarga)
"aku mau keluar bentar untuk membeli bahan yang dibutuhkan ibu" jawab Haru
"ooo" ucap Hiragasaki dan turun dari kursi berlari kearah Haru
"Kamu kenapa?"tanya Haru keheranan melihat Hiragasaki
"Hm boleh ikut?"tanya Hiragasaki dengan ekspresi wajah memohon kepada Haru
"Eee" gumam Haru sambil melihat ke arah kiri dan memegang lehernya
"kenapa? enggak boleh?"tanya Hiragasaki dengan raut muka yang berubah sedih
"Eh bukan gitu"jawab Harushi melihat kearah Hiragasaki
"Lalu?"tanya Hiragasaki
"yang menemani ibu dirumah siapa? Nanti terjadi apa-apa dengan ibu gimana?"tanya Haru menjelaskan kepada Hiragasaki dengan nada ragu
"Hiragasaki ikut aja sama Haru, ibu tidak papa dirumah sendiri"teriak ibunya Haru dari dapur
Haru dan Hiragasaki pun melihat kearah dapur
"Tapi Bu..."ujar Haru menolak
"tidak papa Haru .... Ibu tidak papa sendirian dirumah,ajak aja Hiragasaki ikut sama kamu, sekalian Hiragasaki liat dunia luar"ujar ibunya kepada Haru sambil tersenyum kearah mereka berdua
"Yasudah ayok" ucap Haru dengan nada pasrah
"Yeee"ucap Hiragasaki dengan raut muka yang mulai senang lagi
"Kami pergi dulu"ujar mereka berdua
"Iya hati²"ujar ibunya Haru
Saat di jalan . tidak ada satupun dari mereka berdua yang berbicara, kecanggungan pun terasa diantara mereka sampai merekapun akhirnya tiba ditempat tujuan,
"eh nak Haru,gimana kabar ibu mu?"tanya pemilik toko itu
"baik baik aja paman,hm apa ini masih ada semua paman?"tanya Haru menunjukan catatan nya
Paman itupun mengambil catatan nya dan berkata"wah masih ada nak Haru, tunggu ² paman ambilkan dulu"
Paman itupun pergi mengambil apa yang dibutuh kan Haru.
"Ini nak,oh ya bilang sama ibumu ada salam dari paman"ujar paman itu
"Iya paman nanti Haru sampai kan kepada ibu" ucap Haru sambil mengasih kan uangnya
Saat mau pergi,
"eh tunggu Haru" kata paman itu memanggil Haru
"Iya kenapa paman?ada lgi?"tanya Haru
"Itu siapa?paman enggak pernah lihat,pacarmu?"tanya paman itu menunjuk kearah Hiragasaki
"Eh eh paman jangan salah paham dulu, dia hanya teman Haru aja, tadi ketemu dijalan,sekalian dia juga rumahnya dekat sini"jawab Haru membatah perkataan si paman ini
"Oh begitu, kirain paman pacarmu"ucap paman itu
"Bukan, yaudah Kami pergi dulu ya paman"ucap Haru
"Iya nak Haru hati hati ya"
Mereka berjalan lagi kearah jalan pulang, saat melewati pantai(rumah Haru sekitaran pesisir pantai), Hiragasaki pun berhenti dan melihat kearah pantai dengan keadaan merasa kagum melihat keindahan pantai itu
Harupun pun membalikan badannya kebelakang dan melihat Hiragasaki sedang menatap kearah pantai, Harupun menghela nafas dan menghampiri Hiragasaki, lalu mengambil tangan Hiragasaki dan memegang nya
"Eh apa apaan ini!"kaget Hiragasaki karena Haru tiba tiba menarik tangan nya lalu pergi dari tempat itu
"diam saja! Siapa suruh melamun tadi,kamu tidak ingat kita harus mengantarkan belanjaan ini kepada ibu"ucap Haru sedikit marah sambil terus memegang tangan nya Hiragasaki.
di pertengahan jalan
"Eh itu...."tunjuk Usagi keheranan melihat Hiragasaki
"Eh itu bukan kah Hiragasaki?"
