Di kediaman Vano, pria itu tengah duduk di balkon kamar sambil menatap Nadin yang tengah menyapu halaman rumah. Ia tersenyum melihat Nadin yang tengah asik berjoget sambil menyapu halaman. Dari kejauhan ayah tiri dari Vano tengah menatap kearah Nadin, dengan senyum jahatnya. Nadin yang merasa ditatap oleh seseorang langsung menatap kearah luar halaman rumah.
"Gak ada siapa-siapa," gumam Nadin.
Gadis itu langsung menghela napasnya pelan dan melanjutkan pekerjaannya. Setelah selesai, Nadin masuk ke dalam rumah dan berjalan ke dapur membuatkan makan siang untuk majikannya. Untuk pertama kalinya ia merasa nyaman bekerja dengan orang lain. Saat bekerja dengan Daniel ia selalu disiksa oleh pria sialan itu.
"Masak apa ya? Hm," gumam Nadin sambil mengetuk dagunya.
"Bisa masak sate gak? Saya kemarin makan sate di rumah Pak Bos, enak banget satenya. Saya jadi pengen makan sate lagi," sahut Vano.
Nadin terperanjat kaget dan langsung mengelus dadanya. "Tuan bikin kaget aja," ujar Nadin.
