"Terima kasih sudah membawa serta saya, Tuan, Nyonya."
Nana berpamitan setelah turun dari mobil. Julia tidak menoleh. Ia berpura-pura melihat putranya yang tidur di pelukan Ambar, sedangkan Fanie sedang melambaikan tangannya kepada pengasuh itu.
"Sama-sama." Damian hanya menjawab singkat. Terlalu banyak berbicara dengan Nana bisa membuat istrinya semakin masam. Bisa-bisa, aroma di dalam mobil itu pun dipenuhi aroma cuka.
"Cepat jalan!" Julia memerintah. Satu-satunya orang yang melihat wujud asli Nana hanyalah Julia. Dengan tidak adanya pendukung, ia kesulitan untuk menyingkirkan wanita itu.
***
Di kala semua orang sedang terlelap setelah kelelahan liburan. Julia menerima sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Ia lupa mematikan ponsel karena sudah terlalu mengantuk.
Awalnya terbangun karena ingin mengambil air minum, tapi mendengar ponselnya berbunyi.
"Nomor siapa ini?"