"Eh iya itu Hiragasaki"ucap Gyota
"Hiragasaki!"teriak Usagi dari kejauhan
"Ehhhh ituuuu, eh Haru kita singgah bentar kesana ya"ucap Hiragasaki sambil menunjuk kearah tempat berandanya Usagi dan Gyota
"Ta-tapi nanti ibu menunggu dirumah"tolak Haru
Akan tetapi Hiragasaki pun tidak menghiraukan perkataan Haru dan menarik Haru kearah tempatnya Gyota dan Usagi,
"Eh apa yang kau lakukan?"tanya Haru kaget karena Hiragasaki tiba tiba menarik balik tangan nya Haru
"Usagi!Gyota!"teriak Hiragasaki sambil melambaikan satu tangan nya lagi
Usagi dan Gyota pun membalas lambaian nya si Hiragasaki ini
"Kalian disini juga?"tanya Hiragasaki kepada Gyota dan Usagi
"Iya,oh Ya Hiragasaki kirain kami kamu kemana, soalnya sinyal dari mu enggak ada,tau enggak aku tuh khawatir dengan mu"jawab Usagi dengan raut wajah yg sedih
"Hehehe maaf, perdeteksi sinyalku hancur saat terdampar disini"ujar Hiragasaki
"Ni anak kapan selesai nya,dari tadi ngoceh mulu. Semoga ibu enggak marah nanti"gumam Haru dalam hati
"lalu yang lain nya dimana?"tanya Hiragasaki
(Usagipun bercerita apa yg terjadi)
"oh gitu,aku mengerti" ujar Hiragasaki
"hey Hiragasaki kapan selesai nya ngoceh mulu, ayok aku ingin pulang!"marah Haru sambil melipat tangan nya dengan wajah yg kesal
"eh tunggu dulu,bentar lagi ya" ucap Hiragasaki memohon kepada Haru sambil melihat kearah Haru
"enggak!"tolak Haru
"ayoklah Haru,plis"kata Hiragasaki memohon kepada Haru
"aku bilang enggak ya enggak" tolak Haru lagi sambil menatap matanya Hiragasaki
Perdebatan pun terjadi antara Haru dan Hiragasaki
Sedangkan Gyota dan Usagi kebingungan
Pada akhirnya Haru pun menarik paksa Hiragasaki untuk pulang
"Kamu Uda lama ngoceh,sudah dibilang nanti ibu nunggu dirumah!"marah Haru
Hiragasaki pun terdiam dan sedikit kesal dengan Haru sampai kerumah
Disisi Gyota dan Usagi
"Eh iya juga ya tadi itu laki laki bersama Hiragasaki siapa?"tanya Usagi keheranan
"Aku juga tidak tau,aish enggak usah dipikirin,ayok kan Uda ditunggu sama Ara,nanti mereka marah"jawab Gyota
"Oh iya,sampai lupa aku"ujar Usagi
*Di tempat Haru*
"Kami pulang"ucap Haru
"Eh kalian Uda pulang"ujar ibunya Haru
"Maaf Bu tadi lama, ini si Hiragasaki ketemu teman nya di jalan dan akhirnya singgah dulu walau banyak banget ocehan nya"ucap Haru menjelaskan kepada ibunya dengan sedikit kesal kepada Hiragasaki dan sambil mengasih kan belanjaan kepada ibunya
"ooo yaudah enggak papa juga"ucap ibunya Haru sambil mengambil belanjaan dari Harui dan membalikan badan nya menuju dapur
"Eh tunggu dulu"ujar ibunya berhenti melangkah dan membalikan badannya kearah Haru
"ada apa Bu?ada yang kurang?"tanya Haru kepada ibunya
"Mm enggak ada yang kurang kok, Cuma ibu mau bilang itu tangan Hiragasaki mau kau pegang sampai kapan?"tanya ibunya dengan menahan tawanya
"eh!" kaget Haru segera melepaskan genggaman nya
Ibunya Harupun ketawa kecil dan segera kearah dapur sedangkan Hiragasaki tanpa ekspresi segera pergi ke kamarnya diatas
Harupun menghembuskan nafas sedikit sambil melihat Hiragasaki yg menuju keatas
Hiragasaki membuka pintu kamar dan segera mengunci pintunya lalu duduk di kursi dekat jendela ke arah pantai
Sambil menatap keluar jendela, Hiragasaki pun termenung sejenak sampai akhirnya diapun mulai perlahan menutup matanya, saat matanya tertutup, suara ketokan pintu pun terdengar yang membuat Hiragasaki pun terbangun lagi, Hiragasaki pun bangkit dari kursinya dan membuka pintu kamarnya dan terlihat lah Haru sedang di depan pintu kamarnya, tanpa pikir panjang Hiragasaki pun langsung menutup pintu kamar nya lagi dengan kencangnya sampai membuat Haru kaget dan menguncinya lalu Hiragasaki pun terduduk di depan pintu kamarnya sambil melekuk kan kaki dan menundukkan kepalanya
"hey kamu kenapa sih?"tanya Haru keheranan dengan Hiragasaki
Tapi Hiragasaki pun tidak menjawab ucapan Haru
"Masa hanya gara gara tadi kamu seperti ini?hey jadi orang jangan keras kepala!"ucap Haru agak sedikit bergurau tapi bukan nya dijawab oleh Hiragasaki malah ia mendengar suara tangisan di dalam kamar Hiragasaki
Harupun kaget serta bingung
"Eh kamu nangis?eh Hiragasaki?"tanya Haru kebingungan sambil sedikit bersalah dengan apa yang ia ucap kan tadi.
Hei teman teman
Jika kalian suka novel ini
Tolong bantu saya yah!
-
-
Beri semangat untuk karya ini dengan cara: ikutin terus ceritanya, vote, ikutin penciptanya