Akhirnya setelah berjalan beberapa menit, mereka tiba di desa South sebuah desa kecil yang berada sebelah selatan di Kerajaan Golmest.
Di sana Ami memperkenalkan Effan dan Viola kepada kepala desa, mereka pun disambut dengan hangat oleh penduduk desa.
Mereka akan tinggal bersama sepasang kakek nenek yang juga telah kehilangan keluarganya.
Di sana Effan membantu kakek mengumpulkan kapas di hutan, sedangkan Viola membantu nenek untuk menenun Benang.
Mereka berempat hidup bahagia bersama menjalani kehidupan sehari-hari.
Di suatu malam Viola yang ingin pergi ke kamar kecil, melihat Effan tidak ada di tempat tidurnya.
Setelah mencari, dia menemukan Effan sedang duduk di halaman sekitar rumah mereka.
"Semalam ini apa yang kau lakukan Effan?" tanya Viola yang datang menghampiri Effan dengan mata yang masih mengantuk.
"Ah Viola ya? Sudah 1 bulan kita hidup di sini. Walaupun kehidupan kita di sini cukup menyenangkan, kakek dan nenek juga sangat baik. Tapi aku tetap tidak bisa melupakan kejadian di desa kita, setiap malam aku selalu bermimpi buruk tentang kenangan malam itu. Bagaimanapun aku ingin memusnahkan para Demon itu."
"Aku pun ngga bisa lupa dengan kejadian mengerikan itu, tapi apa yang bisa kita lakukan? Pada saat itu, kita bisa selamat saja sudah merupakan keajaiban."
"Karena itulah aku harus menjadi kuat. Zerf, pemimpin Kerajaan ini. Aku akan memintanya untuk bisa ikut dalam pasukannya."
"Dari tadi kau selalu berkata 'Aku'. . . apa maksudnya itu. . . ? "
"Ya, kau di sini saja bersama kakek dan nenek, mereka akan kesepian kalau kita berdua yang pergi."
"Ngga! Ngga! Aku ngga mau kehilangan seseorang lagi." tolak Viola dengan wajah sedihnya.
"Siapa bilang aku pergi untuk mati. Aku pasti akan selamat dan kembali kok"
"Aku akan ikut bersamamu!"
"Tapi bisa saja kau …"
"Ngga ada tapi. Dan juga tadi kau bilang kau akan selamat kan?"
"Cih seperti biasa kau selalu keras kelapa ya. Kalau begitu saat mengantarkan kain ke kota, kita akan menuju istana."
"Ya." jawab dengan tersenyum.
"Apa dia memang semanis ini?" dalam hati Effan terpana oleh senyuman manis dari Viola.
"Ah!! Aku harus ke toilet!" Viola pergi masuk kembali ke dalam rumah dan pergi ke toilet.
"Perasaanku saja ya."