Peradaban manusia telah terjadi pada abad-abad yang lalu. Ada berbagai cerita muncul tentang bagaimana semua nya dimulai. Seperti ada nya manusia purba beribu-ribu tahun yang lalu. Atau tentang awal nya Adam dan Hawa tercipta sampai mereka di usir dari surga dan menetap bertahun-tahun lama nya di bumi.
Ada banyak pertanyaan di benak manusia tentang semua itu, siapa yang patut di salah kan? Apakah karena hawa nafsu mereka, lalu menjadikan nya melanggar aturan Tuhan? Atau apakah Lucifer yang ada di balik semua itu? Bahkan tak ada yang tau pasti bagaimana jawaban nya.
Sampai 1000 Tahun kemudian, dosa besar mereka di ampuni dan mereka di tarik kembali ke surga. Tentu semua nya bersuka cita untuk itu. Tapi siapa yang tau, Tuhan seakan menyembunyikan keberadaan mereka.
Suatu Ketika...
Saat itu, terdengar kabar bahwa Tuhan memerintah kan Raziel untuk menghadap -Nya. Tak lama setelah itu Michael Malaikat yang berkedudukan tertinggi segera mengumpulkan semua Malaikat di altar biru milik nya. Untuk menunggu perintah apa yang akan di terima oleh Raziel nanti. Meskipun tak ada yang tau pasti untuk berapa lama mereka akan menunggu.
Malaikat dengan Sayap Keemasan nya mencoba mencari tahu.
"Gabriel? Apa kau sudah mengetahui tentang ini?"... mendengar pertanyaan Urliel, dia menoleh pelan.
"Aku tidak berhak mengatakan nya. Jadi, tunggulah sebentar lagi"
Ya.Walaupun dia ikut berkumpul dengan mereka. Gabriel merupakan salah satu dari tiga Malaikat yang sudah mengetahui apa yang telah terjadi. Tentu semua itu atas izin dari -Nya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan bahkan tahun pun ikut berganti dengan cepat. Padahal di surga memiliki waktu yang berbeda dengan di dunia tapi tetap saja waktu yang mereka lewat kan cukup terasa.
Tak lama setelah memikirkan bagaimana waktu terbuang begitu saja tiba-tiba Raziel datang mendatangi mereka semua. Pandangan nya tak terlepas dari arah Michael dan Gabriel secara bergantian. Seakan mengerti maksud tindakan nya, Gabriel segera mengangguk pelan.
"Michael. Kita akan melihat nya. Majulah" Gabriel menunduk sopan.
Yang di minta hanya berjalan dalam diam. Setelah itu mereka berdua segera pergi tanpa menjelaskan lebih lanjut. Yang lain pun segera mengikuti tanpa bertanya.
Sekarang mereka semua sudah sampai di depan sebuah pintu yang di hiasi oleh tumbuhan yang menjalar di sisi kanan nya bertuliskan "Faradise F". Dengan sigap Gabriel membuka nya dan segera masuk kedalam.
Lagi-lagi mereka semua mengikuti nya dari belakang tanpa keraguan. Tentu saja kedatangan mereka langsung di sambut dengan pemandangan hamparan rumput yang luas. Serta bau harum bunga dan madu dengan lembut mengusik penciuman mereka.
Raziel segera berjalan sedikit menjauh dari mereka dapat di lihat nya apa yang telah di jelaskan oleh Tuhan kepada nya.
Malaikat dengan julukan "Beauty Of God" nya Zaphiel menatap tanpa reaksi.
"Apa maksud dari semua ini?"...
"Apa kalian bisa melihat nya?" ujar Gabriel sembari menunjuk ke satu arah mencoba memberitahu mereka semua.
"Apa yang aku lihat itu anak adam?" jawab Rafael dengan suara rendah.
"Ya. Dan engkau Michael yang di anggap sebagai tangan kanan -Nya pasti sudah mengerti dengan semua ini. Demi -Nya, aku hanya bisa menyampaikan sampai di sini" Raziel menunduk sopan.
Michael yang sudah paham hanya mengangguk kecil ke arah nya.
Seorang gadis tengah duduk bersantai di bawah pohon anggur sembari memangku seorang pemuda dengan manja. Tetapi karena kehadiran nya membuat diri nya terusik dan segera mengangkat pandangan nya.
Dengan sepasang sayang berwarna biru terang milik nya membuat diri nya semakin menabjukkan. Tentu saja tak ada yang tidak mengenali nya. Dia sang tangan kanan -Nya, Michael Yang Agung.
Di tepuk nya pelan kepala pemuda yang ada di pangkuan nya. Saat dia sadar mereka langsung bangkit untuk segera menyambut kedatangan nya.
"Maaf. Atas keterlambatan kami menyadari kehadiran kau disini, Wahai Malaikat Michael" ucap pemuda itu dengan menunduk sopan. Gadis yang berada di samping nya pun mengikuti nya dengan tersenyum manis.
