Julia melepas apron yang menempel di tubuhnya. Ia memasak makanan favorit anak-anak. Senyum puas menghias wajahnya.
"Akhirnya selesai juga. Tinggal memanggil anak-anak," gumam Julia.
Ia berjalan menaiki anak tangga. Suara Stefan dan Fanie tidak terdengar. Julia membuka pintu kamar bermain dan melihat Fanie sedang merias Stefan menjadi seorang pangeran.
"Mainnya sudah dulu. Mama sudah masak makanan kesukaan kalian. Ayo makan," ucap Julia sambil menatap Stefan.
Sejak ayahnya meninggal, Stefan jarang marah kepada adiknya. Ia bersikap lebih sabar dan lebih penyayang. Sekalipun diminta melakukan hal-hal aneh, Stefan tetap sabar.
Seperti saat ini, didandani oleh Fanie sampai wajahnya seperti buah kesemek. Julia ingin tertawa, tapi tidak tega karena takut menyinggung perasaan anak-anaknya. Julia membantu Stefan melepas kain sprei yang dipasang sebagai jubah di leher.
"Sudah rapi, Ma," kata Fanie setelah menaruh semua mainannya ke dalam kardus.
"Yuk! Kita makan enak sore ini."