Chereads / Hargai Aku / Chapter 13 - Bab 13 : Tumbuhnya Cinta.

Chapter 13 - Bab 13 : Tumbuhnya Cinta.

Jun bangun dari tidurnya dan melihat Syifa sudah tidak ada dipelukkannya. Pria itu berlari keluar kamar mencari istrinya, karena merasa khawatir dengan keadaan istrinya yang sedang lemah sekarang.

"Sayang, kamu dimana?" teriak Jun mencari istrinya di dapur. Namun, nihil tidak ada tanda-tanda keberadaan sang Istri.

Ia beralih masuk kembali ke dalam kamar dan mencari di kamar mandi. Tetap saja dia tidak menemukan keberadaan istrinya. Jun mulai panik dan mengambil kunci mobil yang ada di dalam laci untuk mencari Syifa di luar. Saat ia akan keluar dari apartement, Syifa datang sambil membawa beberapa makanan yang ia beli di luar tadi.

"Huh, darimana sayang?" tanya Jun yang langsung memeluk istrinya.

"Aku tadi habis ke Minimarket sekitar sini, kamu mencariku?" balas Syifa yang langsung membalas pelukan suaminya.

"Iya, kamu membuatku khawatir. Kalau mau pergi beritahu aku, biar bisa aku temani," sambung Jun mengeratkan pelukkannya.

"Tadi kamu sedang tidur, jadi aku tidak tega membangunkannya, makanya aku pergi sendiri," balas Syifa lagi.

Jun melepas pelukkannya dan memegang bahu wanita yang ada di hadapannya. Ia mengecup singkat kening Syifa dan tersenyum padanya.

"Kamu tau, aku mengkhawatirkan mu," ujar Jun.

"Iya aku tau, tapi sekarang tubuhku baik-baik saja," balas Syifa memegang tangan suaminya.

"Kita makan ya, aku tadi sudah membuatkan sarapan untuk Suami tercintaku," sambung Syifa berjalan ke ruang makan sambil menggenggam tangan Jun.

Pria itu pasrah dan langsung duduk di ruang makan, sambil menatap sang Istri yang sedang menyediakan makanan di meja makan. Jun berdiri dan membantu Syifa, karena ia tidak ingin istrinya kelelahan.

"Syifa bisa Mas," ucap Syifa tanpa sadar manggil Jun dengan sebutan Mas.

"Bilang apa tadi?" tanya Jun memegang pinggang istrinya.

Syifa mulai sadar dan merasa malu pada suaminya. Wajahnya memerah, saat sadar telah memanggil Jun dengan sebutan Mas.

"Aku keceplosan," balas Syifa menundukkan kepalanya.

"Aku suka di panggil Mas. Kalau bisa panggil Sayang atau Papa," sambung Jun mengeratkan pegangannya di pinggang sang Istri.

"Kalau Papa mungkin tunggu anak kita lahir ya," balas Syifa sambil tersenyum.

Jun mengangguk dan mengecup singkat bibir istrinya, lalu kembali duduk di kursi sambil melahap makanan yang sudah di sediakan Syifa. Hari ini Jun mengambil libur karena ingin seharian bersama istrinya dalam apartemen.

Tiba-tiba ponsel berdering pertanda telepon masuk. Jun langsung mengangkat telepon tersebut dan terkejut saat mendengar ada perusahaan yang mau berinvestasi dengannya. Jun begitu bahagia hari ini, ia meletakkan kembali ponsel nya saat telepon sudah mati dan langsung memeluk Syifa karena sangat bahagia

"Mas kenapa?" tanya Syifa yang tersenyum kecil.

"Mas berhasil investasi di perusahaan terbesar, akhirnya Mas bisa mencoba untuk berdiri sendiri," balas Jun yang menangis dipelukkan istrinya.

Syifa mengusap surai suaminya dan mengeratkan pelukkannya, untuk menenangkan Jun agar tidak menangis lagi.

"Selamat ya Mas, semoga sukses kedepannya," ucap Syifa.

"Terima kasih sayang, sudah percaya padaku," balas Jun.

"Sama-sama. Aku mau es krim," ujar Syifa melepaskan pelukkan suaminya.

"Oke tunggu disini, Mas beli dulu di Minimarket," jawab Jun yang akan berjalan keluar apartement..

