Sultan dan Zenita kembali ke rumah Aldo keesokan pagi. Keduanya tersipu saat bertemu Caroline. Meskipun, Sultan terbiasa tinggal di kota besar yang mayoritas menganut pergaulan bebas, tapi Caroline percaya laki-laki itu tidak akan melakukan hal di luar batas. Bukan hanya carol, tapi semua orang yang mengenal Sultan percaya, laki-laki itu bersih dari kata 'brengsek'.
"Aku kembali ke mall. Sampai jumpa minggu depan," ucap Sultan sambil menggenggam tangan Zen. Sudah berpamitan, tapi tangannya enggan melepas tangan gadis itu.
"Sampai jumpa. Tapi …." Zenita tidak enak untuk meminta laki-laki itu melepaskan tangannya. Ia melirik ke arah tangan mereka, membuat Sultan ikut melirik ke arah yang sama.
"Oh, maaf. Aku masih ingin bersamamu, sampai lupa untuk melepas tanganmu. Aku takut, kita berpisah lagi. Kau tahu, dua tahun ini aku selalu merindukanmu setiap hari. Aku benar-benar takut …."
