Adnan masuk ke dalam kamar dan mengunci kamarnya. Ia merebahkan diri di atas kasur dan langsung melempar bantal ke lantai kamar. Ia mengacak rambutnya, karena ia merasa frustasi dan kesal pastinya. "Cobaan apalagi ini, Tuhan?" ucap Adnan dengan amarah yang tertahan.
Tok
Tok
Suara ketukan pintu membuat Adnan langsung berdiri dan membuka pintu kamarnya. Terlihat Syifa tengah tersenyum kearah anaknya, Adnan langsung memeluk Syifa. Saat ini ia butuh Syifa, agar amarahnya mereda. "Peluknya di dalam kamar aja ya, pegel Mama.." ujar Syifa.