Aura keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih baik. Panasnya masih, tapi tidak separah tadi. Ia berbaring kembali di tempat tidur.
Aldo datang membawa secangkir jahe hangat yang dicampur dengan madu. Ia membantu gadis itu untuk duduk bersandar di kepala ranjang. Pemuda itu juga membantu Aura meminum jahe hangatnya.
"Terima kasih, Kak," ucap Gadis itu.
"Sama-sama," balas Aldo.
Brak!
Mereka dikejutkan oleh suara pintu yang terbuka dengan keras. Keduanya sama-sama melebarkan mata. Apa yang mereka takutkan, akhirnya terjadi.
"Caroline," gumam Aldo sambil bangun dari tepi tempat tidur.
"Jadi ini alasan kamu mencari gara-gara denganku? Dia … membuat kamu marah padaku, lalu dia menariknya kemari, iya 'kan?" Caroline mengonfrontasi mereka.
"Jaga ucapan kamu, Caroline! Aura sedang sakit. Kami tidak melakukan apa-apa, jangan asal tuduh!"