Chereads / Berikan aku kekuatan untuk menghadapi semua masalah di dunia fantasi. / Chapter 2 - Chapter 1.1 : Kebahagian yang menghilang dan lingkaran kesedihan part 2

Chapter 2 - Chapter 1.1 : Kebahagian yang menghilang dan lingkaran kesedihan part 2

Aku tetap berjalan menelusuri lorong rumah bordir. Tempat ini sungguh sangat besar.

Yah... aku benar-benar bingung.

Di mana letak kamar yang aku pesan. 

Sampai kapan aku harus berjalan? 

Setiap langkah kaki ini terasa sungguh sangat berat. Entah kenapa hati ini seperti merasakan pertanda buruk akan terjadi.

Berpikir tentang perasaan buruk, aku selalu berpikir kalau dunia ini memang sudah gila atau aku saja yang kurang terbiasa dengan kehidupan di dunia ini.

Andai saja aku bisa berpindah tempat ke dunia yang penuh dengan fantasy seperti cerita di light novel, maka aku akan mencari kebahagian yang tidak pernah aku rasakan di dunia ini. 

Hah~~ Apa yang aku pikirkan, dunia seperti itu hanyalah karangan yang dibuat berdasarkan imajinasi dari penulis light novel.

Kenapa aku jadi kepikiran tentang pelayan resepsionis yang berada di depan. 

Pelayan itu terlihat tidak asing bagiku.

Haha~ Mungkin itu cuma perasaanku saja. 

Ngomongin soal wanita cantik, dulu aku pernah bertemu dengan seseorang yang entah dari mana datang kepadaku dan menyatakan cintanya.

Pada saat itu aku sangat terkejut di saat dia menyatakan cinta. Namun cintai itu hanya sebatas mimpi, dia adalah seorang agen mata-mata dari sindikat tertentu yang memiliki maksud untuk membunuhku.

Dulu aku sangat di benci oleh para sindikat opium, hingga sekarang mungkin mereka masih membenciku.

Teror, ancaman dan lain-lain, sudah pernah aku rasakan. Akibat dari semua itu, aku sangat khawatir untuk membangun sebuah keluarga.

Sekarang, keluargaku adalah mereka berdua. Mereka aku jadikan keluarga setelah membunuh kedua orang tuanya.

Cerita yang sulit di terima dengan akal sehat, mungkin saja Rena dan Ren masih membenciku karena telah membunuh kedua orang tuanya tepat di depan mata mereka.

Huh~~~~

Sampai kapan aku harus berjalan menelusuri lorong ini. Apakah aku harus menanyakan dimana letak kamar kepada pelayan resepsionis yang berada di depan. 

Ini adalah kesalahanku karena tidak menanyakan dimana letak kamar yang aku pesan tadi. 

Aku berhenti berjalan dan melihat kesisi kananku. 

Aku berbalik ke arah kanan dan menatap pintu yang berada di depan mataku. 

WELCOM TO YUE

(Hell Room 13)

Nama yang aneh! Apakah ini ruangan nya?

Mungkin saja ini ruangan nya. Badanku terasa sangat lelah karena habis main kejar-kejaran dengan mereka. 

Hah~~ Aku menghembuskan napas keputusasaan. 

Aku terdiam sejenak.

Kenapa aku merasakan hawa menakutkan di balik pintu ini. 

Ini benar-benar hawa yang mengerikan. 

Semenjak menjadi mercenaries dan assassin.

Jujur, aku belum pernah merasakan hawa menakutkan seperti ini.

Apakah aku benar-benar berada di sebuah hotel love/rumah bordir?

Sial.. Tempat ini benar-benar membuatku pusing. Terlebih lagi, kenapa ruangan ini bisa mengeluarkan hawa semengerikan ini. 

Huh~Huh~Huh~ Tubuh ini bergemetar dengan sendirinya. 

Sial.. Bagaimana pun, aku harus tetap masuk dan memeriksa apa yang ada di balik pintu ini.

Karena aku sudah membayar, maka aku harus masuk ke dalam dan beristirahat untuk memulihkan stamina. 

Huh~~

Apa pun yang terjadi, apa boleh buat.

Hahaha~~(tertawa dengan perasaan takut di dalam hati.)

Tenang~, tempat ini bukan penangkaran hewan buas. Tidak mungkin di balik pintu ini ada segerombolan harimau kelaparan yang sedang menunggu mangsanya.

Aku menggelengkan kepala dan bertekad memasukan kunci ruangan ini ke dalam lubang kunci yang menempel di daun pintu.

