Setelah dari taman, mereka memilih langsung pulang ke apartemen. Syifa dan Jun sudah tiba di apartemen milik mereka. Jun masuk ke dalam kamar, sedangkan Syifa memilih untuk ke dapur membuatkan minuman untuk suaminya. Setelah minuman selesai Syifa masuk ke kamar dan menghampiri suaminya yang sedang melihat buku tabungan miliknya.
"Kenapa Jun?" tanya Syifa.
"Melihat buku tabunganku, untuk investasi," balas Jun.
Syifa mengambil tas-nya dalam lemari dan duduk kembali di samping Jun. Gadis itu mengeluarkan 2 buku tabungan miliknya dan 2 atm dari dompet. Ia memberikannya pada Jun dan sontak pria itu kaget.
"Jangan Syifa, ini tabungan mu," ujar Jun menolak tabungan istrinya.
"Jun tidak apa-apa, pakai saja. Aku ikhlas," balas Syifa meletakkan atm dan buku tabungannya di tangan suaminya.
Jun merasa bersalah atas apa yang ia perbuat selama ini, ia juga merasa bersalah telah salah menilai gadis yang ada di hadapannya sekarang. Jun memeluk erat istrinya dan menautkan bibirnya ke bibir Syifa. Ia mulai mencium bibir tipis istrinya secara perlahan. Syifa memejamkan matanya dan membalas lumatan tersebut.
Jun menggendong istrinya dan merebahkan Syifa dikasur, ciuman mereka semakin dalam dan perlahan Jun membuka baju istrinya. Syifa berhasil tak sehelai kain pun menutupi tubuh mulusnya. Milik Jun mulai menengang, ia pun membuka celana dan baju yang ia kenakan. Sebelum ke inti permainan, Jun memainkan area sensitif Syifa. Tentu saja suara kenikmatan keluar dari mulut sang Istri, membuat aset masa depan Jun semakin menengang.
"Jun, geli," Syifa mencoba menggigit bibir bawahnya. Namun itu semakin terlihat seksi di mata Jun. Ia semakin melakukan permainan di milik sang istri.
"Ini sangat nikmat, Syifa." ujar Jun yang semakin menyukai aksinya.
"Jun lebih baik ke intinya saja, aku sudah tidak tahan lagi, please." ucap Syifa yang sudah tidak tahan dengan permainan Jun.
Wanita itu pun duduk dan menindih suaminya, ia benar-benar tidak tahan atas apa yang di lakukan Jun padanya. Syifa memasukkan aset masa depan suaminya area sensitif dan memulai aksinya.
"Syifa sayang, lebih cepat lagi..." ucap Jun yang asik bermain di bola dunia milik istrinya tersebut.
"Aw, pelan-pelan Jun..." balas Syifa sambil menikmati saat bola dunianya di sentuh sang suami.
Syifa mencium bibir Jun dengan sangat penuh kenikmatan, dan Jun membalas ciuman itu semakin agresif. Untuk pertama kalinya Syifa melakukan hubungan intim atas kehendaknya tanpa paksaan dari Jun.
Mereka benar-benar menikmati aktivitas ini. Entah berapa ronde mereka lakukan, tanpa mereka sadari jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Mereka bermain pada pukul 12 malam, alhasil setelah tubuh dipenuhi keringat dan lengket, sepasang Suami-Istri ini pun menghentikan permainan mereka dan tertidur sambil berpelukkan.
.
Jam sudah menujukkan pukul 10 pagi, Jun bangun lebih awal dan menatap wajah Syifa yang kelelahan melayaninya sampai subuh. Jun mengecup bibir tipis istrinya sambil tersenyum, tak lupa ia mengambil foto wajah Syifa saat tengah tidur.
"Hei bangun," ujar Jun yang sudah lapar.
Syifa bangun dan mengambil jam yang ada di meja sebelah kasurnya. Wanita cantik itu langsung duduk dan meletakkan jam tersebut kembali ke tempatnya.
"Aku masak dulu," ucap Syifa mengambil handuk yang ada di sofa kamarnya.
Jun memeluk istrinya dari belakang dan mencium leher jenjang milik Syifa.
"Jun lepas, aku harus memasak," gumam Syifa memakai handuk di tubuhnya.
