Tok tok
Aku menghela nafas sekali lagi menunggu suara dari dalam. Em . . . tidak ada jawaban. Aku maju satu langkah dan menempelkan telingaku di daun pintu, mungkin pendengaranku terganggu.
"Aku benar-benar tidak mendengar apapun." Gumampu, dan tiba-tiba aku mendengar suara dari belakang tempatku berdiri.
"Apa yang kau lakukan nona Samantha?" Tanya suara itu dan aku menutup mataku, berjalan mundur dua langkah sambil tertunduk.
"Maaf Sir, saya pikir anda berada di dalam. Saya hanya ingin menawarkan teh."
"Buatkan dan antarkan ke kamarku." Katanya cepat sambil masuk kedalam kamar.
Uh . . . aku mengusap-usap dadaku sambil berbalik ke arah tangga. Jantungku hampir saja terlepas saat tahu dia tiba-tiba berada di belakangku. Darimana dia muncul?
Setelah aku melapor pada Sarah dan dia membuatkan Mr. Sean teh racikannya, aku membawanya kembali ke kamar itu. Sekali lagi, ketika aku berdiri di ambang pintu, aku merasa kakiku gemetaran, bahkan mungkin sekujur tubuhku.