Jun, Syifa dan Hendrik tiba di halaman mansion. Hendrik turun lebih dulu dan menatap indahnya mansion, milik Jun dan Syifa. Sedangkan Jun membantu istrinya yang tengah menggendong Adnan turun dari dalam mobil.
"Masuk," ajak Jun yang mengambil alih Adnan.
"Sederhana tapi terlihat mewah, ide siapa nih?" Tanya Hendrik.
"Ide kami berdua," balas Jun.
Mereka berjalan memasuki pintu utama mansion, asisten rumah tangga sudah sedari tadi membuka pintu saat mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Hendrik tersenyum ramah kepada keempat asisten rumah tangga yang bekerja di mansion Jun dan Syifa.
"Wah, isi rumahnya mewah banget. Gila bakal betah nih nginep sampai grandpa sembuh..." puji Hendrik.
"Syukurlah, ya sudah Oppa mau kamar tamu yang di lantai dua atau lantai satu?" balas Syifa.
"Lantai satu aja deh, males naik tangga. Udah lelah aku tuh," jawab Hendrik.
"Bi anterin sepupu aku ke kamar tamu ya," ujar Syifa.
"Baik Nyonya. Mari Tuan," ajak asisten rumah tangga.