Siang masih sangat panas, tapi Anisa sudah berolahraga. Tubuhnya basah oleh keringat yang membanjir di sela-sela pori-pori kulit coklatnya. Ia terus mendesah di atas tubuh Alfred.
"Ah … Al," desah wanita itu sambil memejamkan matanya.
'Gila! Dia menginginkan Damian kembali, tapi tanpa ragu-ragu naik ke atas tubuhku. Tanpa malu, dia bergerak liar dan mendesah di atasku, benar-benar murahan. Yah, anggap saja, aku punya mainan gratis.'
Alfred membiarkan Anisa memberikan kepuasan untuknya. Toh, wanita itu sudah tidak suci. Dia juga yang menawarkan tubuhnya secara sukarela kepada Alfred. Ia tidak menyia-nyiakannya tawaran bagus itu.
Setelah bergulat cukup lama, mereka terkapar di bawah selimut. Alfred tersenyum misterius di belakang Anisa. Ia ingin tahu, apa yang diinginkan wanita itu dengan menyerahkan tubuhnya.
"Al, apa kamu puas?" Anisa memainkan jari telunjuk di dada Alfred.