"Kita pesan saja untuk hari ini," balas Jun.
"Tap--"
Jun meletakkan telunjuknya di bibir Syifa dan mengambil ponsel untuk memesan makanan. Setelah itu dia tersenyum kepada istrinya yang tengah terdiam.
"10 menit lagi sampai," ucap Jun yang menarik istrinya masuk dalam kamar mandi.
"Mau apa?" tanya Syifa yang kaget.
"Mandi bersama, kapan lagi kan kita mandi bersama," balas Jun membuka handuk Syifa dan melahap benda kenyal sebelah kanan istrinya.
"Pelan-pelan Jun," ujar Syifa menggigit bibir bawahnya mencoba menahan suara kenikmatan karena ulah suaminya.
Jun menghentikan asiknya dan mereka pun mandi di dalam kamar mandi yang sama.
.
Bel apartement berbunyi, Syifa langsung membuka pintu apartement dan terlihat pria tampan sedang tersenyum padanya.
"Pesanan antar anda sudah tiba," ucap pria tampan dan langsung terkejut saat melihat wajah gadis yang ia kenal.
"Syifa," sambung pria itu.
"Daniel, kau kerja jadi pesan antar ya?" tanya Syifa mengambil pesanannya.
"Iya Syif--," ucapannya terpotong saat melihat Jun berdiri disamping Syifa.
"Sudah datang, ini uangnya," gumam Jun memberikan uang pada Daniel.
"Terimakasih Tuan," balas Daniel.
"Aku pamit dulu ya Syifa, sampai ketemu lagi," sambung Richard tersenyum pada Syifa .
Jun menatap datar ke arah Daniel dan membawa istrinya secepat mungkin masuk ke dalam apartemen. Ia mengunci pintu apartemen, sedangkan Syifa ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka makan.
"Apa itu pria yang di jodohkan dengannya?" tanya Daniel masih di basement dan menatap ke arah unit apartement Jun.
Entah kenapa hati Jun merasa kesal, saat melihat ada seorang pria menetap istrinya tanpa henti. Syifa meletakkan makanan di meja makan dan menghampiri Jun yang sedang berada di ruang tamu.
"Jun, ayo makan.." ucap Syifa.
"Siapa pria tadi?" tanya Jun menatap istrinya dengan tatapan serius.
"Dia hanya temanku waktu SD, memangnya kenapa? Kau kenal dengan dia?" tanya Syifa yang memegang tangan Jun dan menatap suaminya dengan tatapan yang begitu penasaran.
"Aku lapar, ayo makan.." ujar Jun memeluk tangan istrinya.
"Ayo," balas Syifa sambil tersenyum.
Mereka pun berjalan menuju ruang makan, untuk mengisi perut yang kosong. Setelah selesai Jun memilih membuka laptop-nya dan mencari perusahaan yang besar untuk bisa berinvestasi disana. Syifa mencuci piring dan setelah semua selesai ia menghampiri suaminya yang ada di ruang keluarga.
"Sudah dapat?" tanya Syifa.
"Belum," balas Jun yang fokus.
Jun menghentikan kegiatannya dan memeluk Syifa. Gadis itu tersenyum dan membalas pelukkan suaminya.
"Terimakasih sudah mendukung ku," ucap Jun.
"Sudah kewajibanku mendukung suamiku sendiri," jawab Syifa.
"Cari perusahaan yang bisa berinvestasi, katanya mau sukses dengan keringat sendiri. Semangat sayang," ujar Syifa sambil memberi semangat pada suaminya.
Jun mengangguk dan kembali fokus pada laptop-nya. Syifa mengambilkan minum dan menemani suaminya saat sedang mencari perusahaan untuk berinvestasi. Setelah 2 jam mereka duduk di sofa ruang keluarga, mereka memilih untuk masuk ke dalam kamar dan beristirahat karena kelelahan.
Jun memeluk istrinya yang berbaring di sebelahnya sambil mencium pipi Syifa. Gadis itu hanya tersenyum sambil membalas pelukkan suaminya, mereka pun tertidur pulas. sambil berpelukan satu sama lainnya. Malam ini tidur mereka begitu nyenyak dan keadaaan malam ini pun sangat indah. [.]