Julia bersimpuh memeluk batu nisan. Ia menangis sepanjang proses pemakaman. Jenazah Damian dimakamkan di samping pusara sang ayah.
Isak tangis mengiringi proses tabur bunga. Si kembar menangis di samping ibunya. Mereka seperti kehilangan pelita yang membuat hidup mereka terasa gelap dalam sekejap.
"Kenapa kamu ninggalin aku seperti ini, mas? Bagaimana dengan kehidupan kami tanpa kamu, hiks …."
Sultan dan Aldo mengusap bahu Julia yang naik turun seiring isak tangis. Alfred juga datang menghadiri pemakaman sahabatnya. Andai saja ia tahu bahwa Damian sedang dalam bahaya, ia pasti tidak akan membiarkan dia pergi bersama Susi pagi itu.
"Kak Juli yang sabar, ya. Kak Damian sudah tenang di sana," ucap Caroline menghibur kakak sepupunya.
"Papa kenapa pergi, pa? Fanie janji gak bakal nakal lagi, tapi papa pulang, pa …."
Rengekan gadis berusia enam tahun itu membuat suasana semakin memilukan. Berbeda dengan Fanie, Stefan lebih tegar. Ia menangis, namun tidak meratap seperti Fanie.