Setalah membeli bubur ayam, akhirnya sepasang suami istri tersebut pulang ke kantor. Jun kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda, karena menemani isterinya untuk ke rumah sakit. Adnan tengah duduk di sofa sambil memakan kerupuk pemberian Vano. Syifa yang melihat anaknya yang begitu terlihat bahagia mendapatkan makanan, hanya bisa terkekeh dan mengusap rambut anaknya.
Tok
Tok
"Masuk," ucap Jun.
Ceklek!
Vano membuka pintu ruangan bosnya, ia melambaikan tangan kearah Adnan yang tengah menyengir. Pria itu berjalan kearah Jun dan memberikan berkas yang harus ditandatangani atasannya. "Nanti jadi ke panti asuhan 'kan bos?" tanya Vano.
"Jadi, kenapa?" jawab Jun sambil menandatangani berkas yang diberikan Vano.
"Boleh bawa Nadin gak? Kasihan dia di rumah sendirian, pria brengsek itu selalu mengintai di rumah. Takutnya dia melakukan hal-hal aneh pada, Nadin.." lanjut Vano.
"Bawa saja, ada Syifa yang akan jadi teman mengobrol nya.." lanjut Jun memberikan berkas tersebut.