Kemudian, Natalie masuk kedalam ruang Alfred sembari membawa segelas air putih serta sebuah obat.
"Dok, diminum dulu obatnya. Apalagi kondisi dokter belum stabil dan baru saja sadar tadi pagi," ucap Natalie sembari meletakkan segelas air serta obatnya di meja.
"Makasih, sus. Tapi saya minumnya nanti saja ya, karena masih banyak pasien yang harus diurus," alasan Alfred.
"Dokter kenapa tidak pernah mementingkan kesehatan dokter? padahal kan kamu mementingkan kesehatan pasien juga, masa kesehatan sendiri tidak dipentingkan? jadi sekarang minum obatnya. Wajahmu juga pucat dan lesuh, nanti kalau sampai tangani pasien terus kenapa-kenapa, gimana?" paksa Natalie.
"Hum... kamu selalu ada cara supaya saya menuruti kata-katamu, ya? baik akan saya minum. Tapi kalau sudah ngurus lima pasien," Alfred keluar dari ruangannya, meninggalkan Natalie sendiri disana.
Natalie geram akan tingkah ngeyel rekan kerjanya, tetapi mau bagaimana lagi? memang Alfred memiliki watak yang keras kepala. Natalie putuskan untuk kembali bekerja menjadi seorang suster.
***
Malam hari...
Terlihat Alfred keluar dari salah satu ruangan pasiennya sehabis memeriksa. Ia menutup pintu ruangan dan berdiri sebentar didepannya.
"Akhirnya, tugasku hari ini sudah selesai. Sekarang waktunya istirahat dan mengurus keadaanku," ucap Alfred.
Alfred memasukan kedua tangannya kedalam kantong baju dokternya. Setelah itu ia melangkah pergi dari sana, tapi tak sengaja ada seorang wanita yang menabraknya.
"Maaf, maaf. Saya tidak sengaja menabrak anda," ucap wanita itu yang ternyata adalah Ainsley.
"Iya tidak apa-apa," ucap Alfred sembari merapihkan bajunya.
Ainsley menatap kearah Alfred, ia terkejut melihat Alfred yang sepertinya baru saja keluar dari dalam ruangan saudaranya.
"Dokter Alfred? mengapa anda baru saja keluar dari ruangan saudara saya?" tanya Ainsley.
"Oh bu Miley adalah saudara anda? baik, saya baru saja memeriksa kondisinya sehabis operasi sesar. Syukur bayi nya selamat saat kondisinya tidak stabil, dan sekarang saya periksa lagi kondisi bu Meily, ia sudah stabil. Bahkan sudah banyak bicara seperti sediakala," jelas Alfred pada Ainsley.
"Hmm baik, apakah anda yang menangani operasi?" tanya Ainsley.
"Iya, saya yang menangani operasi nya tadi siang," jawab Alfred.
"Makasih dok atas bantuannya. Saya mau masuk kedalam dulu, permisi," Ainsley berjalan masuk kedalam ruangan saudaranya.
Setelah itu Alfred berjalan menuju ruangannya untuk membereskan alat-alat kedokteran dan juga bersiap untuk pulang ke apartemennya.
Ainsley duduk dikursi kosong samping ranjang Miley. Ia pun memegangi tangan kanan Miley dengan kedua tangannya.
"Syukurlah kakak baik-baik saja. Maaf aku tidak bisa menemani kakak saat operasi," ucap Ainsley.
"Tidak apa-apa, Ainsley. Disini aku juga ditemani banyak dokter ramah, suster yang cantik serta suami terbaikku. Oh ya, gimana kabar Tante Kylie? kenapa dia tidak mentruasi?" tanya penasaran Miley.
"Kata dokter, mama mempunyai miom. Sehingga itu menghambat darah menstruasi keluar," jelas Ainsley pada Miley. "Oh ya, kak. Memang yang tangani operasi sesar tadi itu dokter Alfred?" lanjut Ainsley.
"Iya Ainsley. Dokter Alfred menangani operasi sesar bersama salah satu dokter wanita. Memangnya kenapa?" kata Miley.
"Enggak, tadi itu dokter juga yang meriksa mama. Sebenarnya dokter itu tampan loh, tapi kok wajahnya lesuh gitu. Kaya kurang energi, mungkin karena lelah bekerja juga kali ya?" ujar Ainsley.
"Oh bukan, sebenarnya dia itu dokter yang ceria. Dulu waktu sebelum aku melahirkan, dia sering menangani aku saat periksa kandungan. Tapi katanya, aku dengar dari teman dekatnya itu suster Natalie, dokter Alfred kemarin mengalami kecelakaan. Dia sempat kritis sebentar beberapa jam terus besoknya baru sadar," bantah Miley.