Yosh.. Siapapun yang berada di dalam, perjaka ini akan datang menghadapi kalian. 

Tklek(suara pintu yang tidak mau terbuka), Aku memutar gagang pintu kebawah dan mendorongnya. 

Walama~~ macam mana pula lah ini, Kenapa tidak bisa di buka. 

Baiklah, aku akan menarik nya. Tidak bisa juga.

Ada apa dengan semua ini, Kenapa pintu ini tidak bisa di buka. 

Aku menghirup napas dalam-dalam untuk menenangkan pikiranku.

(Jangan lupa untuk mengeluarkan napas setelah menghirup nya.)

Ayo pikir Rezlen, kenapa pintu ini tidak bisa di buka. Aku sudah medorong nya dan juga menariknya. Kenapa tidak ada respon apapun dari pintu kamar ini.

Tolong siapapun tolong. Aku tak ngerti lagi lah dengan semua ini.

Apa pintu ini di buka seperti pagar tarik-menarik. Ya sudah, aku akan memperaktekan cara membuka pagar tarik-menarik di pintu ini.

Pintu ini akan terbuka kalau aku menggeser nya kesamping.

Aku sudah mengesernya.

Tidak ada respon apapun.

Ya sudahlah.

Tek~~Deg~~Tap~~

Aku mendengar suara langkah kaki di sisi kananku. Ada seseorang yang sedang menuju ke arah sini.

Dari suara langkah kaki ini, mungkin saja dia adalah pembunuh yang di tugaskan untuk membunuh diriku dan kamar ini adalah jebakan dan lagi, pelayan resepsionis itu mungkin seorang mata-mata.

Mungkin saja para sindikat itu sudah mengetahui keberadaanku di sini.

Sial, jangan bilang tugas yang kuambil sekarang adalah sebuah jebakan. 

Aku harus tenang. 

Dia datang kesini, aku harus bersikap seperti biasa dan menunjukkan keperjakaanku.

Bentar.. Kalau aku menunjukkan keperjakaanku di sini, sudah di pastikan aku akan masuk ke dalam sel tahanan. Karena telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan kepada orang lain.

Hirup napas dan keluarkan.

"Halo.. Apakah tuan bernama Rezlen?"

Aku benar-benar tidak sadar dia sudah berada di dekat diriku. 

Dia mengetahui namaku. Sebaiknya aku menggunakan topeng senyum ramah untuk berhadapan dengan cewek cantik ini.

"Ya, nama saya Rezlen. Kenapa nona bisa mengetahui nama saya? "

Mungkinkah dia seorang pelayan yang berniat membantuku sekarang.

Aku berpikir sebentar.

"Oh.. Tuan yang bernama Rezlen nya, begini tuan.."

Disaat aku memikirkan hal yang aneh-aneh.

Aku terasa sangat bodoh sekarang, karena tidak menyadari senjata tajam yang berada di tangannya.

Aku benar-benar tidak menyadari bahwa gadis cantik di depan telah menusuk perutku dengan senjata tajam.

Khuk~Khuk.~Khuk.

Aku memuntahkan sedikit darah.

Sial.. 

Huh~huh~huh~ Napasku mulai terasa berat, jangan bilang senjata tajam ini telah diolesi racun mematikan.

"Aku minta maaf Rezlen. Aku melakukan ini untuk melindungi Ren."

Hah~~ kenapa dia menyebut nama ren.

Aku memperhatikan dengan benar wajah gadis cantik di depan.

Rena~ Aku benar-benar tidak sadar bahwa gadis cantik ini adalah kakak ren. 

Ternyata dia cantik juga kalau sudah berdandan. 

"Rena, Kamu sedang berada di bawah ancaman dari organisasi pemerintahkan." 

Rena mengangguk mengiyakan ucapanku. 

"Aku benar-benar minta maaf. Kalau aku menolak permintaan mereka, maka ren akan dibunuh. Aku sungguh minta maaf."

Ah..Hah. Sudah kuduga, sindikat itu memiliki koneksi ke organisasi pemerintah.

Sial.. Mereka semua bajingan, berani-berani ya mereka melibatkan anggota keluargaku untuk membunuh seseorang.

Mungkin ini adalah balasan karena aku telah membunuh banyak orang dulu. Sekarang giliran diri ini untuk mati terbunuh di tangan orang yang sudah menjadi bagian dari keluargaku.

Aku memperhatikan wajah manis rena, dia menangis.

Kenapa dia harus menangis, dia terlihat bersalah karena telah melakukan perbuatan ini. 

