Damian tersenyum tipis. Akhirnya, ia bisa terbebas dari saingan cinta. Walaupun, Julia istrinya, tapi adiknya masih sering membuatnya cemburu.
"Kalau begitu, tunggu sebentar. Saya panggilkan Aldo," ujar Damian sambil berlari ke dapur.
Adiknya itu sedang sibuk merapikan dapur yang berantakan, karena ia bekerja seorang diri. Di tengah kesibukan itu, Damian datang mengganggu.
"Al! Di depan, ada gadis cantik yang ingin bertemu denganmu," ucap Damian memberitahu.
Aldo menautkan kedua alisnya. Sedikit heran, karena ada gadis yang mencarinya, dan itu untuk pertama kalinya selama ia tinggal di Jakarta. "Gadis cantik, siapa ya? Apakah, Kakak, tahu namanya? tanya Aldo.
"Mana aku tahu. Aku lupa menanyakan namanya," jawab Damian santai.
"Yang benar saja? Kalau misalnya ada penjahat yang mencariku, Kakak juga tidak peduli, ya," cibir Aldo.
"Hei! Dia gadis cantik, mana mungkin dia penjahat. Oh, tapi bisa jadi juga dia penjahat. Penjahat hati," goda Damian sambil terkekeh.