"Ha? kecelakaan? dimana, kak? perasaan kemarin itu adanya kasus pembunuhan John si psikopat itu. Tapi sih yang aku dengar ada salah satu anggota dari pihak Agen Rahasia atau kepolisian itu mengalami terluka," ucap Ainsley.
"Enggak! dokter Alfred tidak ikut campur masalah itu, dia cuma dokter disini. Mungkin saja saat pengejaran itu dia ditabrak, kan bisa? pokoknya ya kata suster Natalie begitu, dia mengalami luka serius," bantah Miley.
"Kak. Sebenarnya yang saudara siapa ya? aku kesini untuk jenguk kakak, tapi kok kita malah membahas dokter?" pikir Ainsley.
"Benar juga kata kamu, ngapain kita membahas dokter? seharusnya kamu tanya kondisi kakak, ya?" pikir Miley.
Setelah itu mereka berdua kembali melanjutkan obrolan dengan topik yang berbeda.
***
Diruang Alfred...
Terlihat Alfred mengambil tas ranselnya setelah itu keluar dari dalam ruangan. Saat Alfred membuka pintu ruangannya, tiba-tiba...
"Dokter Alfred? kamu mau kemana?" tanya Natalie.
"Mau pulang, jam kerja sudah selesai," jawab polos Alfred.
"Dokter lupa ya? seharusnya dokter balik ke ruang inap! bukan pulang," omel Natalie.
"Saya sudah bilang sama dokter James kalau saya mau pulang. Dan kata dokter James, boleh asalkan langsung beristirahat," jelas Alfred.
"Bohong! dokter James tadi gak datang, sekarang ikut aku!" Natalie menarik tangan Alfred.
"Enggak aku sudah bilang lewat WhatsApp," Alfred terus beralasan.
Natalie bersama Alfred keluar dari ruang Alfred. Mereka berjalan menuju ruangan salah satu dokter yang semalam menangani operasi Alfred.
Tok...Tok...Tok...
"Dokter Jenner!" teriak Natalie sembari mengetuk pintu ruangan salah satu dokter.
"Natalie! sudah kamu diam saja, mungkin dokter Jenner sedang sibuk," bentak Alfred.
"Diam, dok! aku tahu bahwa dokter takut, kan?" bentak balik Natalie.
Tiba-tiba, ponsel Alfred berdering. Alfred mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari seseorang.
"Halo Jen? ada apa?" tanya Alferd.
"Syukur aku bisa mendengar suaramu, Alfred. Bagaimana kondisimu saat ini? apakah baik-baik saja?" tanya Jennifer.
"Aku baik-baik saja. Bahkan sekarang aku mau pulang ke apartemen," jelas Alfred.
"Apa? kamu sudah dibolehkan pulang?" Jennifer terkejut akan ucapan ngawur Alfred.
"Iya, bentar lagi aku pulang. Aku tutup teleponnya dulu ya," Alfred menutup teleponnya lalu menyimpan ponsel di saku celana.
Natalie menatap kearah Alfred, ia penasaran siapa yang menelepon Alfred.
"Dok, siapa yang telepon?" tanya Natalie.
"Saudara sepupuku mau datang ke apartemen ku, jadi aku balik dulu ya sus. Permisi," Alfred meninggalkan Natalie.
Tanpa disadari, Natalie telah tertipu dengan ucapan Alfred. Dan bahkan ia belum sadar bahwa Alfred sudah pergi meninggalkan dia. Sampai akhirnya dokter Jenner yang mau ia temui membuka pintu ruangannya dan bertanya kepada Natalie.
"Natalie? mengapa kamu mendatangi ruangan saya?" tanya Jenner.
"Ini dok, dokter Alfred tidak mau dirawat! dan justru ia malah bekerja. Nih orangnya disamping saya," kata Natalie sembari menunjuk kearah samping kirinya.
"Dokter Alfred tidak ada disamping kamu, Natalie," ujar Jenner.
"Ini dok orang...," Natalie menatap kearah sampingnya. Ia terkejut karena Alfred menghilang secara tiba-tiba.
"Dimana dokter Alfred? apa jangan-jangan?" Natalie menatap kearah Janner.
Sontak, ia langsung berlari untuk mencari Alfred. Sedangkan Jenner, ia hanya bisa geleng-geleng kepala lalu masuk kedalam ruangannya.