Deni menjalani kehidupan barunya sebagai pria beristri, tapi baru satu hari menikah, ia harus jauh terpisah dari istrinya. Ia merasakan kesepian padahal baru sehari berpisah dari Nurmala. Sebelumnya, ia juga sudah tinggal sendiri. Namun, tidak merasakan hal yang seperti sekarang ia rasakan.
[Istriku, apa kau merindukanmu?]
Ting!
[Tidak]
"Apa?! Jahat sekali. Aku setengah mati merindukannya, tapi dia sama sekali tidak merindukanku. Aku akan membuat perhitungan denganmu tahun depan!"
Ting!
Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Deni.
[Tidak salah lagi]
"Yeah!" Seketika Deni bersorak senang saat membaca pesan itu.
Pengunjung resto sampai terlonjak mendengar Deni bersorak kencang. Mereka menggelengkan kepala. Rasanya sangat malu karena ia tidak sadar dengan tempatnya berada saat ini.