Syifa menahan tangan suaminya dan membawa Jun pergi ke dapur. Wanita itu membuka kulkas dan mengambil es krim yang tadi ia beli di luar.

"Ini es krim nya," ujar Syifa sambil tersenyum.

"Ya udah kita ke ruang keluarga untuk makan es krimnya," jawab Jun.

Syifa mengangguk dan mereka pun menuju ruang keluarga sambil bergandengan tangan.

.

Di sebuah restauran cepat saji, ada seorang pria yang tengah duduk sambil menatap kosong ke arah depan.

'Apa Syifa bahagia bersama suaminya? Jika tidak aku akan mengambilnya kembali dari tangan pria itu,' batin Daniel.

Pria itu terus memikirkan Syifa yang berstatus temannya. Namun, ia mencintai Syifa sebagai seorang gadis. Ia sudah berusaha untuk mendapatkan gadis itu namun malah di tolak oleh Syifa.

"Daniel antarkan makanan ini." teriak atasannya.

"Iya," balas Daniel yang langsung berlari mengambil makanan di dapur.

Ia langsung mengantar makanan ke unit apartement yang sama dengan apartement milik Jun. 10 menit perjalanan pria itu akhirnya tiba di unit apartement dan meleawati pintu apartement milik Jun. Ia berhenti sejenak dan kembali berjalan untuk mengantar makanan.

.

Syifa dan Jun tengah asik menonton televisi sambil memakan es krim. Jun merebahkan kepalanya di paha sang Istri saat es krim nya sudah habis. Syifa mengusap surai suaminya sambil menonton televisi. Jun tertidur di pangkuan Syifa, wanita itu pun mengecup kening suaminya dengan lembut.

"Dia gampang sekali tertidur," ucapnya.

"Selamat terlelap cintaku," sambung Syifa sambil tersenyum menatap suaminya.

Jun tersenyum dan memeluk istrinya dengan erat. Ia memainkan tangan istrinya sambil memejamkan mata. Syifa hanya tersenyum dan melanjutkan menonton televisi yang sedang menyiarkan drama Korea favoritnya.

Saat melihat bias nya sedang beraksi, Syifa sangat semangat dan terkadang senyum-senyum sendiri, ketika melihat wajah bias nya yang begitu tampan. Drama Korea sedang iklan keluarlah, iklan sebuah forum belanja yang memperlihatkan idola kesukaan sang istri sedang bernyanyi disana.

"Omo! Yoongi Oppa saranghae!" ucapnya pelan agar suaminya tidak terganggu.

"Ah, ganteng banget. Pengen ketemu dia, tapi pasti susah itu," sambung Syifa menatap idol yang ia suka di layar televisi-nya dengan mata yang terpesona melihat ketampanan semua para member.

Jun bangun dan menatap istrinya yang tengah fokus melihat boyband di layar televisi. Pria itu duduk dan mendekatkan wajahnya pada Syifa. "Hei, siapa yang paling tampan, suamimu atau member boyband itu?" tanya Jun.

"Yang jelas suamiku lah," jawab Syifa yang tidak sadar suaminya sudah bangun.

"Sampai segitu nya kah, istriku menyukai boyband itu. Sampai tidak tau suaminya sudah bangun?" sambung Jun yang terkekeh kecil.

Syifa menatap ke arah samping, dan terlihat suaminya sedang menatapnya dengan tatapan kesal. Gadis itu memeluk Jun dengan erat dan mencium pipi kanan milik suaminya.

"Gak boleh marah, nanti ganteng hilang," ujar Syifa mencoba merayu suaminya agar tidak marah.

"Habisnya, mata istriku langsung membulat dan seperti akan keluar saat melihat idola nya di televisi," jawab Jun yang pura-pura ngambek.

"Jangan ngambek, kamu yang paling tampan sayang. Mereka hanya idola yang tidak bisa ku miliki, kalau kamu kan sudah jadi milikku seutuhnya. Bahkan aku tengah hamil anak kita, bukti cinta kita," jelas Syifa.

Jun tertawa kecil dan mencium pipi istrinya. "Aduh bukti cinta, istriku ternyata tukang bucin ya," jawab Jun tertawa gemas melihat Syifa.

"Ya sudah kita bersiap-siap untuk pergi konsultasi bukti cinta kita," sambung Jun menggoda istrinya.

Syif hanya tertawa malu dan mereka masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap pergi ke rumah sakit memeriksa kandungan Syifa. [.]