"Ada surat dari nona Caroline, Mas."
"Surat?''
Gadis itu memiliki nomor ponsel dan nomor telepon rumah Aldo. Mengapa harus mengirim surat? Rasa penasaran itu membuatnya membaca surat itu sesegera mungkin.
Isi surat itu adalah curahan hati Caroline. Gadis itu mencurahkan rasa rindunya dalam barisan catatan yang ditulis tangan. Aldo terenyuh membaca ungkapan kata rindu di akhir surat.
''Hari ini sudah tidak ada pekerjaan lagi, 'kan?'' tanya Aldo.
"Saya cek sebentar, Mas. Ke perkebunan teh sudah, ke perkebunan pisang juga sudah. Untuk hari ini sudah tidak ada, Mas. Besok, kita harus membayar gaji buruh. Apa, Mas, mau pergi?"
"Iya. Kamu tidak perlu ikut. Saya ingin pergi ke rumah keluarga Smith. Jika ada yang mencari saya untuk mengajukan pinjaman atau mengembalikan pinjaman, tolong kamu urus, ya,'' ucap Aldo menitip pesan.
