'Aku sangat merindukanmu, Zen.'
Sultan mencari akun sosial media milik Zenita. Mereka sudah berteman di sosial media, tapi saat Sultan ingin melihat profil Zen, rupanya pertemanan mereka sudah dihapus. Zen bahkan memblokir akun Sultan, hingga ia tidak bisa lagi melihat akun wanita itu.
"Hah," desah Sultan dengan napas berat.
Lilian melihat Sultan dari sudut pintu kamarnya. Satu hal yang bisa membuat laki-laki itu begitu frustrasi. Zen.
"Jalan-jalan, yuk! Bete, nih, di rumah."
"Sudah malam. Aku malas keluar. Ajak sopir saja kalau mau keluar," ucap Sultan sambil berjalan lunglai menaiki anak tangga satu persatu.
"Apa kau tidak bisa menatap ke arahku?"
Tap!
Sultan berhenti di anak tangga kedua dari atas. Ia membalikkan badan, menatap lurus ke arah Lilian. Gadis itu memaksa ingin tinggal bersamanya karena merasa hidupnya telah dibeli oleh Sultan. Sudah berulang kali diusir agar menjalani hidupnya sendiri, tapi Lilian bersikukuh ingin mengikuti laki-laki itu kemana pun dia pergi.