Jun masuk ke dalam ruang rawat anaknya dan menatap Hendrik dengan tatapan datar. Hendrik berdecih pelan dan kembali bermain dengan Adnan. Namun anak laki-laki itu langsung berjalan ke arah ayahnya.
"Wih, anak Papa udah wangi banget," ujar Jun menyamakan tingginya dengan Adnan.
"Ndong," ucap Adnan.
Jun langsung menggendong anaknya dengan perlahan. Anak laki-laki itu memeluk leher Jun dengan sebelah tangan. Hendrik berdiri dan menghampiri kedua wanita yang tengah memilih cemilan yang ada di dalam kulkas.
"Bu, ibu masih lama? Tinggal ambil satu makanan aja ribet ya. Jangan kebanyakan pilih langsung ambil aja," Ucap Hendrik.
Syifa dan Tere menatap ke arah Hendrik, dengan tatapan datar milik mereka. Seketika Hendrik langsung mengerutkan keningnya, kenapa kedua gadis ini menatapnya dengan datar. Apa dia ada salah? Kalau ada, apa yang ia lakukan sampai kedua wanita itu malah menatapnya datar.
"Kalian kenapa sih? Kok natap aku kayak gitu banget," tanya Hendrik.
