Matahari masih sangat tinggi ketika perahu sudah tertambat di pinggir rawa. Diikatkan pada sebuah pohon agar tidak terbawa arus. Sekitar jam tiga rombongan yang dipimpin Dulah sudah melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju sumber air panas.
Sekira berjalan kaki selama dua jam, rombongan sampai di bawah kaki bukit kecil. Di jalan setapak di dalam hutan yang cukup sering sepertinya digunakan orang lain, tanpa sengaja rombongan bertemu beberapa orang berpenampilan acak-acakan di persimpangan jalan.
Orang-orang itu sama sekali tidak mengenakan baju. Untuk melindungi diri dari udara dingin orang-orang berpenampilan acak-acakan itu menggunakan kulit kayu yang sudah diolah menjadi lentur seperti serat kain. Itulah yang dikenakan orang-orang yang ketakutan melihat kehadiran orang asing tiba-tiba.