Suara kicauan burung nuri di samping rumah, membangunkan Julia yang tertidur karena kelelahan menangis semalam. Burung itu milik penjaga gerbang yang tinggal di paviliun samping. Setiap pagi, burung itulah yang membangunkannya dari alam mimpi.
Terganggu? Tidak. Julia justru sangat menyukainya. Suara burung itu mengingatkan dia pada kampung halamannya.
"Hoam. Burung itu selalu berkicau setiap hari dan aku menyukai suaranya. Hanya hari ini, aku benci mendengar kicauan burung itu. Dia membuatku bangun dari mimpi dan melihat kenyataan pahit kembali."
Julia beranjak bangun dan duduk bersandar di kepala ranjang. Ia menatap keluar jendela yang tirainya tidak ditutup semalam. Terlalu sibuk dengan rasa sakit, hingga ia lupa menutup tirai jendela.
'Baru kali ini, aku berharap pagi tidak pernah hadir. Berharap malam sedikit lebih panjang dari biasanya, agar bisa terus berada di alam mimpi yang indah. Kenyataan pahit dan menyakitkan ini, aku tidak ingin merasakannya lagi, dan lagi.'