"Sudah dikembalikan. Apa kau puas?" tanya Aldo setelah melepaskan kecupannya.
Gadis itu tampak syok. Tubuhnya kaku, tidak berubah posisi meski Aldo sudah menjauh darinya. Ia berciuman dua kali dengan laki-laki yang baru ditemuinya.
"Kenapa? Masih kurang puas? Mau diberi bunganya sekalian?" tanya Aldo sengaja menggodanya.
Gadis itu tidak menjawab ucapan Aldo. Ia mencoba membuka pintu, tapi kuncinya ada di atas meja kerja Aldo. Sementara pemuda itu duduk di kursi kebesarannya.
"Buka pintunya! Aku mau pergi!"
Ia ketakutan berada di ruangan tertutup bersama Aldo. Pemuda itu sudah berani menciumnya, apalagi jika ia berlama-lama di sana. Ia takut Aldo berbuat tidak senonoh padanya.
"Buka pintunya. Aku mohon, lepaskan aku." Gadis itu memelas. Namun, Aldo tidak mau membiarkan gadis itu pergi begitu saja. Ia ingin tahu alasan gadis itu masuk ke mobilnya.