Syifa sudah tertidur di brankar, dengan posisi berbaring miring menghadap Jun yang tengah duduk di kursi samping brankar. Pria itu menatap Syifa dan mengusap lembut wajah istrinya yang masih terlihat pucat. Nyonya Risa membawa cucunya untuk tidur di rumah keluarga Perwira, dan membawa Mbok Siti.
"Kalau kamu kayak gini, gimana Papa mau pergi, Ma? Papa gak sanggup ninggalin Mama di sini..." ujar Jun mengusap wajah istrinya.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka, terlihat sekretaris Jun membawa parcel buah dan berjalan kearah Syifa. "Buat Bu Syifa, Pak." ujar sekretaris Jun.
"Makasih," ucap Jun mengambil parcel buah tersebut.
Sekretaris Jun mengangguk dan Jun mempersilahkan sekretaris untuk duduk di sofa ruang rawat. Daffa masuk ke dalam ruang rawat dengan raut wajah panik. Ia langsung menghampiri Syifa dan berdiri di hadapan sahabatnya.
"Ya Allah, sahabat gue pucet banget..." ujar Daffa.
"Siapa nih yang buat sahabat gue kayak gini?" tanya Daffa.