Tiga hari berlalu, Adib tengah duduk di dalam mobil menuju kampus tempat ia berkuliah. Di perjalanan menuju kampus, tanpa sengaja ia melihat gadis yang ia lihat saat berlibur bersama keluarga. Pria itu menghentikan mobilnya di tepi jalan, dan ia menurunkan kaca mobil untuk melihat wajah gadis itu. Chalinda terkejut saat melihat pria yang sudah menolongnya saat itu ada dihadapannya.
"Kenapa ada di sini?" tanya Adib.
Chalinda gugup, jantungnya benar-benar tidak bisa di ajak kompromi. Ia mengepal kedua tangannya untuk menetralkan perasaannya. Namun, tetap tidak bisa dan malah semakin berdegup sangat cepat. Adib keluar dari mobil dan menghampiri gadis cantik tersebut. Ia berdiri tepat di samping Chalinda. "Nenek kamu kemana?" tanya Adib.
Gadis itu menatap Adib dan tiba-tiba saja air matanya menetes. Adib terkejut melihat air mata gadis itu menetes, ia mulai panik mengusap air mata yang menetes di pipi Chalinda. "Maaf, apa aku sudah menyakiti hatimu?" tanya Adib yang merasa bersalah.