Satu persatu dari tujuh orang laki-laki berlari menyerang Madi bersamaan. Madi mengayunkan tangan kanannya yang memegang pucuk sayur paku.
Dua orang laki-laki yang bersamaan menyerang tiba-tiba jatuh tersungkur. Tanpa suara mengerang kesakitan ke dua orang itu mati seketika. Darah tampak membasahi tanah dari sela wajah yang tertelungkup di tanah. Ada dua pisau kecil tampak tertancap di dahi tepat di antara dua sisi mata!
Seorang laki-laki lain mendekat, Madi menarik kerisnya dengan tangan kiri. Di saat laki-laki itu sudah sangat dekat, Madi bergerak ke samping sambil menyabetkan keris ke leher lawannya. Darah segar menyembur dari luka menganga pada laki-laki ke tiga.
Melihat darah menyembur dari laki-laki ke tiga sebelum menghempas tanah, membuat sisa empat penyerang lainnya terhenti sesaat karena melihat semburan darah.
Madi memanfaatkan itu untuk menyerang terlebih dahulu. Kerisnya ditahan oleh seorang laki-laki gondrong bertubuh kekar.