"Tidak masalah. Angkat kembali wajah kalian. Aku disini bersama dengan yang lain" di buka tubuh nya agak kebelakang. Seketika itu terlihat Gabriel dengan yang lain langsung berjalan mendekati mereka.
"Aku mendengar kabar, bahwa Anak Adam dari Negri Musim Semi sudah berada di sini dalam waktu yang lama. Bahkan aku tak menyangka kau terlihat lebih gagah dari pembicaraan mereka"...
"Maafkan aku, Sang Angel. Aku tak bermaksud menyebabkan masalah disini" tunduk nya gugup, ia tau cepat atau lambat ini akan terjadi.
Seakan tau diri nya sedang cemas gadis yang ada di samping nya segera menggenggam tangan nya mencoba menenangkan diri nya.
"Jadi apa aku boleh tau, apa maksud kedatangan kalian kemari?"...
"Aku Gabriel Malaikat Tuhan. Membawa pesan untuk mu Zyan Putra Adam agar segera menurunkan mu ke bumi" ucap nya yang tak berada jauh dari Michael tanpa menunggu lagi.
Setelah dia mengatakan itu, seketika suasana menjadi hening. Tidak ada yang ingin bersuara. Di saat situasi menegangkan itu, tiba-tiba satu pemuda lagi datang menghampiri mereka.
"Sayang. Aku mendapatkan Bunga Aidell nya. Ini..."... ia segera menyerahkan nya dengan riang. Bahkan senyuman manis milik nya terukir jelas di bibir. Tetapi sayang dia belum mengerti apa yang terjadi saat ini.
"Kemari lah... Jangan jauh-jauh dari ku" perintah gadis itu dengan mengenggam tangan nya.
Semua nya dapat melihat, apa yang ada di pergelengan kaki kiri nya.
"Perintah -Nya tidak pernah salah. Dia Maha Benar, lagi Maha Tau"... gumam Raziel.
Michael tidak bisa berdiam diri saja. Dia menarik nafas sejenak.
"Aku sudah mengetahui siapa kau sebenarnya. Tapi apa yang kau lakukan ini? Aku tidak bisa membayang kan ini. Bagaimana kau bisa melewati "BadEye" (Pengawas Neraka) dan membawa nya bersama mu? Kau bahkan menahan Zyan di tingkatan ini, dia tidak bisa lagi ada disini. Wahai Ino Putri Nyx"...
Setelah menyebutkan nama nya, tiba-tiba gadis itu berubah wujud menjadi seorang bidadari. Dia memakai baju sutra khas milik nya yang indah. Tentu itu membuat diri nya terlihat menawan. Bahkan, dia pun memperlihatkan kedua sayap berwarna putih terang milik nya. Tidak tertinggal batu Safir yang menempel di dahi.
"Jangan menyalahkan nya. Ini salah ku, kalau saja kami tidak melihat "Batu" itu dia tidak akan melakukan nya" bela Pemuda satu nya sambil memeluk erat bahu nya.
Tidak ingin diri nya di sudutkan Zyan segera melangkah maju.
"Jika itu keputusan -Nya dengan senang hati ku terima. Tetapi, tolong lepaskan wanitaku. Aku akan menanggung semua beban ini tanpa membawa nya" di saat dia hendak melepaskan tangan nya Ino menggeleng tak setuju.
"Aku tidak mengizinkan siapapun mengambil mereka. Bahkan jika itu anda Michael yang agung!?" ia menatap tajam.
"Ino!!! Jangan kau buta hanya karena nafsu. Ini tidak benar sama sekali. Mereka juga tidak bisa bertahan selama nya di surga" Michael mencoba menjelaskan.
"Tapi kami sudah "Terikat" satu sama lain. Aku sebagai istri dan wanita mereka tak akan meninggalkan nya apapun yang terjadi"... suara Ino terdengar bergetar.
Mereka yang mendengar itu menggeleng tak percaya tidak menyangka, ini akan terjadi.
Tanpa menunggu Michael mengeluarkan titah nya.
"Gabriel. Lakukan perintah -Nya. Jatuhkan Zyan sekarang!!!"...
-
-
-
-
-
Tidak ingin memberi waktu lagi Michael dengan cepat menyentuh kepala Ino.
"Demi nama Ayah mu Uranus Sang Penjaga Galaksi 7 Alam Semesta..."... sambil menatap tajam... "Ino Oceana!!! Aku Michael, Sang Tangan Kanan -Nya akan menghukum mu. Dengan ini kau bukan lagi bagian dari khayangan. Aku mengambil semua kekuatan mu dan kau akan hidup 100 Tahun lama nya di bumi. Setelah itu kau akan di lahirkan kembali pada raga yang berbeda tanpa menjadi tua. Bahkan aku memberimu hukuman atas izin -Nya" dengan segera dia mengangkat tangan nya. Setelah itu, Ino jatuh tak sadarkan diri dalam dekapan pemuda itu.
"INO!!!!"....