"Lagi nunggu siapa, Mas?" tanya laki-laki bertato yang tadi siang membeli makanan di resto Aldo. Ia menawarkan rokok kepada dokter itu.
"Saya sedang menunggu pacar saya, Bang."
"Oh. Siapa namanya?"
"Aura, Bang."
"Rokok?"
"Maaf, saya tidak merokok. Abang menunggu siapa?" tanya Satya setenang mungkin.
"Cuma sedang istirahat. Saya dari jauh, capek, jadi berhenti sebentar. Saya kembali ke mobil kalau begitu," ucap pria bertato itu.
Tidak berapa lama, seorang gadis tomboy keluar dari resto seorang diri. Wajahnya mirip seorang artis berkat keajaiban tangan Aura. Mereka tidak mengenali Caroline dan tetap duduk diam di dalam mobil dengan pandangan terus tertuju ke arah resto.
"Sayang!" Caroline melambaikan tangan dan memanggil Satya. Ia sengaja membuat suaranya seperti orang yang sedang flu.
Satya menghampiri gadis itu dan merangkulnya dengan mesra. Mereka terlihat seperti pasangan sungguhan. Tidak seperti sedang bersandiwara.
Di dalam kamar, Aldo dan Aura cemberut.