Setelah sarapan di rumah Damian, ia tidak pergi ke hotel, tapi pulang ke rumahnya. Satya memberitahu letak buku harian milik Lilian yang disimpan di dalam laci meja rias. Sultan memang tidak pernah membuka laci itu, jadi tidak tahu ada sesuatu yang penting di sana.
"Ini …."
Sultan mengambil buku harian dengan sampul kulit berwarna hitam. Bagian atas buku diberi sebuah origami bentuk hati yang ditempel menggunakan lem. Sebuah tali merah menjadi pembatas akhir dari catatan di buku harian itu.
Belum sampai separuh bagian dari buku tebal itu yang terisi. Sultan menarik napas dalam-dalam sebelum membuka buku harian itu. Halaman pertama terisi dengan tanggal di hari mereka mulai menjadi sepasang kekasih.
[Hari ini, Sultan bersedia menjadi kekasihku. Saat ini, di hatinya tidak ada aku. Tapi, aku yakin, dia akan melihatku suatu hari nanti.]
"Dasar bodoh! Seharusnya kamu menyerah kalau sudah tahu perasaanku," gerutu Sultan sambil membuka lembaran berikutnya.