"Rena dengar.. Seharusnya aku yang meminta maaf." sial.. Pandangan ku mulai berkunang-kunang. 

"Karena telah memasukkan kalian berdua ke dalam masalahku. Rena.. Kalau ren mencariku, katakan saja aku sudah pergi dari negara ini dan.. harta kekayaanku akan kuberikan kepada kalian berdua. Kamu ingatkan alamat dan no telepon notaris pribadiku."

Dia mengangguk dengan air mata yang berlinang.

"Katakan kepada dia, Aku sudah menyeberangi sungai."

Aku sudah memberikan sebuah kode kunci ke notaris pribadiku untuk jaga-jaga, kalau saja aku tidak bisa memberikan secara langsung kekayaanku kepada mereka. 

"Rena.. tolong jaga kesehatan kalian, dan kalau kamu sudah bosan dengan pekerjaan ini, pergilah menuju kampung halamanku. Disana, mereka tidak akan berani menginjakan kakinya. Carilah kalung liontin yang aku simpan di lemari pakaian dan bawalah kalung itu bersama dengan kalian. Kalau saja mereka (orang-orang dikampung halamanku) mencurigaimu, perlihatkanlah kalung itu kepada mereka."

Kalung liontin yang di berikan oleh tetua, memiliki bentuk seperti simbol The Flower Of Life.

Kalung itu di berikan oleh tetua sebelum aku pergi dari kampung halaman.

Aku mengingat perkataan tetua setelah memberikan liontin itu.

Kata tetua, 'kalung itu, bisa kamu berikan kepada orang yang pantas untuk kami lindungi.'

Ah.. Sial. kepalaku terasa sakit dan efek racun nya mulai bekerja. 

Ha..ha..

Ini mungkin adalah akhir kehidupanku sebagai seorang assassin. Akhir yang buruk untuk mengakhiri hidup di dunia ini.

Aku mencabut senjata tajam dari tubuhku secara perlahan.

Hah.. Wajah cantiknya terlihat jelek. 

Setidaknya aku bersyukur bisa di bunuh oleh wanita cantik yang aku kenal. 

Hahaha.. Tidak terlalu buruk, akhir cerita kehidupanku di dunia ini. 

(Kenapa aku malah senang? Jangan bilang aku sudah menjadi psikopat.) 

Badanku mulai gemetar. Secara perlahan tubuh ini mulai bersandar di depan pintu kamar yang aku pesan.

Secara perlahan aku mulai terduduk di depan pintu kamar YuE.

Mungkin saja, di balik pintu ini ada malaikat maut yang sedang menunggu jiwaku.

"Rena.. Pergilah. Kamu tidak inginkan, kepala kamu di hargai dengan sangat mahal. Pergilah dari sini sekarang juga dan berhentilah menangis."

Saya mohon berhentilah menangis, aku bukan orang yang pantas untuk di tangisi.

"Pergilah.. Jaga baik-baik adikmu dan dirimu."

"Ya.. Aku akan pergi sekarang dan terima kasih telah menjadi pahlawan untuk kami berdua." 

Pahlawan ya? Aku bukan seorang pahlawan.

Aku hanya seorang pembunuh yang tidak ingin membunuh lagi.

Rena berbalik badan dengan wajah sedih dan mulai berlari menuju arah jalan keluar. 

Khuk.. Khuk.. Racun di belati ini sudah benar-benar menyebar di tubuhku. 

Aku terjatuh kesisi kiri dari posisi duduk ku. 

"Oh ya.. Ada tamu yang sedang terluka. Rin.. tolong siapkan satu tempat tidur dan juga pakaian bersih."

Aku mendengar suara di belakangku. Suara ini belum pernah aku dengar. Aku ingin sekali membalikkan badan tapi tubuhku menolak dan mataku juga terasa sangat berat untuk tetap terbuka. 

"Hmmm.. Bau ini, kalau tidak salah.. Rezlen!"

Aku mendengar seseorang memangilku tetapi aku tidak bisa melihat orang itu. Aku hanya bisa mendengar suara yang memanggil namaku. 

"Oh ya, apa kamu kenal dia Rin?"

"Ya, dia..."

Mereka berbicara seolah-olah mereka mengenali diriku. 

Aku tidak bisa mendengarkan percakapan mereka lagi. Dikarenakan, aku sudah kehilangan kesadaraan.

Catatan:

The Flower Of Life adalah sebuah konsep dasar yang menjelaskan pola penciptaan dunia ini, dunia yang 'ada dari ketiadaan'.

Selamat membaca dan berbahagialah.